Struktur Organisasi Skripsi PERSEPSI MASYARAKAT TIONGHOA TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI KAWASAN PECINAN KOTA BANDUNG TAHUN 1970-1998.

Moch Wildan Ramadhan, 2015 PERSEPSI MASYARAKAT TIONGHOA TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI KAWASAN PECINAN KOTA BANDUNG TAHUN 1970-1998 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.5.1 Bab I Pendahuluan Bab ini akan menjelaskan menegani alasan penulis mengambil topik penelitiannya, yakni persepsi masyarakat Tionghoa terhadap program keluarga berencana di kawasan Pecinan Kota Bandung tahun 1970-1998. Susunan pemaparannya adalah latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. 1.5.2 Bab II Kajian Pustaka dan Landasan Teoritis Pada bab ini memaparkan konsep-konsep serta teori-teori yang digunakan dan dianggap relevan dengan penelitian. Kajian pustaka berfungsi untuk membantu peneliti dalam membandingkan dan memposisikan kedudukan masing-masing penelitian yang dikaji dan dikaitkan dengan masalah-masalah yang sedang diteliti. Proses kajian pustaka dilakukan terhadap sumber literatur berupa buku, jurnal, dan beberapa skripsi terdahulu yang dipilih disesuaikan dengan permasalahan penelitian. Penggunaan sumber-sumber tersebut bertujuan menjelaskan berbagai konsep serta teori yang berkaitan dengan penelitian. Konsep-konsep yang akan dijelaskan pada bab ini ialah sebagai berikut: Pertama, konsep persepsi. Kedua, konsep program keluarga berencana. Ketiga, konsep susunan keluarga dan aspek-aspek kehidupan keluarga Tionghoa. 1.5.3 Bab III Metode Penelitian Bab ini mengkaji tentang langkah-langkah yang digunakan dalam penulisan berupa metode penulisan dan teknik penelitian yang menjadi titik tolak penulis dalam mencari sumber serta data-data, pengolahan data dan cara penulisan. Dalam bab ini pun, penulis berusaha memaparkan metode yang digunakan untuk merampungkan rumusan penelitian, metode penelitian ini harus mampu menjelaskan langkah-langkah serta tahapan-tahapan apa saja yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan. Semua prosedur serta tahapan-tahapan penelitian mulai dari persiapan hingga penelitian berakhir akan diuraikan secara rinci dalam bab ini. Hal ini dilakukan untuk memudahkan penulis dalam memberikan arahan pemecahan masalah yang akan dikaji. 1.5.4 Bab IV Persepsi Masyarakat Tionghoa Terhadap Program Keluarga Berencana Di Kawasan Pecinan Kota Bandung Tahun 1970-1998 Pada bab ini, berisi mengenai pembahasan hasil penelitian berdasarkan keterangan-keterangan dari data-data temuan di lapangan. Data-data temuan tersebut Moch Wildan Ramadhan, 2015 PERSEPSI MASYARAKAT TIONGHOA TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI KAWASAN PECINAN KOTA BANDUNG TAHUN 1970-1998 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penulis paparkan secara deskriptif untuk memperjelas maksud yang terkandung dalam data-data temuan tersebut, khususnya baik bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Penulis berusaha mencoba mengkritisi data-data temuan di lapangan dengan membandingkannya kepada bahan atau sumber yang mendukung pada permasalahan yang penulis teliti. Selain itu juga dalam bab ini dipaparkan pula mengenai pandangan penulis terhadap permasalahan yang menjadi titik fokus dalam penelitian yang penulis lakukan. 1.5.5 Bab V Kesimpulan dan Saran Bab terakhir ini berisi suatu simpulan dan saran dari permasalahan penelitian yang penulis bahas. Simpulan penelitian berupa analisis secara menyeluruh dari permasalahan-permasalahan penelitian, serta saran terhadap permasalahn penelitian yang penulis tunjukan pada pihak-pihak terkait dalam penelitian. Moch Wildan Ramadhan, 2015 PERSEPSI MASYARAKAT TIONGHOA TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI KAWASAN PECINAN KOTA BANDUNG TAHUN 1970-1998 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan menguraikan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam melakukan pengkajian permasalahan mengenai persepsi masyarakat Tionghoa terhadap program keluarga berencana di kawasan Pecinan Kota Bandung tahun 1970-1998. Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode historis. Metode historis adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman peninggalan masa lampau Gottschalk, 1975, hlm. 32. Metodologi sejarah merupakan suatu keseluruhan metode-metode, prosedur, konsep kerja, aturan-aturan dan teknik yang sistematis yang digunakan oleh para penulis sejarah atau sejarawan dalam mengungkapkan peristiwa sejarah. Pada Metodologi Penelitian Sejarah ini terdapat langkah-langkah,di mana langkah – langkah tersebut menurut Ismaun 2005, hlm. 48-50 adalah sebagai berikut: 1. Heuristik, yaitu proses pengumpulan sumber-sumber sejarah yang berhubungan dengan penelitian ini. Pada tahapan ini, penulis melakukan pencarian sumber- sumber sejarah baik yang berupa buku, dokumen, maupun atrikel. Realisasi dari tahap ini, penulis mengunjungi beberapa perpustakaan dan sumber lisan yang dianggap mempunyai sumber-sumber yang relevan dengan permasalahan yang akan dikaji. 2. Kritik atau analisis, yaitu menganalisis secara kritis sumber-sumber yang telah diperoleh dengan menyelidiki serta menilai apakah sumber-sumber yang telah terkumpul sesuai dengan masalah penelitian baik isi maupun bentuknya. Semua sumber dipilih melalui kritik eksternal dan internal sehingga diperoleh fakta- fakta yang sesuai dengan permasalahan penelitian. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah sumber-sumber yang telah diperoleh tersebut asli atau tiruan dan relevan atau tidak dengan permasalahan yang penulis kaji, sehingga dapat diperoleh fakta sejarah yang otentik. 3. Interpretasi, yaitu untuk menafsirkan keterangan-keterangan sumber secara logis dan rasional. Penafsiran atau interpretasi tidak lain dari pencarian pengertian yang lebih luas tentang sumber yang telah ditemukan. Tahapan Moch Wildan Ramadhan, 2015 PERSEPSI MASYARAKAT TIONGHOA TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI KAWASAN PECINAN KOTA BANDUNG TAHUN 1970-1998 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penafsiran ini dilakukan dengan cara mengolah beberapa fakta yang telah dikritisi dan merujuk kepada beberapa referensi. Dengan menggunakan pemahaman tersebut, maka penulis dapat terbantu dalam menjelaskan atau menginterpretasikan fakta sehingga menjadi suatu rangkaian yang utuh. Setelah melalui proses yang selektif maka fakta-fakta tersebut dijadikan pokok pikiran sebagai kerangka dasar penyusunan skripsi ini. 4. Historiografi atau penulisan sejarah, yaitu proses penyusunan hasil penelitian yang telah diperoleh sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Tahapan ini merupakan tahapan terakhir dari metode penelitian sejarah. Setelah sumber- sember ditemukan, dianalisis, ditafsirkan, kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan yang ilmiah sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah yang berlaku di Universitas Pendidikan Indonesia. Teknik-teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: 1. Studi kepustakaan. Sebagai langkah awal penulis mengumpulkan sumber- sumber yang sesuai dengan fokus kajian penelitian yang diperoleh dari berbagai sumber atau literatur. Setelah itu penulis menganalisis setiap sumber yang diperoleh dengan membandingkan antara sumber yang satu dengan sumber yang lain, sehingga diperolehlah data-data yang penulis anggap otentik, kemudian data-data tersebut penulis paparkan dalam bentuk karangan naratif yaitu skripsi. 2. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan interview secara langsung. Teknik wawancara ini erat hubungannya dengan penggunaan sejarah lisan. Metode historis ini digunakan dalam penyusunan skripsi ini didukung oleh penggunaan disiplin ilmu lain atau menggunakan pendekatan interdisipliner. Pendekatan ini ditandai dengan adanya hubungan yang saling metergantungakan antara ilmu sejarah dengan ilmu – ilmu sosial lainnya. Dalam pedekatan interdisipliner ini penulis menggunakan konsep ilmu psikologi dan komunikasi yang digunakan dalam menelaah aspek – aspek peresepsi yang ada pada masyarakat etnis Tionghoa. Pendekatan interdisipliner lainnya yaitu Moch Wildan Ramadhan, 2015 PERSEPSI MASYARAKAT TIONGHOA TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI KAWASAN PECINAN KOTA BANDUNG TAHUN 1970-1998 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menggunakan konsep ilmu sosiologi dalam menelaah aspek – aspek kehidupan sosialnya, serta konsep ilmu antropologi dalam menelaah budaya yang hidup dalam masyarakat etnis Tionghoa kemudian berpengaruh terhadap implementasi program Keluarga Berencana di kawasan Pecinan Kota Bandung. Setelah peneliti memaparkan mengenai karakteristik metode penelitian historis, peneliti akan menguraikan mengenai pelaksanaan penelitian yang dibagi menjadi tiga langkah. Langkah – langkah tersebut meliputi persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan laporan hasil penelitian.

3.1 Persiapan Penelitian

3.1.1 Pemilihan dan Pengajuan Tema Penelitian

Tahap ini merupakan langkah awal dalam memulai jalannya penelitian. Pengajuan tema dilakukan agar penelitian yang akan dilakukan dapat sesuai dengan jurusan Pendidikan Sejarah. Terlebih dahulu penulis telah mengajukan tema mengenai sejarah lokal dengan judul “Implementasi Program Keluarga Berencana Masa Orde Baru 1969-1998 Ditinjau Menggunakan Perspektif Kultural Dan Struktural Pada Masyarakat Tionghoa Di Kota Bandung ” di dalam mata kuliah Seminar Karya Tulis Ilmiah yang pada saat itu dibimbing oleh Bapak Drs. H. Ayi Budi Santosa. Penulis mencoba agar judul dapat dilanjutkan sebagai judul skripsi namun dengan beberapa perbaikan karena tahun penelitian dirasa terlalu lama untuk mengukurnya sehingga penulis mencari data dan informasi yang lebih untuk penentuan jenjang waktu yang dipilih, sampai penulis mendapatkan jenjang waktu yang relevan sehingga jenjang waktu pada judul diganti dari tahun 1969- 1998 menjadi 1975-1992. Penulis mengajukan tema mengenai sejarah lokal kepada Tim Pertimbangan dan Penulisan Skripsi TPPS yang diketuai oleh Bapak Drs. H. Ayi Budi Santosa, M.Si, dengan judul “Implementasi Program Keluarga Berencana Masa Orde Baru 1975-1992 Ditinjau Menggunakan Perspektif Kultural Dan Struktural Pada Masyarakat Tionghoa Di Kota Bandung ” yang sebelumnya meminta masukan terlebih dahulu kepada dosen pembimbing akademik yaitu Bapak Dr. Nana Supriatna, M. Ed. Setelah judul tersebut disetujui, maka peneliti mulai menyusun rancangan penelitian dalam bentuk proposal skripsi. Moch Wildan Ramadhan, 2015 PERSEPSI MASYARAKAT TIONGHOA TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI KAWASAN PECINAN KOTA BANDUNG TAHUN 1970-1998 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Akan tetapi selama proses bimbingan bersama pembimbing I, yakni Drs. Suwirta, M. Hum berlangsung, terdapat perbaikan yang komperhensif dari judul dan tahun penelitian. Sehingga menjadi “Persepsi Masyarakat Tionghoa Terhadap Program Keluarga Berencana Di Kawasan Pecinan Kota Bandung Tahun 1970-1998 ”.

3.1.2 Penyusunan Rancangan Penelitian

Setelah melakukan studi literatur baik dari kepustakaan maupun wawancara peneliti mulai menyusun rancangan penelitian yang dituangkan ke dalam bentuk proposal skripsi. Proposal skripsi diserahkan kepada TPPS untuk ditinjau dan disetujui, melalui surat keputusan TPPS No 01TPPSJPSPEM2014 seminar proposal skripsi diselenggarakan pada hari Rabu, tanggal 19 November 2014 serta terlampir nama pembimbing I dan Pembimbing II. Setelah proposal skripsi dipresentasikan, penulis mendapatkan kritikan dari dosen pembimbing I dan pembimbing II baik dari teknis penulisan proposal yang masih kurang sesuai dengan buku pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia 2014, masih ada tulisan yang kurang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan, redaksi judul yang kurang fokus, jenjang waktu penelitian yang masih kurang sesuai, rumusan masalah terlalu meluas dan kurang sesuai dengan tema dan juga masukan untuk fokus masalah skripsi yang nanti akan diteliti. Perbaikan proposal skripsi tersebut harus segera diperbaiki agar surat keputusan SK TPPS dapat segera dikeluarkan dan penulisan skripsi dapat segera dikerjakan.

3.1.3 Mengurus Perijinan

Surat perijinan dari pihak universitas merupakan suatu hal yang sangat penting untuk melakukan penelitian guna menjadi penelitian yang memiliki ijin resmi sehingga membantu mempermudah dalam mencari sumber – sumber penelitian. Perijinan tersebut dalam bentuk surat – surat baik surat pengantar maupun surat ijin oservasi. Dalam mengurus surat perijinan penulis mengajukan surat penelitian dari pihak universitas yang diwakili oleh Dekan FPIPS UPI. Surat – surat perijinan ini kemudian penulis berikan kepada: 1. Kepala Badan Pusat Statistik Kota Bandung 2. Kepala Dinas BKKBN Jawa Barat