Aspek-aspek Konformitas HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 7 SURAKARTA

commit to user Berdasarkan pengertian yang dipaparkan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa konformitas merupakan perubahan sikap dan perilaku individu sebagai usaha untuk menyesuaikan diri dengan norma atau harapan yang dibentuk kelompok baik nyata ataupun hanya dibayangkan oleh individu sendiri, agar dapat diterima dalam kelompok dan sebagai bentuk interaksi di dalam kelompok.

2. Aspek-aspek Konformitas

Menurut Myers 2002, terdapat dua aspek konformitas, yaitu: a. Pengaruh Normatif Pengaruh normatif merupakan penyesuaian diri individu berdasarkan harapan dan keinginan orang lain untuk mendapatkan penerimaan Myers, 2002. Individu berusaha untuk mengikuti standar norma yang berlaku untuk memenuhi harapan orang lain. Apabila norma ini dilanggar maka individu akan mengalami penolakan atau pengucilan oleh kelompok. Hal tersebut senada dengan pendapat Baron dan Byrne 2005 yaitu individu melakukan konformitas agar disukai oleh kelompok atau paling tidak untuk menghindari penolakan dari kelompok. b. Pengaruh Informasional Pengaruh informasional merupakan penyesuaian diri individu dengan menerima petunjuk, opini, atau informasi kelompok sebagai pedoman bagi perilaku atau pendapat sendiri Myers, 2002. Individu menerima asumsi kelompok karena beranggapan bahwa kelompok lebih kaya informasi commit to user dibandingkan dengan dirinya sendiri. Individu ingin merasa benar dan memiliki persepsi yang tepat tentang norma sosial. Konformitas sebuah kelompok acuan dapat mudah terlihat dengan adanya karakteristik yang khas. Sears 2006 mengemukakan bahwa terdapat dua aspek pembentuk konformitas, yaitu: 1 Pengaruh Informasi Orang lain atau kelompok dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi individu. Oleh karena itu, informasi yang dimiliki individu dapat mempengaruhi konformitasnya. Menurut Sears 2006, tingkat konformitas yang didasarkan pada informasi ditentukan oleh dua aspek, yaitu: a Kepercayaan terhadap kelompok Sears 2006 mengemukakan bahwa semakin besar kepercayaan individu terhadap kelompok sebagai sumber informasi yang benar, maka akan semakin besar konformitas individu terhadap kelompok. Demikian pula, bila kelompok memiliki informasi yang yang tidak diketahui individu, konformitas akan meningkat. b Kepercayaan terhadap penilaian sendiri Tingkat keyakinan individu terhadap kemampuannya sendiri dapat mempengaruhi tingkat konformitasnya Sears, 2006. Semakin individu percaya terhadap keyakinannya, maka tingkat konformitasnya akan menurun. Sebaliknya bila individu tidak yakin terhadap commit to user kemampuannya, maka kecenderungan untuk mengikuti penilaian kelompok akan semakin tinggi. 2 Rasa Takut terhadap Celaan Sosial Individu merasa takut terhadap penyimpangan karena takut akan sanksi celaan sosial dari kelompok Sears, 2006. Rasa takut akan dianggap berbeda dalam situasi sosial, membuat individu menyesuaikan diri dengan kelompoknya. Individu menginginkan agar kelompok menyukainya, diperlakukan dengan baik, dan diterima. Individu menyesuaikan diri untuk menghindari selisih paham dan tidak disukai oleh kelompoknya. Berdasarkan uraian di atas, aspek-aspek konformitas yang dikemukakan oleh Myers 2002 dapat memrepresentasikan definisi konformitas secara lengkap. Oleh karena itu, aspek-aspek konformitas dari Myers yaitu pengaruh normatif dan pengaruh informasional, digunakan sebagai dasar penyusunan skala konformitas dalam penelitian ini.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konformitas