Konformitas Body Image HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 7 SURAKARTA

commit to user

BAB III METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian Arikunto, 2006. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Variabel Kriterium : Perilaku Konsumtif Variabel Prediktor : 1. Body Image

2. Konformitas

B. Definisi Operasional 1. Perilaku Konsumtif

Perilaku konsumtif merupakan tindakan individu untuk membeli atau mengkonsumsi barang atau jasa secara berlebihan yang bukan merupakan prioritas kebutuhannya dan tanpa pertimbangan yang rasional, demi kepuasan fisik dan dorongan untuk memuaskan hasrat kesenangan semata. Perilaku konsumtif dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan karakteristik-karakteristik perilaku konsumtif yang dikemukakan Sumartono dalam Fransisca dan Suyasa, 2005. Karakteristik-karakteristik perilaku konsumtif tersebut, yaitu membeli karena ingin mendapatkan hadiah menarik, membeli karena kemasan produk menarik, membeli karena ingin menjaga penampilan diri dan gengsi, membeli karena program potongan harga, commit to user membeli demi menjaga status sosial, memakai produk karena pengaruh model yang mengiklankan produk, penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi, membeli lebih dari dua produk sejenis dengan merek yang berbeda. Semakin tinggi skor yang didapatkan pada skala perilaku konsumtif, maka menggambarkan bahwa semakin tinggi perilaku konsumtif individu. Sebaliknya, semakin rendah skor yang didapatkan, maka menggambarkan semakin rendah perilaku konsumtif individu.

2. Body Image

Body image merupakan gambaran mental, perasaan, dan persepsi individu yang berkaitan dengan ukuran tubuh, bentuk tubuh, dan berat tubuh yang mengarah pada kepuasan penampilan fisiknya. Body image dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Cash dan Pruzinsky 2002, yaitu appearance evaluation evaluasi penampilan, appearance orientation orientasi penampilan, body area satisfaction kepuasan area tubuh, overweight occupation kecemasan akan kegemukan, dan self classified weight pengkategorian ukuran tubuh. Semakin tinggi skor yang didapatkan pada skala body image, maka menggambarkan bahwa semakin positif body image individu. Sebaliknya, semakin rendah skor yang didapatkan, maka menggambarkan semakin negatif body image individu. commit to user

3. Konformitas