commit to user
4. Gambaran Umum Usaha Kerajinan Tembaga di Desa Tumang
a. Latar Belakang Usaha Kerajinan Tembaga
Kerajinan tembaga di Desa Tumang mulai dikenal di masyarakat belum lama, pada awalnya para pengrajin membuat
kerajinan dengan bahan baku yang beraneka ragam. Sebelum ada permintaan konsumen yang meningkat seperti tahun-tahun terakhir
akan kerajinan tembaga, para pengrajin hanya membuat barang- barang rumah tangga yang bahan bakunya adalah logam seperti,
alumunium dan kuningan. Dan pendapatan usaha yang diterimanya tidak seberapa hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pada tahun 1995 kerajinan tembaga menjadi usaha yang paling banyak menguntungkan, tetapi hal ini tidak disambut oleh
semua pengrajin logam karena untuk membuat kerajinan tembaga dibutuhkan modal yang sangat besar dan pemasarannyapun belum
pasti sebab konsumen kebanyakan dari luar negeri, padahal sebelumnya para pengrajin hanya membuat kerajinan untuk
kebutuhan lokal dengan skala produksi yang kecil.
b. Bahan Baku dan Bahan Pendukung
Pengusaha pengrajin tembaga memperoleh bahan baku hampir semuanya dari suplier yang ada di Surabaya, selain itu ada
yang mengambil bahan baku dari Solo. Tembaga tersebut bukanlah produksi dalam negeri melainkan impor dari negara Korea,
Perancis,Bulgaria, dan Italy.
commit to user
Bahan pendukung dalam pembuatan kerajinan tembaga antara lain, besi, kaca, tenol, akrilik, asitilin, patri putih, oksigen,
karbit, kuningan, fiberglass, cat, dan berbagai macam bahan kimia yang dapat diperoleh dari Solo maupun daerah sekitarnya.
c. Peralatan yang digunakan
Pembuatan kerajianan tembaga dilakukan secara manual, karena pada dasarnya kerajinan tembaga hasil yang diinginkan
adalah mempunyai nilai seni, sebab bentuk dan ciri yang khas menjadi daya tarik tersendiri. Sehingga diperlukan daya imajinasi
yang tinggi untuk membuat desainnya dan ketelitian dalam mengukir dan membentuknya. Peralatan yang digunakan cukup sederhana,
misalnya alat las, mesin bor, palu, mesin cuting, dan lain sebagainya.
d. Tenaga Kerja