Tempat Penelitian Sejarah Berdirinya Perusahaan

commit to user 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian, untuk mendapatkan kebenaran diperlukan tata cara atau prosedur tertentu. Sebelum penelitian ini dilaksanakan perlu ditentukan terlebih dahulu metodologi penelitian yang akan digunakan. Ketepatan dalam menentukan metodologi disesuaikan dengan jenis data yang akan mengantar peneliti kearah tujuan yang diinginkan. Pengertian penelitian atau research menurut Sutrisno Hadi 1999: 4 adalah “Usaha untuk mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan, usaha ini dilakukan dengan menggunakan metode- metode ilmiah”. Sedangkan metodologi penelitian menurut Abdurrahmat Fathoni 2005: 98, adalah “Ilmu tentang metode- metode yang akan digunakan dalam melakukan suatu penelitian”. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa metodologi penelitian adalah ilmu yang membahas tentang cara yang ditempuh dengan metode-metode yang akan digunakan dalam kegiatan penelitian untuk memecahkan masalah dengan memakai pendekatan ilmiah yang meliputi pengumpulan data, pengolahan, analisis atau penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif.

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan AIR MANCUR Jalan Raya Palur – Sragen. Adapun yang menjadi alasan adalah sebagai berikut: a. Terdapat masalah di Perusahaan Air Mancur yaitu kurang semangatnya karyawan dalam bekerja, sehingga akan mengakibatkan kualitas produk Air Mancur tersebut kurang baik. b. Tersedianya data yang dibutuhkan dalam permasalahan yang akan diteliti commit to user 32

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan sejak disetujuinya proposal hingga terselesaikannya laporan penelitian ini, yaitu dimulai tanggal 15 Agustus 2010 sampai dengan bulan Maret 2011

B. Bentuk dan Strategi Peneitian 1. Bentuk Penelitian

Dalam penelitian ini, digunakan penelitian kualitatif, yaitu untuk mencari kebenaran interpretasi berdasarkan atas fenomena alamiah dan dan akan digunakan sebagi dasar untuk mengamati, mengumpulkan informasi dan menyajikan analisi penelitian. Bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilakukan terhadap satu variabel yaitu tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Pada penelitian kualitatif peneliti merupakan instrument utama yang menentukan tinggi rendahnya kualitas hasil penelitian. Dalam penelitian ini yang sangat dipentingkan adalah kemampuan peneliti dalam menerjemahkan data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dokumen guna menentukan tinggi rendahnya hasil penelitian. Penelitian kualitatif diarahkan pada kondisi aslinya, bahwa datanya dinyatakan pada keadaan sewajarnya atau bagaimana adanya sesuai dengan yang ada di lapangan sehingga peneliti dapat membuat penafsiran berdasarkan data di lapangan berdasarkan hasil wawancara serta hasil telah pustaka yang berkaitan dengan permasalahan. Sedangkan deskriptif adalah untuk memecahkan masalah masa sekarang yang menyelidiki keadaan berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya. commit to user 33

2. Strategi Penelitian

Metode penelitian kualitatif deskriptif digunakan peneliti dalam penelitian ini, sedangkan strategi yang digunakan yaitu strategi tunggal terpancang dimana peneliti hanya menguji satu masalah saja, strategi tunggal terpancang merupakan kegiatan pengumpulan data yang lebih terarah berdasarkan tujuan dan pertanyaan- pertanyaan riset yang lebih dahulu digunakan. Istilah tunggal artinya penelitian ini berusaha untuk memfokuskan pada satu lokasi dan satu masalah saja, yaitu tentang peranan manajer personalia dalam memotivasi karyawan untuk meningkatkan prestasi kerja di Pabrik Air Mancur. Sedangkan terpancang artinya sebelum peneliti terjun ke lapangan, fokus masalah yang akan diteliti sudah dibuat peneliti dengan berbekal teori-teori yang ada.

C. Sumber Data

Sumber data merupakan suatu sumber dimana data dapat diperoleh. Data tidak akan bisa diperoleh tanpa adanya sumber data. Dalam memilih sumber data, peneliti harus benar-benar berfikir mengenai kemungkinan kelengkapan informasi yang akan dikumpulkan dan juga validitasnya. H.B. Sutopo 2002: 22, mengemukakan bahwa : “Sumber data penelitian kualitatif dapat berupa manusia, peristiwa dan tingkah laku, dokumen dan arsip serta berbagai benda lain. Informan adalah orang yang dipandang mengetahui permasalahan yang dikaji dalam penelitian dan bersedia untuk memberikan informasi kepa da peneliti”. Dalam hal ini, peneliti akan melakukan seleksi terhadap informan dengan tujuan untuk mendapatkan informan yang benar-benar mengetahui permasalahan sehingga diperoleh data yang obyektif. Dokumen dan arsip yang digunakan oleh peneliti sebagai sumber data adalah catatan-catatan tertulis, tergambar dan tercetak sehingga dengan melalui tiga unsur tersebut yaitu informan, tempat serta dokumen dan arsip, peneliti memperoleh informasi yang diperlukan. commit to user 34 Adapun sumber data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut: 1. Informan Informan yaitu orang yang diwawancarai atau yang dapat memberikan informasi mengenai seluk-beluk permasalahan yang diperlukan oleh peneliti. Untuk mencari data melalui informan hendaknya memenuhi syarat-syarat untuk dapat dijadikan informan yaitu jujur dan dapat dipercaya dalam memberikan keterangan kepada peneliti. 2. Tempat atau Lokasi Tempat atau lokasi dapat dijadikan sumber informasi karena dalam pengamatan harus ada kesesuaian dengan konteks dan setiap situasi sosial selalu melibatkan pelaku, tempat dan aktivitas. Tempat atau lokasi dimaksudkan untuk memperkuat keterangan yang diberikan oleh informan. Tempat yang dijadikan penelitian adalah di Pabrik Air Mancur Jalan Raya Solo-Sragen 3. Arsip dan dokumen Suatu data yang diperoleh dengan pengumpulan data melalui dokumen atau catatan-catatan, laporan tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian. Menurut Wursanto 1999: 13, arsip adalah “ kumpulan warkat yang disimpan secara teratur berencana karena mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat ditemukan kembali ”. Sedangkan dokumen adalah “ surat tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti atau keterangan.” Dalam penelitian ini, dokumen dan arsip yang digunakan meliputi segala bentuk dokumen dan arsip yang mempunyai hubungan dengan permasalahan dan tujuan penelitian.

D. Teknik Sampling

Dalam penelitian ini, peneliti tidak menentukan banyaknya sampel. Peneliti hanya akan menentukan jumlah informan untuk diwawancarai guna memperoleh keterangan tentang permasalahan yang diteliti dalam menentukan informan. commit to user 35 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik purposive sampling dimana teknik purposive sampling ini peneliti hanya memilih informan yang dianggap mengetahui permasalahnnya. Pemilihan informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan pengumpulan data. Oleh karenanya dalam proses pengumpulan data ini peneliti tidak membatasi jumlah informan dan cenderung memilih informan yang dianggap mengetahui masalah yang betul-betul dapat dipercaya dan dapat dipastikan kebenarannya. Pengambilan sampel tidak ditekankan pada jumlah melainkan lebih ditekankan pada kualitas pemahamannya pada masalah yang diteliti. Dalam hal ini peneliti mencari key informan yaitu informan yang dianggap mengetahui secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang dapat dipercaya, faktual, akurat. Informan tersebut dapat menunjukkan informan lain yang lebih tahu. Selain menggunakan teknik purposive sampling, peneliti juga menggunakan teknik snowball sampling dimana untuk memperoleh data yang mendalam maka perlu informan yang mengetahui masalah penelitian secara mendalam. Informan yang terpilih dapat menunjukan informan yang lebih tahu, maka pemilihan informan dapat terus berkembang sesuai dengan pendalaman dan pemantapan peneliti dalam memperoleh data. Penarikan sampel bola salju ini mempunyai beberapa tahapan. Tahap pertama menentukan satu orang informan untuk diwawancarai. Informan tersebut berperan sebagai titik awal penarikan sampel. Dalam penelitian ini yang menjadi titik awal penarikan sampel adalah kepala atau manajer sumber daya manusia dari perusahaan. Tahap kedua, dari informan yang pertama selanjutnya menunjuk informan yang dirasa lebih tahu tentang permasalahan yang sedang diteliti. Kemudian peneliti mewawancarai informan tersebut dan selanjutnya sampai pada suatu saat dimana peneliti memutuskan dan jumlahnya telah mencukupi. Dengan menggunakan teknik-teknik tersebut, peneliti berusaha memperoleh data dari informan yang dianggap mengerti permasalahan yang diteliti serta pemilihan informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dalam pengumpulan data. commit to user 36

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara khusus yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian. Data sangat diperlukan dalam penelitian guna membuktikan kebenaran suatu peristiwa atau pengetahuan. Oleh karena itu dalam penelitian sangat diperlukan data yang benar-benar obyektif dan dapat dipercaya. Sesuai dengan pendekatan penelitian kualitatif dan jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi: 1. Wawancara Dalam penelitian kualitatif, teknik wawancara merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan data dalam bentuk percakapan. Lexy. J. Moleong 2001: 35, mengemukakan bahwa “Wawancara adalah percakapan yang dilakukan dengan maksud tertentu dan dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai interview yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”. Dalam penelitian ini teknik pengambilan data yang dilakukan peneliti dengan cara mengajukan pertanyaan kepada informan. Dari pertanyaan yang diberikan kepada informan dapat berkembang sesuai dengan kejelasan jawaban yang dibutuhkan dan dalam pelaksanaannya dilakukan secara terbuka agar informan dapat mengungkapkan jawaban secara bebas tanpa adanya tekanan, sehingga informasi yang diperoleh peneliti merupakan data yang obyektif. 2. Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung ke lokasi dan melaksanakan pencatatan yang sistematis mengenai fenomena yang diamati. Dimana peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian untuk menggali data yang ada dilapangan. Teknik ini sering disebut dengan observasi partisipasi pasif yang dilakukan secara formal dan informal untuk mengamati kondisi informan dan lokasi penelitian.. commit to user 37 Teknik informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung. Dengan observasi langsung memungkinkan peneliti untuk melihat, mengamati serta mempelajari secara langsung keadaan tempat yang akan diteliti. 3. Analisis arsip dan dokumen Untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan metode dokumentasi sebagai alat bantu dan alat penunjang. Menurut Lexy J. Moleong 2001: 161 “Dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik. Record adalah setiap bahan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akuntung”. Dalam setiap penelitian diperlukan data yang bersifat tertulis yang dapat menunjang dalam penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan mempelajari dokumen, arsip, laporan, peraturan yang ada di Perusahaan AIR MANCUR jalan Raya Solo- Sragen.

F. Validitas Data

Untuk menentukan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan data yang didasarkan atas sejumlah kriteria-kriteria tertentu. Dalam penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan diolah dan diuji validitasnya melalui trianggulasi. Lexy J. Moleong 2002: 178 menjelaskan bahwa “Trianggulasi adalah Membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda”. Dalam penelitian ini, menggunakan dua trianggulasi yaitu sumber dan metode. Oleh karena itu, digunakan beberapa sumber data untuk mengumpulkan data yang sama dengan tujuan untuk memberikan kebenaran dan untuk memperoleh kepercayaan terhadap suatu data dengan membandingkan data yang diperoleh dari sumber yang berbeda, dimana data yang satu akan dikontrol dengan sumber data yang sama pada situasi yang berbeda. Trianggulasi metode, menurut H. B Sutopo 2002: 80 “Jenis trianggulasi ini bisa dilakukan oleh seorang peneliti dengan mengumpulkan data sejenis tetapi commit to user 38 dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda”. Hal ini berarti dalam pengumpulan data pada saat tertentu peneliti menggunakan metode wawancara, di saat lain menggunakan metode observasi atau dokumentasi, sehingga data yang diperoleh semakin lengkap dan terpercaya.

G. Analisis Data

Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisis data dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah. Adapun langkah-langkah analisis data sebagai berikut: 1. Pengumpulan data Langkah pengumpulan data ini sesuai dengan teknik pengumpulan data yang telah diuraikan diatas yang terdiri dari wawancara, observasi dan analisis dokumen. 2. Reduksi Data Reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan menggolongkan dan mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisir data sehingga dapat diambil kesimpulan akhir. Data yang direduksi dapat memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan, hal ini mempermudah peneliti untuk mencari kembali data yang diperlukan 3. Penyajian Data Penyajian data merupakan upaya penyusunan sekumpulan informasi yang telah diperoleh, untuk kemudian disajikan secara jelas dan sistematis sehingga memudahkan peneliti dalam pengambilan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Di samping itu penyajian juga akan membantu peneliti dalam memahami dan menginterpretasikan apa yang terjadi dan apa yang seharusnya dilakukan dengan teori yang relevan. 4. Penarikan kesimpulan Merupakan analisis rangkaian pengolahan data yang berupa gejala kasus yang terdapat di lapangan. Penarikan kesimpulan bukanlah langkah final dari suatu kegiatan analisis karena kesimpulan tersebut masih perlu diverifikasi. Apabila commit to user 39 data tersebut masih belum valid, maka proses analisis diulang lagi dari awal sampai diperoleh data yang benar –benar akurat, cocok, dan kokoh sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Jadi dapat dikatakan bahwa analisis data kualitatif merupakan upaya yang berlanjut, berulang dan terus menerus, saling susul menyusul antara proses yang satu dengan proses yang lain. Untuk lebih menjelaskan antar pengumpulan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dalam analisis data dapat peneliti gambarkan pada bagan di bawah ini: Gambar 4. Skema Model Analisis Data Interaktif Sumber : HB. Sutopo 2002: 96 Teknik analisis data interaktif seperti yang telah digambarkan di atas merupakan teknik analisi mengikuti pola yang bersumber pada pola analisis interaktif. Dalam model analisis itu sering terjadi saling interaksi antara unsur- unsur dalam proses penelitian. Pada proses verifikasi atau penarikan kesimpulan sering melangkah kembali pada tahap reduksi data, sehingga trianggulasi data selalu berhubungan dalam proses penelitian

H. Prosedur Penelitian

Untuk mempermudah penulisan laporan ini, maka perlu disusun prosedur yang sistematis dan berurutan sehingga hasil yang dicapai akan sesuai dengan Penyajian data Penarikan kesimpulan Reduksi data Pengumpulan data commit to user 40 yang diinginkan. Prosedur tersebut meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap analisis dan penulisan laporan penelitian. Untuk lebih jelasnya prosedur penelitian sebagai berikut: Dalam penelitian ini peneliti menggunakan prosedur atau langkah-langkah penelitian sebagai berikut: 1. Tahap persiapan, merupakan tahap pengumpulan bahan informasi dan teori yang dapat mendukung perumusan masalah. Tahap ini dimulai dari pembuatan rancangan penelitian, pemilihan lokasi, mengurus perijinan dan persiapan pelaksanaan teknis. 2. Tahap pelaksanaan, didasarkan pada tujuan yang akan dicapai, dimulai dari mengadakan observasi, survey sampai dengan pengumpulan data di lapangan. 3. Tahap analisis, untuk analisis awal penelitian ini dilakukan sejak pengumpulan data di lapangan, sedang analisis akhir dilakukan setelah penggalian data dianggap cukup mendukung maksud dan tujuan penelitian. Tahap analisis merupakan tahapan dalam menarik kesimpulan. 4. Tahap penulisan laporan penelitian, merupakan tahap akhir di mana peneliti mulai menyusun hasil laporan yang telah disusun secara rapi dilanjutkan dengan penggandaan laporan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. Agar pembaca dapat mengikuti alur pikiran peneliti, maka dapat dilihat gambar dibawah ini : Gambar 5. Skema Prosedur Penelitian Sumber : Huberman dan Miles dalam Soetardi 2005: 25 Menyusun proposal Mengumpulkan data Persiapan pelaksanaan Penarikan kesimpulan Pertanggungjawaban laporan Analisi data Penyusunan konseplaporan commit to user 41 BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Perusahaan

PT AIR MANCUR adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan jamu tradisional. Pada awal berdirinya, yaitu pada tahun 1962, PT AIR MANCUR hanya merupakan suatu usaha industri yang masih terbatas pada skala rumah tangga home industry. Usaha yang masih bersifat home industry tersebut dirintis oleh Lambertus Wono Santosa dengan jumlah tenaga kerja 11 orang dan berlokasi di pucang sawit, solo. Pada saat itu, semua pekerjaan pembuatan jamu mulai dari sortasi dan pembuatan bahan, penggilingan sampai dengan pengemasan masih dilakukan secara tradisional manual. Produk yang dihasilkan selanjutnya dipasarkan kejakarta dengan nama produksi “Jamu Air Mancur”. Usaha ini semakin menunjukkan perkembangan sehingga dirasakan adanya keterbatasan-keterbatasan dalam upaya memenuhi permintaan pasar. Sebagai usaha pengembangannya, pada tanggal 23 Maret 1963, Lambertus Wono Santoso mengajak kedua rekannya yaitu Kimon Ongkosanjaya dan Rudy Hendrotanoyo untuk kerjasama. Mereka menyewa sebuah pabrik lengkap dengan mesin gilingnya yang berlokasi di Cubluk, Wonogiri. Usaha ini berjalan dengan baik bahkan menunjukkan kemajuan yang cukup pesat, sehingga dirasakan perlu mengubah status usaha industri rumah tangga menjadi usaha yang berbadan hukum. Pada tanggal 23 Desember 1963, secara resmi usaha tersebut berubah menjadi sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas dengan nama PT Air Mancur berdasarkan Akte Tan Sioe No. 65 serta Akte Pembetulan No. 56 yang dikeluarkan tanggal 5 Juli 1964. Pada awal tahun 1964 seluruh kegiatan perusahaan dipindahkan dari Pucang Sawit ke Wonogiri. Ditempat yang baru ini, volume produksi diperbesar dan jumlah tenaga kerja mencapai 50 orang serta peralatannya sedikit demi sedikit diganti dengan mesin. commit to user 42 Mulai tahun 1964 sampai tahun 1966 perusahaan mengalami masa-masa kritis. Pada saat itu upaya mencari dan memperluas pasar banyak menemui hambatan sehingga banyak modal yang tertanam dalam bentuk barang jadi. Setelah keadaan kembali normal, perusajaan sedikit demi sedikit membenahi aktivitasnya sehingga pembuatan jamu kembali berjalan lancar. Pada perkembangannya, pabrik yang disewa tersebut ternyata tidak mampu menampung segala aktivitas perusahaan. Maka dibangun pabrik baru yang beralamatkan di Jalan Pelem No. 51 Wonogiri, dimana untuk ukuran saat itu sudah tergolong memadai. Pada tanggal 5 Oktober 1969, secara resmi pabrik di Wonogiri digunakan sebagai tempat usaha yang meliputi kegiatan produksi, administrasi dan laboratorium, sedangkan lokasi lama yang dipucang sawit ditetapkan sebagai gudang bahan baku. Pada tahun 1970, PT Air Mancur telah memiliki kareyawan sebanyak 250 orang dan tahun 1971 meningkat menjadi 830 orang. Tahun 1973 jumlah karyawan meningkat kembali menjadi 1000 orang karyawan. Pada tanggal 24 Februri 1974, didirikan lagi sebuah pabrik yang berlokasi didaerah palur karena pabrik yang berada diwonogiri sudah tidak mampu menampung kegiatan perusahaan dan sudah tidak memungkinkan lagi untuk diperluas. Pabrik yang baru ini berfungsi sebagai tempat produksi, laboratorium dan pemasaran. Untuk lebih menunjang seluruh kegiatan, antara tahun 1976 sampai dengan tahun 1978 dibangun lagi tiga unit produksi, yaitu di Jajar, Salak dan Klampisan. Selain itu PT Air Mancur juga memiliki kebun pembibitan di Karang Pandan dan Kebun Percobaan di Komplek TMII Jakarta. Pada tahun 1995 dibangun sebuah pabrik lagi didaerah Jetis, Karanganyar, yang digunakan untuk memproduksi kosmetik. Pertengahan tahun 1997, didirikan sebuah pabrik di Celep, Karanganyar dan digunakan untuk pengepakan jamu yang diproduksi di Palur karena gedung pengepakan di Palur terbakar. Saat ini ada empat divisi di PT Air Mancur, yaitu: 1. Divisi Jamu yang berlokasi di Jajar, Palur dan Celep 2. Divisi Ekstraksi yang berlokasi di Klampisan Wonogiri 3. Divisi Makanan dan Minuman yang berlokasi di Jalan Pelem Wonogiri. commit to user 43 4. Divisi Kosmetik yang berlokasi di Jetis Karanganyar.

2. Misi dan Tujuan Perusahaan