24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pentingnya  Pengembangan  petunjuk  praktikum  kontekstual  dengan
pemanfaatan kondisi lingkungan lokal materi pencemaran dilakukan 1.
Identifikasi masalah
Pada  tahap  ini  dilakukan  identifikasi  potensi  dan  masalah,  yaitu dengan  melakukan  observasi  di  SMA  N  2  Rembang  untuk  mengetahui
potensi  dan  masalah.  Observasi  awal  dilakukan  dengan  menggunakan metode wawancara, angket, dan dokumentasi.
Berdasarkan  hasil  observasi  di  SMA  N  2  Rembang  tahun  2012, didapatkan  informasi  bahwa  belum  terdapat  petunjuk  praktikum  materi
pencemaran. Selama ini  guru  biologi  kelas X  dalam  menyampaikan materi pencemaran  dilakukan  dengan  metode  diskusi.  Praktikum  belum  pernah
dilakukan sebagai sumber belajar siswa, padahal materi pencemaran sangat banyak aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari siswa di lingkungan. Hasil
belajar  siswa  pada  materi  pencemaran  masih  kurang,  yaitu  terdapat  52 siswa  tidak  mencapai  kriteria  ketuntasan  minimal  KKM  yang  ditetapkan
yaitu 75. Sedangkan melalui  angket  diketahui  bahwa 95 siswa menyukai materi pencemaran, namun 49 siswa merasa kesulitan dalam mempelajari
materi  tersebut.  Sebanyak  97  siswa  menyukai  kegiatan  praktikum  dan 95  siswa  setuju  jika  pembelajaran  materi  pencemaran  menggunakan
kegiatan  praktikum,  serta  100  siswa  menyatakan  tertarik  untuk mengetahui pencemaran yang ada di sekitar tempat tinggal mereka.
SMA  N  2  Rembang  beralamat  di  Jalan  Gajah  Mada  nomor  2 Rembang, terletak di jalur pantura pesisir pantai utara jawa. Cuaca di daerah
ini  panas  dengan  curah  hujan  rendah.  Hal  tersebut  menyebabkan  cemaran asap  dan  jelaga  sangat  tinggi.  Faktor  kendaraan  seperti  sepeda  motor,  bus,
truk  hingga  kendaraan  berat,  baik  antar  propinsi  maupun  antar  pulau semakin  memperparah  pencemaran  udara  di  daerah  ini.  Sedangkan  untuk
kondisi  perairannya,  terutama  sungai  telah  tercemar  oleh  limbah  batik produksi rumahan yang terkenal dengan batik Lasem.
25 Dilakukan  analisis  materi  untuk  menyusun  konsep  yang  akan
disampaikan  melalui  sumber  belajar  berupa  petunjuk  praktikum  materi pencemaran.  Materi  tersebut  membutuhkan  bahan  belajar  yang  dapat
mengaitkan antara lingkungan sekitar dengan diri siswa atau sesuai dengan kehidupan  nyata  siswa,  yaitu  dengan  pelaksanaan  pembelajaran  secara
praktikum  yang  memanfaatkan  kondisi  lingkungan  sekitar,  mudah dilakukan, dan ramah lingkungan.  Oleh karena itu, diperoleh gagasan awal
untuk mengembangkan
petunjuk praktikum
kontekstual dengan
pemanfaatan  kondisi  lingkungan  lokal  dalam  pembelajaran  materi pencemaran di SMA N 2 Rembang.
2. Pengumpulan data
Belum  ada  petunjuk  praktikum  sebelumnya  yang  digunakan  guru sebagai  sumber  belajar  materi  pencemaran.  Pada  tahap  ini  dilakukan
pengumpulan  data  mengenai  kebutuhan  bahan  belajar  berupa  petunjuk praktikum  materi  pencemaran  yang  memanfaatkan  kondisi  lingkungan
sekitar,  mudah  dilakukan,  ramah  lingkungan,  dan    menarik    sehingga membantu  dan  memotivasi  siswa  dalam  memahami  materi.  Pengumpulan
materi dan gambar yang mendukung dilakukan dengan penelusuran melalui data pencemaran di Kantor Lingkungan Hidup KLH Kabupaten Rembang,
internet,  dan  buku  teks.  Selain  hal  tersebut  juga  dilakukan  survey  ke beberapa  daerah  di  Rembang  yang  mengalami  pencemaran,  seperti  sungai
Lasem  yang  tercemar  oleh  limbah  batik,  kawasan  pabrik  dan  lingkungan SMA N 2 Rembang.
3. Desain produk
Pengembangan  dan  penyusunan  desain  petunjuk  praktikum  melalui beberapa  tahap  yaitu  penyusunan  materi  praktikum  yang  akan  dilakukan
oleh  siswa,  penyusunan  naskah  secara  keseluruhan,  dan  editing.  Desain petunjuk  praktikum  yang  dikembangkan  mengikuti  kriteria  petunjuk
praktikum  yang  baik.  Sistematika  petunjuk  praktikum    diawali  dari  judul praktikum,  tujuan,  alat  dan  bahan,  cara  kerja,  ruang  dataanalisis  dan