UJi N-gain Analisis Data Penelitian

Keterangan: 1 X = rata-rata post test kelas eksperimen 2 X = rata-rata post test kelas kontrol 1 n = jumlah siswa kelas eksperimen = jumlah siswa kelas kontrol 2 1 S = varians data kelas eksperimen 2 2 S = varians data kelas kontrol S = simpangan baku gabungan Kriteria pengujian adalah terima H jika – t 1- 12 α t t 1- 12 α , di mana t 1- 12 α didapat dari daftar distribusi t dengan dk=n 1 +n 2 -2 dan peluang 1- 12α. Berdasarkan t hitung yang diperoleh, maka dibandingkan dengan t tabel pada α = 5 , kriteria pengujian adalah H 1 diterima dan H ditolak jika t hitung t tabel atau jika taraf signifikansi . Jika kedua simpangan baku tidak sama tetapi keduannya berdistribusi normal maka menggunakan statistic t’ sebagai berikut: t’=         2 2 2 1 2 1 2 1 n S n S X X kriteria pengujian uji dua pihak adalah terima hipotesis Ho jika, 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 _ w w t w t w t w w t w t w       , dengan: w 1 = 1 2 1 n S ; w 2 = 2 2 2 n S t 1 = t 1- 12 α, n 1-1 dan t 2 = t 1- 12 α, n 2-1 Kriteria pengujian uji satu pihak adalah terima hipotesis H 1 jika: Sudjana, 2005: 243 , dengan: w 1 = 1 2 1 n S ; w 2 = 2 2 2 n S , t 1 = t 1- α , n 1-1 dan t 2 =t 1- α , n 2-1

3.7.2.3 UJi N-gain

Uji N-gain digunakan untuk menganalisis data peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dengan rumus. 2 n 2 1 2 2 1 1 w w t w t w t    � Kategori nilai N-gain Hake, 1999 N Gain Kategori 0 N-gain 30 rendah 31 N-gain 70 sedang 71 N-gain 100 tinggi Uji ini menunjukkan seberapa tinggi tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran. Selanjutnya untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol dilakukan uji t kesamaan dua rata-rata independent sample t test. Apabila hasil peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan pada kelas kontrol maka penerapan bahan ajar berbasis PBL dapat dikatakan berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis. Uji yang digunakan adalah uji t satu pihak yaitu pihak kanan. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan manakah yang lebih baik antara nilai rata-rata N-gain kelas yang diterapkan bahan ajar berbasis PBL sebagai dan nilai rata-rata N- gain kelas yang diterapkan pembelajaran dengan bahan ajar tidak berbasis PBL sebagai . Hipotesis yang akan diujikan adalah sebagai berikut. nilai rata-rata N-gain siswa pada kelas yang menggunakan bahan ajar berbasis PBL kurang dari atau sama dengan nilai rata-rata N-gain kelas yang menggunakan bahan ajar tidak berbasis PBL. nilai rata-rata N-gain siswa pada kelas yang menggunakan bahan ajar berbasis PBL lebih besar dari nilai rata-rata N-gain siswa pada kelas yang menggunakan bahan ajar tidak berbasis PBL Jika kedua simpangan baku tidak sama tetapi keduannya berdistribusi normal maka menggunakan statistic t’ sebagai berikut:      S = � � x 100 Keterangan: S = skor berpikir kritis tiap siswa n = jumlah skor yang diperoleh N = skor maksimal berpikir kritis yang diharapkan t hitung =         2 2 2 1 2 1 2 1 n S n S X X kriteria pengujian adalah terima hipotesis H 1 jika, Sudjana, 2005: 243 , dengan: w 1 = 1 2 1 n S ; w 2 = 2 2 2 n S , t 1 = t 1- α , n 1-1 dan t 2 =t 1- α , n 2-1 Berdasarkan t hitung yang diperoleh, maka dikonsultasikan dengan t tabel pada α = 5 . Kriteria pengujian adalah H1 diterima, jika t hitung t tabel.

3.7.2.4 Ketuntasan Belajar Klasikal