Penyelenggaraan E-Learning Dalam Proses Pembelajaran Program RSBI

139 CATATAN LAPANGAN WAWANCARA SubjekInforman : Aryani Artha Kristanti, S.Pd Jabatan : Guru Fisika dan Kimia Hari dan tanggal : Selasa, 25 Mei 2010 Pukul : 10.00 WIB- selesai Tempat : Ruang Guru SMP Negeri 5 Yogyakarta Keterangan : NCZ adalah peneliti dan AAK adalah informan NCZ : Apakah kebijakan penggunaan e-learning dalam proses pembelajaran program RSBI tercantum dalam visi misi sekolah? AAK : Jika tertulis secara eksplisit dalam visi misi sekolah memang tidak ada, namun tersirat dalam visi misi sekolah. E-learning merupakan upaya sekolah untuk mewujudkan visi misi tersebut NCZ : Bagaimana proses sosialisasi kebijakan mengenai e-learning? AAK : Sosialisasi bagi para guru diadakan pelatihan pembuatan e-learning dan diberikan fasilitas berupa modem dan hot spot area. NCZ : Bagaimana realisasi kebijakan penggunaan e-learning dalam proses pembelajaran program RSBI? AAK : Guru membuat e-learning agar peserta didik diharapkan mempelajari materi di luar jam sekolah sebagai pengantar materi sebelum guru menjelaskan di program, sekaligus sebagai pelengkap dalam rangka pengayaan materi pelajaran. NCZ : Bagaimana tingkat ketercapaian kebijakan tentang penggunaan e-learning pada program RSBI? AAK Dilihat dari jumlah guru yang menggunakan e-learning sekitar 10-20, sedangkan peserta didik program RSBI mencapai 80. NCZ : Apa yang Ibu lakukan untuk mempersiapkan e-learning bagi peserta didik? AAK : Saya mengupload materi ke e-learning, membuat tugas, quiz, membuat link ke sumber belajar lain.Untuk quiz diberi batas waktu agar peserta didik termotivasi untuk mengakses e-learning. Untuk pokok bahasan tertentu, akses materinya juga saya batasi agar dapat saya evaluasi untuk pembelajaran berikutnya. NCZ : Bagaimana partisipasi peserta didik dalam e-learning? AAK : Peserta didik cukup aktif, sekitar 80 dari jumlah keseluruhan. NCZ : Bagaimana komunikasi dengan peserta didik dalam e-learning? AAK : Belum efektif karena waktu online antara guru dan peserta didik tidak bersamaan sehingga komunikasi lebih sering dilakukan di kelas. NCZ : Upaya apa yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan penguasaan guru terhadap e-learning? AAK : Para guru diikutsertakan dalam pelatihan pembuatan e-learning dengan moodle, bekerjasama dengan AKPRIND. NCZ : Apa kendala pengunaan e-learning dalam pembelajaran program RSBI? AAK : Kendalanya anak belum termotivasi menggunakan e-learning, akses

Dokumen yang terkait

PENGELOLAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF PENGELOLAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL ( Studi Pelaksanaan Rintisan SBI SMA Negeri 1 Boyolali).

0 1 11

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di Smp Negeri 5 Yogyakarta.

0 0 16

PENDAHULUAN Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di Smp Negeri 5 Yogyakarta.

0 2 15

METODE PENELITIAN Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di Smp Negeri 5 Yogyakarta.

0 2 17

DAFTAR PUSTAKA Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di Smp Negeri 5 Yogyakarta.

0 2 4

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di Smp Negeri 5 Yogyakarta.

0 0 16

EVALUASI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SMK NEGERI 5 SURAKARTA.

0 0 24

MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KELAS RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 YOGYAKARTA.

0 0 184

EFEKTIVITAS KINERJA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DI KOTA YOGYAKARTA.

2 16 300

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 6 SURAKARTA

0 0 119