Terapi Terapi Bedah Kanker Payudara 1. Definisi

d. Pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan CEA mempunyai nilai positif diperkirakan sebesar 20-70, pemeriksaan antibody monoclonal CA15-3 mempunyai angka positif 33- 60. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan referensi diagnosis dan tindak lanjut secara klinis Desen, 2011. e. Pemeriksaan sitologi aspirasi jarum halus. Metode pemeriksaan ini sederhana, aman, dan akurasi mencapai lebih dari 90. Tetapi data menunjukkan pemeriksaan ini tidak berpengaruh pada hasil terapi Desen, 2011. f. Pemeriksaan histologik pungsi jarum mandarin. Pemeriksaan ini metodenya sama dengan pemeriksaan sitologi aspirasi jarum halus. Pada pemeriksaan ini dapat dibuat pemeriksaan imunohistologi yang sesuai, dan juga banyak dipakai di klinis khususnya bagi pasien yang mendapatkan kemoterapi neoadjuvan Desen, 2011. g. Pemeriksaan biopsi. Pemeriksaan biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi. Pada umumnya biopsi yang dipakai adalah biopsi eksisi Desen, 2011.

2.2.8. Terapi Terapi Bedah

Menurut Mintian Yi dalam Desen 2011, stadium 0, I, II, dan III disebut kanker payudara operabel. Pada pasien dengan stadium ini, pola operasi yang sering dipakai adalah: 1. Mastektomi radikal. Konsep operasi radikal ini penting dalam bidang bedah tumor. Tetapi 20 tahun belakangan ini, dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang kanker payudara dan semakin banyak kasus stadium sedang yang terjadi serta kemajuan terapi kombinasi, maka penggunaan terapi ini semakin berkurang. Universitas Sumatera Utara 2. Mastektomi radikal modifikasi. 3. Masektomi total. Operasi ini hanya membuang seluruh kelenjar payudara tanpa membersihkan kelenjar limfe. Terutama untuk kasus karsinoma in situ atau pasien lansia. 4. Mastektomi segmental plus diseksi kelenjar limfe aksilar. 5. Mastektomi segmental plus biopsi kelenjar limfe sentinel. Banyak pilihan pola operasi untuk terapi kanker payudara, tetapi pilihan operasi yang terbaik masih kontroversial. Radioterapi Mempunyai tiga tujuan, yaitu: 1. Radioterapi murni kuratif Terutama digunakan untuk pasien yang kontraindikasi operasi atau menolak operasi. 2. Radioterapi adjuvant Bagian penting dari terabi kombinasi. Radioterapi terbagi menjadi dua, yaitu radioterapi pra-operasi dan pasca operasi. 3. Radioterapi paliatif Diutamakan pada kasus stadium lanjut dengan rekurensi dan metastase. Kemoterapi 1. Kemoterapi pra-operasi. Terutama untuk kemoterapi terapi sistemik. 2. Kemoterapi adjuvan pasca operasi Indikasinya relatif luas. Hanya diberikan kepada pasien lansia dengan ER, PR positif dapat dipertimbangkan hanya diberi terapi hormonal. 3. Kemoterapi terhadap kanker payudara stadium lanjut, rekuren dan metastastik. Universitas Sumatera Utara Terapi Hormonal Diberikan pada kanker payudara yang memiliki keterkaitan dengan hormon yang dapat diketahui dengan melakuakan pemeriksaan reseptor estrogen ER dan reseptor progesteron PR. Terapi hormonal mencakup terapi bedah dan terapi hormon. Terapi hormonal bedah terutama adalah ooforektomi terhadap wanita pramenopause dan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah banyak ditinggalkan. Terapi hormonal medikomentosa dalam 20 tahun lebih terakhir ini mengalami kemajuan besar, pada dasarnya sudah menggantikan operasi kelenjar endokrin Desen,2011. Yang utama digunakan di klinis adalah: 1. Obat antiestrogen Seperti tamoksifen penyekat reseptor estrogen akan berikatan dengan ER secara kompetitif. 2. Inhibitor aromatase Bekerja menghambat atau mengurangi perubahan androgen menjadi estrogen pada wanita pasca menopause. 3. Obat sejenis LH-RH lutenizing hormone-releasing hormone. 4. Obat sejenis progesteron Penggunaan obat-obat ini sangat perlu diperhatikan dan pemeriksaan berkala untuk menghindari efek samping. Terapi Biologis Berkaitan dengan overekspresi onkogen dalam perkembangan tumor. Terapi herseptin untuk kanker payudara metastase dengan overekspresi HER-2. Herseptin adalah suatu antibodi monoklonal hasil teknologi transgenik yang berefek anti protein HER-2 secara langsung Desen, 2011. Universitas Sumatera Utara

2.2.9. Prognosis