Kebijakan Pemanfaatan E-learning Dalam Proses Pembelajaran

99 Gambar 7. Tampilan utama situs SMP N 5 Yogyakarta Gambar di atas terdiri dari layanan website sekolah, e-learning, majalah online, perpustakaan online, pembelajaran IPS terpadu, penilaian kinerja guru, sistem informasi sekolah penilaian hasil belajar siswa dan satu situs yang sedang dalam perbaikan. Setiap lambang pada gambar di atas, apabila diklik akan menampilkan layanan yang berbeda, salah satunya layanan e-learning berikut ini: Gambar 8.Tampilan utama e-learning SMP N 5 Yogyakarta 100 Layanan e-learning di atas dapat diakses oleh para guru dan peserta didik bahkan masyarakat, karena e-learning SMP N 5 diprogramkan untuk dapat dibuka oleh umum. Bagi masyarakat yang membuka situs e-learning memiliki keterbatasan dalam mengakses e-learning karena tidak semua mata pelajaran dalam e-learning ini diperbolehkan untuk dibuka oleh kalangan luar SMP N 5 Yogyakarta.

2. Pemahaman dan Penguasaan Guru Program RSBI dalam

Memanfaatkan E-learning di SMP N 5 Yogyakarta

c. Pengetahuan guru tentang e-learning

Pengetahuan guru program RSBI di SMP N 5 Yogyakarta tentang e-learning meliputi pengetahuan tentang komputer, internet dan aplikasi e-learning menggunakan software pembelajaran berupa moodle modular object oriented dynamic learning environment. Semua guru program RSBI yang berjumlah 49 orang sudah mengetahui tata cara menggunakan komputer, misalnya pengetahuan dasar tentang pengunaan Microsoft office word, power point, dan excel yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran dan mengetahui tata cara mengakses internet untuk memperoleh informasi yang up to date terkait pembelajaran. Kedua pengetahuan tersebut yang menjadi bekal bagi guru dalam memanfaatkan e-learning, karena e-learning di SMP N 5 Yogyakarta dikembangkan berdasarkan teknologi komputer dan internet. Pengetahuan tentang aplikasi e-learning menggunakan software moodle diberikan kepada guru melalui pelatihan pembuatan e-learning 101 bekerjasama dengan Institut Sains dan Teknologi AKPRIND. Idealnya semua guru harus memiliki pengetahuan tentang e-learning setelah mengikuti pelatihan agar dapat mengaplikasikannya dalam pembelajaran, namun pengetahuan guru program RSBI di SMP N 5 Yogyakarta tentang e-learning setelah mengikuti pelatihan berbeda- beda. Dari sejumlah 49 guru yang ada, 10 sampai 20 guru saja yang memahami dan menguasai pengetahuan tentang e-learning. Hal ini terlihat pada kemauan guru untuk mengaplikasikan pengetahuan e-learning yang diperoleh dengan memanfaatkan e-learning untuk menyajikan materi pelajaran, sedangkan 29 orang guru lainnya belum benar-benar menguasai pengetahuan tentang e-learning sehingga belum memanfaatkan e-learning untuk menyajikan materi pembelajaran.

d. Kemampuan guru menggunakan e-learning dalam proses

pembelajaran Kemampuan guru menggunakan e-learning tercermin dalam kemampuan guru mengupload materi ke e-learning, mengupdate materi pembelajaran dalam e-learning, membuat quiz, membuat link-link ke sumber belajar yang relevan, mengatur alur komunikasi antara guru dan peserta didik dalam e-learning, dan aktivitas lain dalam e-learning. Kemampuan guru di atas diimplementasikan dalam e-learning untuk melaksanakan proses pembelajaran yang memiliki fleksibilitas baik dari segi waktu maupun tempat bagi peserta didik. 102 Kemampuan guru program RSBI menggunakan e-learning dalam pembelajaran berbeda satu sama lain. Guru yang aktif memanfaatkan e-learning berjumlah 10 sampai 20 orang guru saja dari jumlah keseluruhan 49 orang guru. Salah satu sebab perbedaaan kemampuan guru dalam menggunakan e-learning adalah perbedaan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi yang dimplementasikan dalam pembelajaran bagi tiap guru, serta kultur pembelajaran konvensional menuju pembelajaran digital yang masih sulit diubah, terutama bagi para guru senior. Sebenarnya e-learning memberikan kemudahan bagi guru dalam menyediakan dan memperbaharui bahan ajar maupun soal- soal latihan, kemudahan memantau kemajuan belajar peserta didik, serta kemudahan menilai tugas-tugas peserta didik. Oleh karena itu, guru seharusnya menyadari manfaat e-learning dan memanfaatkannya dalam pembelajaran. Pihak sekolah telah menyediakan sarana prasarana bagi para guru program RSBI untuk memanfaatkan e-learning dalam proses pembelajaran berupa laboratorium komputer, laboratorium serbaguna, jaringan internet, modem dan pinjaman lunak laptop bagi guru yang ingin memiliki laptop pribadi, namun para guru program RSBI tetap saja belum menunjukkan minat yang tinggi untuk memanfaatkan e-learning. Ketika guru bersemangat menggunakan e-learning namun kondisi jaringan internet yang tidak mendukung yaitu kecepatan aksesnya lambat menurunkan minat guru menggunakan e-learning . 103 Bagi guru program RSBI yang aktif memanfaatkan e-learning diberikan hak penuh untuk mengupload materi sesuai mata pelajaran masing-masing. Guru berusaha menyajikan materi secara menarik dalam berbagai format antara lain: microsoft word, power point, dan flash. Berikut salah satu tampilan materi pelajaran yang tersedia dalam e-learning yaitu materi pelajaran fisika untuk kelas VIII program RSBI: Gambar 9. Tampilan utama e-learning mata pelajaran fisika Materi pelajaran fisika disajikan menurut topiknya dalam bentuk microsoft word agar dapat didownload oleh peserta didik. Guru progam RSBI juga menggunakan aplikasi dalam e-learning untuk memperkaya metode penyampaian bahan ajar, diantaranya melalui diskusi, teka-teki, quiz, dan soal-soal latihan. Tampilan quiz dalam e-learning yaitu: 104 Gambar 10. Tampilan quiz dalam e-learning Para guru yang aktif menggunakan e-learning 20 guru di atas masih mengalami hambatan dalam menggunakan e-learning karena kurang memperhatikan ketersediaan memori upload materi sehingga mengalami hambatan saat mengupload materi. Guru juga tidak semuanya mengarahkan peserta didik kepada link-link sumber belajar, mereka lebih membebaskan peserta didik untuk mencari sendiri sumber belajar dari internet. Guru jarang menggunakan forum komunikasi dalam e-learning sehingga komunikasi antara guru dan peserta didik dalam e-learning kurang efektif, komunikasi yang utama terjalin saat pembelajaran di kelas. Kendala yang dihadapi guru program RSBI dalam memanfaatkan e-learning bersifat teknis berupa lupa password dan lambatnya akses internet di lingkungan sekolah. Lupa password dapat diatasi dengan guru mengkonfirmasikannya kepada admin e-learning, sedangkan lambatnya akses internet menghambat guru untuk mengupload materi

Dokumen yang terkait

PENGELOLAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF PENGELOLAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL ( Studi Pelaksanaan Rintisan SBI SMA Negeri 1 Boyolali).

0 1 11

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di Smp Negeri 5 Yogyakarta.

0 0 16

PENDAHULUAN Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di Smp Negeri 5 Yogyakarta.

0 2 15

METODE PENELITIAN Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di Smp Negeri 5 Yogyakarta.

0 2 17

DAFTAR PUSTAKA Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di Smp Negeri 5 Yogyakarta.

0 2 4

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di Smp Negeri 5 Yogyakarta.

0 0 16

EVALUASI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SMK NEGERI 5 SURAKARTA.

0 0 24

MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KELAS RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 YOGYAKARTA.

0 0 184

EFEKTIVITAS KINERJA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DI KOTA YOGYAKARTA.

2 16 300

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 6 SURAKARTA

0 0 119