BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka konsep
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :
Gambar 3.1. Kerangka konsep
3.2. Definisi Operasional
1. Usap hidung ataupun nasal swab merupakan cara untuk mengambil
sampel klinis, salah satunya dengan cara menyeka kapas lidi steril pada bagian anterior rongga hidung.
2. Dokter muda adalah seorang mahasiswa atau mahasiswi fakultas
kedokteran yang sudah mendapat gelar sarjana kedokteran dan menjalani program pengembangan profesi dokter.
3. Instalasi Perawatan Intensif merupakan suatu bagian di rumah sakit yang
melakukan perawatan kesehatan secara lengkap dan terus-menerus; dan kegiatan pendukung kehidupan serta terapi pasti pada penderita dengan
penyakitkondisi yang mengancam kehidupan. Pengambilan sampel swab hidung
Identifikasi S. aureus Skrining MRSA
MRSA MSSA
Uji kepekaan metode difusi cakram
4. Kultur merupakan pembiakan kuman dengan menggunakan media yang
sesuai. 5.
Pewarnaan gram merupakan pewarnaan diferensial yang menggunakan lebih dari satu macam zat warna untuk mengidentifikasi bakteri dengan
mewarnai bakteri. 6.
Identifikasi spesies merupakan suatu cara untuk mengetahui spesies dari bakteri yang ditemukan dengan melakukan uji katalase.
7. Staphylococcus aureus adalah suatu bakteri gram positif berbentuk kokus.
Isolat S. aureus dapat tumbuh pada media kultur Mannitol Salt Agar MSA dan akan memfermentasi mannitol dalam media tersebut. Koloni S.
aureus yang tumbuh berwarna kuning keemasan dan media berubah dari merah menjadi berwarna kuning hasil reaksi fermentasi manitol.
8. Resistansi berperantara MecA adalah resistansi S. aureus terhadap
methicillin yang dibawa oleh gen MecA. • Cara ukur
: uji kepekaan metode difusi menggunakan cakram cefoxitin pada media agar Mueller Hinton.
• Alat ukur : Jangka sorong caliper
• Hasil ukur :
o Bila zona hambat di sekitar cakram cefoxitin ≤21 mm
maka dinyatakan positif MecA setelah disesuaikan dengan pedoman Clinical and Laboratory Standards Institute
CLSI dokumen M100-S23. o
Bila zona hambat di sekitar cakram cefoxitin ≥22 mm maka dinyatakan negatif MecA setelah disesuaikan dengan
pedoman CLSI dokumen M100-S23. 9.
Zona hambat merupakan daerah di sekitarsekeliling cakram antimikroba yang jernih dan tidak ditumbuhi koloni bakteri. Diameter zona hambat
yang diukur dalam satuan milimeter dapat digunakan untuk menentukan sensitivitas bakteri terhadap suatu zat yang diuji.
• Cara ukur: uji kepekaan metode difusi cakram • Alat ukur : Jangka sorong kaliper
• Hasil ukur:
o Jika terdapat zona hambat, maka zat yang digunakan
kemungkinan mempunyai daya antibakteri terhadap
organisme yang diuji.
o Jika tidak ada zona hambat, maka zat yang digunakan tidak
mempunyai daya antibakteri terhadap organisme yang diuji.
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Rancangan Penelitian