1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kualitas sumber daya manusia sangat menentukan kemajuan suatu bangsa. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat ditentukan dari pendidikan
yang berkualitas pula sehingga akan sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang berkualitas dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
kurikulum, guru, siswa, lingkungan belajar dan lainnya. Faktor terpenting dalam proses pembelajaran adalah guru dan siswa, karena pada hakikatnya guru
diarahkan untuk dapat membantu siswa agar belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Guru diharapkan mampu menguasai kemampuan dalam memilih dan
menggunakan metode mengajar yang tepat, karena dengan metode yang tepat cenderung menciptakan suasana belajar yang dapat memberikan motivasi kepada
siswa untuk senantiasa belajar dengan semangat Tresnawati Dwiyanti, 2013. Kimia merupakan salah satu ilmu sains yang menuntut siswa dalam
memperoleh pengetahuan dan pemahaman secara nyata. Belajar dapat dilakukan dengan pengamatan langsung dan eksperimen. Materi pelajaran kimia secara garis
besar merupakan materi yang berisi konsep-konsep dan penerapan rumus dalam perhitungan kimia. Guru tidak cukup hanya menuntut siswa menghafal saja tanpa
ada pengalaman belajar yang berarti bagi siswa. Guru perlu menerapkan metode pembelajaran yang sesuai guna menciptakan lingkungan pembelajaran yang dapat
meningkatkan peran aktif siswa dan meningkatkan hasil belajar bidang studi kimia Oludipe et al., 2010.
Pemilihan metode pembelajaran merupakan salah satu hal yang penting untuk membantu siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru dalam
kegiatan belajar mengajar. Selama ini di lapangan masih banyak diterapkan pembelajaran yang berpusat pada guru teacher centered. Hal ini dapat
menyebabkan siswa menginginkan variasi belajar yang lainnya sehingga minat belajar terhadap materi yang disampaikan menjadi rendah. Siswa juga menjadi
kurang kreatif dalam memecahkan masalah, kurang aktif dalam partisipasi pembelajaran, serta kurang memiliki kemampuan untuk bekerja sama dengan
orang lain melalui diskusi kelompok. Siswa hanya mendengarkan, mencatat, dan mengerjakan tugas di dalam kelasdalam pembelajaran teacher centered Awofala
et al., 2013. Proses belajar mengajar yang tepat dapat dicapai dengan komunikasi
multi arah seperti pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang menyertakan partisipasi siswa dalam kelompok sehingga
terjadi interaksi Muraya Kimamo, 2011. Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran di mana para siswa bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pembelajaran Yonto et al., 2011. Siswa diharapkan dapat
saling membantu dalam pembelajaran ini, saling mendiskusikan dan berargumentasi untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan
menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing Slavin, 2008: 8.
Pembelajaran kimia di SMA Negeri 15 Semarang menerapkan metode ceramah disertai tanya jawab dengan menyuruh siswa mengerjakan soal di papan
tulis secara acak. Guru menggunakan media LKS yang sebagian besar berisi kumpulan soal sehingga siswa kurang mengerti konsep materi yang dipelajari.
Sebagian besar siswa menganggap mata pelajaran kimia adalah mata pelajaran yang tidak mudah dipahami.
Pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization TAI merupakan kombinasi antara pembelajaran kooperatif dengan pengajaran
individual. Pengajaran dengan metode ini dilakukan secara kelompok dimana terdapat seorang siswa yang lebih mampu berperan sebagai asisten yang bertugas
membantu secara individual siswa lain yang kurang mampu dalam suatu kelompok. Guru hanya berperan sebagai fasilitator dan mediator dalam proses
belajar mengajar, guru cukup menciptakan kondisi lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didiknya Slavin, 2008.
Hasil penelitian Ramandika 2013 menyatakan melalui penelitiannya bahwa metode pembelajaran TAI memberikan prestasi belajar yang lebih tinggi
dibandingkan dengan metode pembelajaran CIRC pada materi sistem periodik unsur. Begitu pula dengan Sari 2014 menyatakan bahwa metode TAI lebih dapat
meningkatkan prestasi belajar kognitif siswa dibandingkan dengan metode CPS. Pendapat-pendapat tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe
Team Assisted Individualization dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization ini harus
didukung dengan perangkat pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Perangkat pembelajaran diantaranya adalah silabus, RPP, sumber belajar, serta instrumen
penilaian. Sumber belajar merupakan segala sesuatu benda, data, fakta, ide, orang, dan lain sebagainya yang bisa menimbulkan proses belajar. Salah satu
sumber belajar yang penting yaitu buku ajar berupa buku materi wajib dan buku pendamping, LKS, modul maupun handout Ikmah et al., 2012. Handout
merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar. Handout berisi sedikit materi dan soal-soal latihan.
Interactive Handout, menurut Soelista, sebagaimana dikutip oleh Mawarni 2009, interactive handout merupakan suatu bahan ajar kimia berupa
modul yang berisi uraian materi dan latihan soal serta terdapat tempat-tempat kosong. Tempat-tempat kosong ini dimaksudkan agar diisi siswa dalam
mempelajari materi sehingga siswa lebih aktif dalam pembelajaran serta memberi peluang siswa membangun pengetahuannya sendiri. Interactive Handout ini
disusun atau dirancang oleh guru berdasarkan tujuan instruksional yang ingin dicapai. Selanjutnya diberikan kepada siswa untuk dikerjakan bersama-sama
dalam kelompok mereka. Penelitian yang dilakukan oleh Mawarni 2009 menunjukkan bahwa penggunaan handout interaktif berbasis contextual teaching
learning dapat meningkatkan nilai rata-rata kognitif pada beberapa siklus dalam penelitiannya.
Pembelajaran pada materi konsep mol dan hukum dasar gas memerlukan pemahaman yang tinggi sehingga materi ini cocok jika diterapkan metode
pembelajaran kooperatif tipe TAI berbantuan Interactive Handout. Berdasarkan
latar belakang yang telah dikemukakan, maka peneliti mengambil judul
“Komparasi Model Pembelajaran Kooperatif Team Assisted Individualization Dengan Dan Tanpa
Interactive Handout Pada Hasil Belajar Siswa ”
1.2 Rumusan Masalah