Teori Pertumbuhan Klasik Teori Pertumbuhan Neo-Klasik

commit to user c. Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial bagi semua individu dan nasional dengan cara membebaskan mereka dari sikap budak dan ketergantungan, tidak hanya hubungan dengan orang lain dan negara lain, tetapi juga dari sumber-sumber kebodohan dan penderitaan. Sasaran pembangunan tersebut dapat tercapai dengan strategi pembangunan ekonomi diarahkan kepada Suryana, 2000:6 : a. Meningkatkan output nyataproduktivitas yang tinggi yang terus menerus meningkat. Karena dengan output yang tinggi akhirnya akan dapat meningkatkan persediaan dan memperluas pembagian bahan kebutuhan pokok untuk hidup, termasuk penyediaan perumahan, pendidikan, dan kesehatan. b. Tingkat pembangunan tenaga kerja yang tinggi dan pengangguran yang rendah yang ditandai dengan tersedianya lapangan kerja yang cukup. c. Pengurangan dan pemberantasan ketimpangan. d. Perubahan sosial, sikap mental, dan tingkah laku masyarakat dan lembaga pemerintah.

3. Teori Umum Pembangunan Ekonomi

a. Teori Pertumbuhan Klasik

Adam Smith adalah ahli ekonomi klasik yang pertama kali mengemukakan mengenai pentingnya kebijakan lizesfaire atas sistem mekasnisme untuk memaksimalkan tingkat perkembangan ekonomi suatu masyarakat. Penduduk yang bertambah akan memperluas pasar, dan perluasan pasar akan mendorong tingkat spesialisasi. Dengan commit to user adanya spesialisasi akan mempertinggi tingkat kegiatan ekonomi atau mempercepat proses pembangunan ekonomi, karena spesialisasi akan mendorong produktivitas tenaga kerja dan mendorong tingkat perkembangan teknologi. Jadi pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh adanya perpacuan antara perkembangan penduduk dan kemajuan teknologi. David Ricardo dan Malthus lebih pesimis terhadap pola proses pembangunan dalam jangka panjang. Karena dalam jangka panjang menurutnya perekonomian akan mencapai “stationary state”, yaitu suatu keadaan dimana perkembangan ekonomi tidak terjadi sama sekali. Sedangkan perkembangan penduduk akan menurunkan kembali tingkat pembangunan ke tahap yang rendah, karena berlakunya the law of deminishing return . Menurut David Ricardo, peranan teknologi dan akumulasi modal, mampu meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan menghambat bekerjanya ”the law of deminishing return”. Akumulasi kapital mampu menghambat penurunan produktivitas, yaitu melalui kemajuan teknologi. Dan kemajuan teknoloi inilah yang akan menghalangi terjadinya stationary state. Sedangkan Malthus menitikberatkan pada “perkembangan kesejahteraan” suatu negara, yaitu pembangunan ekonomi yang dapat dicapai dengan meningkatkan kesejahteraan suatu negara. commit to user

b. Teori Pertumbuhan Neo-Klasik

Yoseph Scumpeter seorang ahli ekonomi neo-klasik, menurutnya pembangunan ekonomi bukan merupakan proses yang harmonis atau gradual, tetapi merupakan perubahan yang spontan dan terputus-putus discontinuous. Pembangunan ekonomi disebabkan oleh karena adanya perubahan-perubahan terutama dalam industri dan perdagangan, sebagai kunci adalah orang yang memiliki inisiatif untuk perkembangan produk nasional. Schumpeter berkeyakinan bahwa pembangunan ekonomi diciptakan oleh inisiatif golongan pengusaha yang inovatif, yaitu golongan masyarakat yang mengorganisasi barang-barang yang diperlukan masyarakat secara keseluruhan. Merekalah yang menciptakan inovasi dan pembaharuan dalam perekonomian. Pembaharuan yang diciptakan oleh para pengusaha dalam bentuk : 1 Memperkenalkan barang baru. 2 Menggunakan cara-cara baru dalam memproduksi barang. 3 Memperluas pasar barang ke daerah-daerah baru. 4 Mengembangkan sumber bahan mentah yang baru. 5 Mengadakan reorganisasi dalam suatu perusahaan atau industri.

c. Teori Pertumbuhan Ekonomi Modern

Dokumen yang terkait

PENGARUH KARAKTER DISIPLIN, MANDIRI, DAN KERJA KERAS TERHADAP KINERJA PARA PERAJIN TEMBAGA DI TUMANG DESA Pengaruh Karakter Disiplin, Mandiri, Dan Kerja Keras Terhadap Kinerja Para Perajin Tembaga Di Tumang Desa Cepogo Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali

0 2 14

PENGARUH KARAKTER DISIPLIN, MANDIRI, DAN KERJA KERAS TERHADAP KINERJA PARA PERAJIN TEMBAGA DI TUMANG DESA CEPOGO Pengaruh Karakter Disiplin, Mandiri, Dan Kerja Keras Terhadap Kinerja Para Perajin Tembaga Di Tumang Desa Cepogo Kecamatan Cepogo Kabupaten B

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Karakter Disiplin, Mandiri, Dan Kerja Keras Terhadap Kinerja Para Perajin Tembaga Di Tumang Desa Cepogo Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali.

0 3 5

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Karakter Disiplin, Mandiri, Dan Kerja Keras Terhadap Kinerja Para Perajin Tembaga Di Tumang Desa Cepogo Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali.

0 3 4

PENDAHULUAN Komunikasi Pemasaran Klaster Logam Desa Tumang (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Pemasaran Klaster Logam Desa Tumang Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali).

0 1 28

PENDAHULUAN Komunikasi Pemasaran Klaster Logam Desa Tumang (Study Deskriptif Kualitatif Komunikasi Pemasaran Klaster Logam desa Tumang Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali).

0 2 28

KARAKTERISTIK JARINGAN USAHA PADA KLASTER INDUSTRI KERAJINAN TEMBAGA DESA TUMANG KECAMATAN CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 5

FAKTORFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PENGRAJIN TEMBAGA DI CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI

0 0 78

DESKRIPSI USAHA KERAJINAN UKIR TEMBAGA MUDATAMA DESA CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI JAWA TENGAH

0 1 86

IbPE Kriya Logam pada Sentra kerajinan Tembaga, Kuningan dan Aluminium di Desa Tumang, Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah

0 3 105