Validitas Skala Persiapan Alat Ukur

commit to user

E. Validitas dan Reliabilitas

Dalam pengukuran suatu variabel, instrumen atau alat ukur yang digunakan harus mampu memberikan data hasil ukur yang sesuai dan tidak menyesatkan. Tingkat instrumen atau alat ukur yang baik dapat diihat dari ukuran validitas dan reliabilitas hasil ukur suatu skala. Aitem-aitem alat ukur skala yang memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi setelah diujicobakan dapat digunakan sebagai instrumen pengumpulan data Azwar, 1997.

1. Validitas Skala

Validitas skala dapat didefinisikan sebagai sejauh mana skala dapat mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur, atau ketepatan dan kecermatan suatu skala dalam melakukan fungsi ukurnya. Valid atau tidaknya suatu skala bergantung pada mampu atau tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat. Pengujian validitas isi skala perilaku konsumtif, body image, dan konformitas dalam penelitian ini dilakukan dengan professional judgement. Validitas isi ditegakkan pada langkah telaah dan revisi butir pernyataan, berdasarkan pendapat profesional professional judgement para penelaaah Suryabrata, 2006. Pendapat profesional dalam penelitian ini dilakukan oleh dosen pembimbing peneliti melalui bimbingan konsultasi. Penelitian ini menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson dalam menentukan daya diskriminasi. Peneliti menetapkan taraf signifikansi sebesar 5 sebagai pedoman untuk memilih aitem. Aitem dengan probabilitas di bawah 0,05 akan dianggap gugur dan tidak digunakan dalam commit to user penelitian. Untuk mempermudah perhitungan, maka peneliti menggunakan teknik komputasi dengan program Statistical Product and Service Solution SPSS versi 16.0.

2. Reliabilitas

Reliabilitas dapat didefinisikan sebagai sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya Azwar, 1997. Skala yang reliabel, akan menghasilkan hasil pengukuran yang dapat dipercaya. Hasil pengukuran yang dapat dipercaya akan diketahui apabila skala yang sama digunakan dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran, dan didapatkan hasil pengukuran yang relatif sama pula Suryabrata, 2006. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan formula Alpha Cronbach. Skala yang perhitungan reliabilitasnya akan dibelah menjadi dua atau tiga bagian, sehingga setiap belahan berisi aitem-aitem dengan jumlah yang sama banyak Azwar, 2009. Untuk mempermudah perhitungan, maka peneliti menggunakan teknik komputasi dengan program Statistical Product and Service Solution SPSS versi 16.0.

F. Metode Analisis Data

Analisis data adalah salah satu kegiatan dalam penelitian yang berguna untuk menarik kesimpulan. Dalam metode analisis data, dilakukan pengolahan data yaitu kegiatan meringkas data menggunakan metode statistik, sehingga memungkinkan untuk dapat menjawab masalah penelitian Purwanto, 2008. commit to user Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi ganda. Analisis regresi ganda memungkinkan dua variabel prediktor secara bersama-sama diujikan dengan satu variabel kriterium Arikunto, 2006. Syarat- syarat yang harus dipenuhi dalam analisis regresi ganda adalah uji asumsi yang meliputi uji asumsi dasar dan uji asumsi klasik Priyatno, 2008, yaitu: 1. Uji asumsi dasar a. Uji normalitas, digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. b. Uji linearitas, bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan variabel terantung mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. 2. Uji asumsi klasik a. Uji autokorelasi, digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. b. Uji multikolinearitas, digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya hubungan linear antar variabel bebas dalam model regresi. c. Uji heteroskedastisitas, digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varians dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. commit to user Apabila asumsi dasar telah terpenuhi dan terbebas dari asumsi klasik, maka penelitian ini dapat menggunakan analisis regresi ganda. Untuk mempermudah perhitungan, maka peneliti menggunakan teknik komputasi dengan program Statistical Product and Service Solution SPSS versi 16.0. commit to user 77

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian

Penelitian hubungan antara body image dan konformitas dengan perilaku konsumtif pada siswi kelas XI dilaksanakan di SMA Negeri 7 Surakarta. SMA Negeri 7 Surakarta berdiri pada tahun 1984 berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 05581984 tertanggal 20 November 1984. 1 Sejarah SMA Negeri 7 Surakarta Pada awal berdirinya, SMA Negeri 7 Surakarta menempati Gedung SMA Negeri 3 Surakarta, dan jabatan kepala sekolah diampu oleh Drs. Soeyono selaku Kepala SMA Negeri 3 Surakarta. Pada tahun 1985, dibangun gedung sekolah baru di Jl. Mr. Muhammad Yamin no. 79 Kelurahan Tipes Kecamatan Serengan Kota Surakarta. Pada tanggal 21 Februari 1986, SMA Negeri 7 Surakarta pindah ke gedung baru yang diberi nama “Boyong Mandiri”, dari SMA Negeri 3 Surakarta Kerkop menuju Gedung Baru SMA Negeri 7 Surakarta di jalan Mr. Muhammad Yamin No. 79 Surakarta. Sejak berdirinya pada tahun 1984, SMA Negeri 7 sudah mengalami beberapa kali pergantian kepala sekolah. Berdasarkan SK Walikota Surakarta No. 821.20082011 tanggal 13 Januari 2011, Drs. Sukardjo, MA. commit to user mengampu jabatan kepala sekolah SMA Negeri 7 Surakarta mulai tanggal 13 Januari 2011 sampai sekarang. 2 Visi dan Misi SMA Negeri 7 Surakarta 1. Visi Visi SMA Negeri 7 Surakarta adalah Unggul dalam meraih Pendidikan Tinggi. Unggul mengandung pengertian lebih tinggi, lebih pandai, lebih cakap, dan lebih terampil melebihi dari yang lain dalam segala hal termasuk sikap. Dengan visi tersebut, SMA Negeri 7 Surakarta akan membawa siswa dan warga sekolah yang lain untuk menjadi insan yang lebih dari yang lain baik dalam prestasi akademik maupun dalam hal prestasi non akademik, terlebih dalam menyiapkan siswa tamatan untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Demikian akan menjadi sosok yang patut diteladani oleh masyarakat sekitar. Keunggulan ini akan dapat dicapai dengan dukungan sikap, disiplin dan sarana yang cukup memadai. 2. Misi Disiplin dan berbudi luhur menuju prestasi. a. Dengan menumbuhkan semangat disiplin tinggi pada seluruh warga sekolah. commit to user b. Terwujudnya siswa memiliki keimanan, ketaqwaan, sehat jasmani, dan rohani. c. Memelihara, melestarikan, dan memberdayakan budaya daerah. d. Menyiapkan SDM yang berdaya saing tinggi. 3 Struktur Organisasi SMA Negeri 7 Surakarta Gambar 2 Struktur Organisasi SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 20112012

2. Persiapan Alat Ukur

Persiapan penelitian perlu dilakukan agar penelitian berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Hal-hal yang perlu dipersiapkan antara commit to user lain yang berkaitan dengan perijinan dan penyusunan alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini memerlukan tiga alat ukur primer, yaitu skala perilaku konsumtif, skala body image, dan skala konformitas. Skala perilaku konsumtif digunakan untuk mengukur tingkat perilaku konsumtif pada subjek penelitian, skala body image digunakan untuk mengukur tingkat body image subjek penelitian, dan skala konformitas digunakan untuk mengukur tingkat konformitas subjek penelitian. Diperlukan persiapan yang matang agar ketiga alat ukur tersebut layak dan siap digunakan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini telah melalui prosedur validitas alat ukur melalui pengujian validitas isi. Validitas isi dilakukan dengan melihat kesesuaian antara butir-butir aitem dalam alat ukur dengan blue print aitem skala yang telah ditentukan sebelumnya. Disamping itu, validitas isi juga melihat kesesuaian aitem-aitem dengan indikator perilaku yang hendak diungkap. Validitas isi ini dilakukan secara rasional oleh professional judgement, yaitu Pembimbing I dan Pembimbing II.

3. Pelaksanaan Uji Coba