Penerapan Bahan ajar Problem Based Learning PBL

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian adalah apakah ada pengaruh penerapan bahan ajar berbasis PBL pada pembelajaran sistem reproduksi manusia terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMA?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan bahan ajar berbasis PBL pada pembelajaran sistem reproduksi manusia terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMA.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi sekolah

Memberikan informasi bagi sekolah bahwa pendidikan harus memberikan bimbingan kepada siswa agar berkembang dan membuat siswa termotivasi dalam belajar, berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah.

1.4.2 Bagi Guru

Memberikan informasi bagi guru, supaya lebih kreatif dalam menciptakan bahan ajar sendiri sebagai sumber belajar, alat bantu atau pendukung dalam proses belajar mengajar khususnya pembelajaran biologi.

1.4.3 Bagi Siswa

Mempermudah siswa dalam belajar sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dengan bahan ajar berbasis PBL, melatih siswa terbiasa menghadapi masalah, dan mampu menyelesaikannya dengan tepat, serta mampu mengaplikasikan materi pengetahuan yang diperoleh di sekolah dalam kehidupan nyata.

1.5 Penegasan Istilah

1.5.1 Penerapan Bahan ajar

Bahan ajar merupakan segala bahan baik informasi, alat, maupun teks disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran Prastowo, 2014: 17. Bahan ajar yang akan diterapkan dalam penelitian yaitu bahan ajar cetak yang berbentuk modul yang berukuran A4 21 cm x 29,7 cm yang berisi petunjuk belajar, SK, KD, tujuan pembelajaran, materi pokok tentang sistem reproduksi manusia, sintaks PBL yang dijabarkan menjadi: 1 fase 1 terdapat pada bagian tujuan pembelajaran dan artikel; 2 fase 2 terdapat pada bagian cek pengetahuan individu dan bagian problem mari memecahkan masalah; 3 fase 3 pada bagian bekerjalah secara berkelompok; 4 fase 4 terdapat pada bagian ayo lakukan; 5 fase 5 pada bagian what do you learn untuk siswa menuliskan hasil evaluasinya terhadap proses pemecahan masalah, selain itu juga dilengkapi dengan kotak‖tahukah kamu‖.

1.5.2 Problem Based Learning PBL

Menurut Sudarman 2007 PBL adalah suatu pendekatan yang menggunakan masalah nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Sintaks PBL yang digunakan dalam penelitian ini adalah sintaks PBL menurut Arends 2008: 57 yang terdiri dari lima fase yaitu memberikan orientasi tentang permasalahan kepada siswa, mengorganisasi siswa untuk meneliti, membantu investigasi mandiri dan kelompok, mengembangkan dan mempresentasikan artefak dan exhibit, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Pada penelitian ini PBL digunakan sebagai basis bahan ajar PBL untuk mendukung kegiatan pembelajaran model PBL, pertanyaan untuk permasalahan diambil dari masalah nyata yang ada di lingkungan sekitar atau artikel di internet yang relevan dan aktual berkaitan dengan materi pokok.

1.5.3 Materi Sistem Reproduksi Manusia