BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian pada bab-bab sebelumnya maka permasalahan penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu
yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran danatau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan,
pemanfaatan, pengendalian, pengawasan, dan penegakan hukum. Upaya ini dilakukan karena sumber daya lingkungan mempunyai daya regenerasi dan asimilasi yang
terbatas. Hal tersebut kemudian melatarbelakangi munculnya konsep Pembangunan Berkelanjutan sustainable development yang merupakan salah satu isu yang sangat
penting yang menjadi dasar pembicaraan di KTT Rio, yakni pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang
akan datang dalam memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian, diundangkannya regulasi tentang pemeliharaan lingkungan hidup mulai dari Undang-Undang Nomor 4
Tahun 1982, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 hingga Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 diharapkan dapat menjadi dasar hukum yang kokoh dalam
pelaksanaan perlindungan maupun pengelolaan hidup di Indonesia agar lingkungan hidup Indonesia dapat dilindungi dan dikelola dengan baik berdasarkan asas tanggung
jawab negara, asas keberlanjutan, dan asas keadilan sehingga pengelolaan lingkungan hidup dapat memberikan kemanfaatan ekonomi, sosial, dan budaya yang dilakukan
berdasarkan prinsip kehati-hatian, demokrasi lingkungan, desentralisasi, serta pengakuan dan penghargaan terhadap kearifan lokal dan kearifan lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
2. Tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah komitmen perseroan untuk berperan
serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas
setempat maupun masyarakat pada umumnya. Tanggung jawab sosial perusahaan ini telah diatur secara tegas di dalam Pasal 74 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
UUPT yang rumusannya mewajibkan perusahaan untuk menjalankannya di samping membebankan sanksi bagi perusahaan yang tidak menerapkannya. Begitu pula di
dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 UUPPLH yang menyatakan kewajiban terhadap penyelenggaraan pemeliharaan lingkungan hidup dibebankan
bukan hanya pada pemerintah ataupun masyarakat melainkan pada pelaku usaha sebagaimana disebutkan dalam Pasal 65 ayat 4 maupun Pasal 68 UUPPLH. Dengan
demikian, pelaksanaan tanggung jawab sosial atau CSR bagi perusahaan-perusahaan menurut kedua undang-undang di atas bukan lagi bersifat philanthropic belaka atau
aksi amal untuk manfaat lingkungan sosial setempat. Namun sejauh ini belum pernah terdengar dimana perusahaan yang sama sekali belum menjalankan tanggung jawab
sosialnya dikenakan sanksi. Bahkan mekanisme pemberian sanksi kepada perusahaan yang lalai atas tanggung jawab sosialnya pun tampak belum diatur dan
disosialisasikan secara baku dan transparan. 3.
Pembangunan ekonomi terutama di negara-negara berkembang memiliki kecenderungan yang lebih besar dalam memanfaatkan sumber daya alam, termasuk
kegiatan para pelaku usaha. Kenyataannya, eksploitasi yang dilakukan seringkali berlebihan tanpa memperhatikan aspek-aspek pengelolaan lingkungan dan
pembangunan berkelanjutan. Padahal telah jelas diatur di dalam Pasal 74 UUPT bahwa Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan
dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Universitas Sumatera Utara
Lingkungan. Di samping itu diatur pula di dalam Pasal 67 UUPPLH bahwa setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta
mengendalikan pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup. Dengan demikian, setiap orang tanpa terkecuali berhak untuk menikmati dan memanfaatkan lingkungan
hidup serta mempunyai kewajiban untuk mengendalikan, menanggulangi, dan memulihkan akibat yang ditimbulkan dengan terjadi pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup. Di samping itu, pelestarian fungsi lingkungan hidup merupakan rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup sehingga tindakan yang berkaitan dengan pencemaran maupun perusakan terhadap lingkungan tidak diperkenankan.
B. Saran