Etiologi dan Patogenesis Kanker Payudara 1. Definisi

5. Kelainan kelenjar payudara Jika salah satu payudara sudah terkena kanker, maka payudara yang belum terkena satu lagi atau kontralateral akan lebih besar resiko terkena kanker NBOCC, 2009. Pada penderita yang mempunyai riwayat penyakit payudara jinak tipe kistik dapat meningkatkan risiko terjadi kanker payudara Mashram et al, 2009. 6. Radiasi pengion Kelenjar payudara relatif peka terhadap radiasi pengion. Terpapar secara berlebihan menyebabkan peluang terjadinya kanker lebih tinggi Desen, 2011. 7. Diet dan gizi Berbagi studi kasus menunjukan diet tinggi lemak dan kalori berkaitan langsung dengan timbulnya kanker payudara Desen, 2011. Faktor-faktor lain yang berpengaruh seperti ras hitam, obesitas, paparan estrogen dan progesteron pada wanita post menopause, olahraga tidak teratur, toksin lingkungan, dan merokok juga mempunyai faktor risiko terjadinya kanker payudara Tehranian et al, 2010.

2.2.4. Etiologi dan Patogenesis

Faktor-faktor penyebab kanker payudara adalah multi-faktorial, dan beberapa faktor telah terlibat yang dapat bertindak secara mandiri atau berkombinasi, terutama pada individu yang mempunyai risiko tinggi. Pada umumnya penyebab pertumbuhan kanker payudara sangat berhubungan dengan faktor genetik dan hormonal. Universitas Sumatera Utara Faktor-faktor yang merupakan sebagai pencetus pertumbuhan suatu kanker payudara adalah: Herediter Kanker payudara lebih sering terjadi pada wanita dengan riwayat keluarga dibandingkan dengan populasi secara umum. Meta-analisis dari 52 studi epidemiologi terpisah mengungkapkan bahwa 12 dari wanita dengan penyakit kanker payudara memiliki satu anggota keluarga yang terkena dampak dan 1 dari pasien memiliki satu atau lebih kerabat yang terkena dampak. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perempuan dengan satu atau lebih kerabat tingkat pertama terpengaruh dengan payudara kanker memiliki risiko kanker payudara lebih tinggi daripada mereka yang tidak Abdulkareem, 2013. Gen BRCA1 dan BRCA2 5 sampai 10 dari semua kanker payudara muncul dari mutasi germ-line pada penetrasi yang tinggi kerentanan terhadap gen kanker payudara tersebut seperti BRCA1, BRCA2, p53 dan PTEN, dan berisiko sebagi faktor perkembangan kanker payudara yang herediter. Gen BRCA1 berada pada rantai panjang kromosom 17, sedangkan BRCA2 terletak di rantai panjang kromosom 13. Aguas et al, mengamati bahwa BRCA1 dan BRCA2 mempengaruhi seorang wanita yang menderita kanker payudara hanya 5-10 dari jumlah total kanker payudara dan meskipun riwayat keluarga dan yang berhubungan dengan gen mungkin berpengaruh terjadi kanker , tetapi juga kemungkinan faktor gaya hidup, lingkungan, dan faktor lainnya juga dapat mempengaruhi kejadian kanker payudara Abdulkareem, 2013. Mutasi Sporadik Menurut Kissane 1990 dalam Zebua 2011, secara mayoritas keadaan mutasi sporadik berhubungan dengan paparan hormon, jenis kelamin, usia menarche dan menopause, usia reproduktif, riwayat menyusui dan estrogen eksogen. Keadaan kanker seperti yang dijumpai pada wanita postmenopause dan overekspresi estrogen reseptor. Estrogen sendiri mempunyai dua kemampuan Universitas Sumatera Utara untuk berkembang menjadi kanker payudara. Metabolit estrogen pada penyebab mutasi atau menyebabkan perusakan DNA-radikal bebas. Melalui aktivitas hormonal, estrogen dapat menyebabkan proliferasi lesi premaligna menjadi suatu maligna. Sifat bergantung hormon ini berkaitan dengan adanya hormon estrogen, progesterone dan reseptor hormon steroid lain ini di sel payudara. Pada neoplasma yang memiliki reseptor ini terapi hormon antiestrogen dapat memperlambat pertumbuhannya dan menyebabkan regresi tumor atau kanker payudara yang terjadi. HER2neu Menurut Moriki 2006 dalam Zebua 2011, HER2neu c-erbB-2 merupakan suatu onkogen yang meng-encode glikoprotein transmembran melalui aktivitas tirosin kinase, yaitu p185. Overekspresi HER2neu dapat dideteksi melalui pemeriksaaan imunohistokimia, FISH Fluorencence In Situ Hybridization dan CISH Chromogenic In Situ Hybridization. Suatu kromosom penanda 1q+ telah dilaporkan dan peningkatan ekspresi onkogen HER2neu telah dideteksi pada beberapa kasus. Adanya onkogen HER2neu yang mengalami amplikasi pada sel-sel payudara berhubungan dengan prognosis yang buruk. Menurut Abdulkareem 2013, HER-2neu lebih tampak dalam 20-30 dari kanker payudara invasif, dan juga terbukti berhubungan dengan prognosis yang buruk. Selain itu, HER-2neu –positif diduga memprediksi kemungkinan resistensi atau sensitivitas terhadap beberapa terapi hormonal seperti Tamoxifen. Virus Virus karsinogen merupakan jenis virus yang dapat menyebabkan tumor yang terjadi pada tubuh individu dan berubah menjadi keganasan. Interaksi antara virus karsinogen dengan sel hospes menyebabkan perubahan bentuk ganas pada sel tersebut. Jika gen virus yang onkogenik berintegrasi dengan DNA sel sehingga DNA virus menjadi bagian dari DNA sel, maka mempengaruhi proses Universitas Sumatera Utara kendali diferensiasi, proliferasi, dan pertumbuhan sel hospes hingga terjadi perubahan dalam bentuk keganasan Desen, 2011.

2.2.5. Klasifikasi Kanker Payudara A. Klasifikasi Histopatologi