teknik tes, sedangkan hasil belajar afektif dan psikomotorik dinilai dengan teknik non tes. Hasil belajar kognitif dinilai melalui tes objektif bentuk pilihan ganda
agar lebih mudah dalam penskoran, sedangkan hasil belajar afektif dan psikomotorik dilakukan dengan teknik non tes dengan bentuk observasi.
2.3 Pembelajaran Kooperatif
Slavin 2008 menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran yang didasarkan pada pemahaman konstruktivisme, yaitu
siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami meteri pelajaran yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan bersama dengan temannya.
Pembelajaran kooperatif mengacu pada metode pengajaran di mana siswa bekerja dalam kelompok kecil yang saling membantu dalam belajar.
Lie 2004 : 12 mengatakan bahwa sistem pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik
untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas terstruktur dalam sebuah tim atau kelompok kecil.
Pembelajaran kooperatif berlangsung dalam kelompok-kelompok kecil yang berisi beberapa siswa untuk belajar bersama dan saling membantu satu sama
lain. Kelas disusun dalam kelompok 4-5 siswa dengan kemampuan yang heterogen. Maksud dari kelompok yang heterogen adalah terdiri dari campuran
siswa, jenis kelamin, asal dan tingkat kemampuan. Lima unsur yang harus dipenuhi agar pembelajaran kooperatif dapat
berlangsung dengan baik yaitu:
1. Saling ketergantungan positif Siswa yang tergabung dalam kelompok harus merasa bahwa mereka
merupakan bagian dari kelompok yang mempunyai tujuan bersama yang harus dicapai.
2. Tanggung jawab perseorangan Siswa yang tergabung dalam kelompok harus menyadari bahwa masalah
yang mereka hadapi adalah masalah kelompok, dan berhasil atau tidaknya kelompok itu ditentukan oleh masing-masing individu dalam kelompok
tersebut. 3. Tatap muka
Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi.
4. Komunikasi antar anggota Pencapaian hasil yang maksimum, para siswa tergabung dalam kelompok
itu harus berbicara atau berinteraksi dalam mendiskusikan masalah yang dihadapi.
5. Evaluasi proses kelompok Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk
mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.
Lie, 2004: 32-35 Ragam model pembelajaran kooperatif cukup banyak seperti STAD
Student Teams Achievement Division, TGT Teams Games Tournament, TAI
Team Assisted Individualization, Jigsaw, CIRC Cooperative Integrated Individualization dan lain-lain.
2.4 Pembelajaran Kooperatif Team Assisted Individualization