Gaya atau Tipe Kepemimpinan

96 terdaftar mencapai 2500 jiwa, diantaranya 2000 adalah kategori orang dewasa dan 500 adalah anak-anak. Setiap minggunya pada ibadah raya dihadiri lebih dari 1000 jiwa. Dan telah memiliki 15 pos pelayanan yang tersebar di sekitar daerah Salatiga. Pelayanan di Gereja Bethel Indonesia GBI Salatiga didukung dengan berbagai unit-unit pelayanan seperti adanya sekolah PAUD, Pusat Pengembangan Anak PPA, dll yang pengelohannya dibawah depertemen-depertemen pelayanan yang ada dalam gereja.

3.5.2. Kepemimpinan Pdt. Gideon Rusli dalam Gereja Bethel Indonesia GBI Salatiga.

Berdasarkan teknik observasi dan wawancara mendalam dengan informan kunci maupun 5 lima informan pendukung maka ditemukan beberapa point pembahasan penting berkaitan dengan kepemimpinan Pdt. Gideon Rusli sebagai Pendeta beretnis Tionghoa, antara lain:

a. Gaya atau Tipe Kepemimpinan

Data yang ditemukan melalui wawancara berkaitan dengan gaya kepemimpian terungkap bahwa Pdt. Gideon Rusli adalah pemimpin yang memberikan penekanan lebih pada relasi. Baginya kinerja memang juga merupakan bagian yang penting namun hal-hal yang berkaitan dengan kinerja dapat dibangun kemudian. Lebih lanjut ia menyatakan bahwa untuk mencapai kinerja yang baik maka harus terlebih dahulu didasari dengan relasi yang baik. Dengan relasi yang dibangun, dalam hal ini relasi seperti sebuah keluarga maka menurutnya kita akan mampu menggerakan atau mengarahkan orang lain dengan mudah untuk dapat meningkatkan kinerjanya 42 . Relasi yang berusaha dibangun oleh subjek adalah hubungan atau relai yang didasari pada sebuah nilai bahwa semua yang ada dalam gereja ini adalah keluarga. Maka secara otomatis hubungan yang tercipta dalam jemaat, seperti hubungan atau relasi sebagaimana dalam konteks 42 Gideon Rusli, Gembala Jemaat Gereja Bethel Indonesia GBI Salatiga, wawancara, Salatiga, 2 Septemer 2014, pukul 11.00 WIB. 97 keluarga. Sebagai keluarga, ia berperan sebagai bapak dan jemaat adalah anak-anaknya. Hal tersebut juga diterapkannya dengan rekan-rekan pelayanannya. Subjek mengaku bahwa mereka sebagai satu tim berjuang bersama-sama sebagai sebuah keluarga. Jadi sejauh ini relasi yang terus dibangun adalah relasi seperti keluarga 43 . Bagian yang diungkapkan oleh subjek tersebut, juga dirasakan oleh informan pendukung yang diwawancarai. Dari hasil wawancara kepada informan pendukung yaitu Ibu Ely dan Bapak Cipto, yang adalah anggota jemaat dan aktivis pelayanan di gereja Bethel Indonesia GBI Salatiga selama 14 tahun dapat dirangkum bahwa Pdt. Gideon Rusli sebagai pemimpin yang tampil sebagai sosok bapak. Hal tersebut terlihat dari keperduliannya yang lebih kepada jemaatnya. Ia selalu berusaha melakukan kunjungan kepada jemaat, terutama jemaat yang baru. Ia melakukan pendekatan secara pribadi. Ia sosok yang merangkul, ramah dengan semua jemaat 44 . Subjek sendiri dalam wawancara mengungkapkan bahwa gaya kepemimpinan hamba menjadi gaya kepemimpinan yang menurutnya ia terapkan sebagai pemimpin. Selama 14 tahun memimpin subjek akhirnya semakin dipertegas untuk memutuskan menerapkan gaya kepemimpinan sebagai seorang hamba yang diterapkan oleh Tuhan Yesus. Wujud dari kepemimpinan hamba yang menjadi pilihan subjek adalah dengan menyediakan waktu. Menurutnya waktu adalah barang mahal. Ia terus berusaha menyediakan waktu untuk konseling, bertemu tatap muka untuk dapat berbagi dengan orang-orang yang dipimpinnya. Selain itu subjek selalu bersedia membantu rekan-rekan pelayanannya yakni para staff yang mengalami kesulitan dalam proses kerjanya. Ia membantu untuk dapat menterjemahkan langkah-langkah 43 Ibid. 44 Ely, Anggota Jemaat Gereja Bethel Indonesia GBI Salatiga, wawancara, Salatiga, 28 Agustus 2014, pukul 20.00 WIB. 98 dengan baik. Dengan gaya kepemimpinan yang melayani, ia selalu berusaha untuk membuka diri untuk terus dapat membantu orang lain, tanpa terkecuali 45 . Hasil data yang diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara kepada informan kunci, berkaitan dengan gaya atau tipe kepemimpinan yang diterapkan ditemukan bahwa subjek sebagai pemimpin mengaku terhadap rekan- rekan pelayanannya, selalu bersikap “open”. Terhadap rekan-rekan pelayanannya, ia memberikan kesempatan dan ruang yang sebesar-besarnya untuk dapat berpendapat. Dalam rapat atau pertemuan-pertemauan yang sering dilaksanakan dia memberikan kesempatan kepada orang yang dipimpinnya untuk dapat memunculkan ide-ide, dan selalu mengijinkan orang-orang untuk berbeda pendapat. Dalam hal mengambil kebijakan juga diperlakukan hal yang sama . Dalam kepemimpinannya ia berusaha untuk selalu kerja sebagai satu tim. Sebagai wujudnya, ia sebagai pemimpin menyukai adakan pertemuan, untuk dapat mendengarkan dan membicarak ide-ide dari rekan-rekan pelayananya yang lain 46 . Berkaitan dengan gaya atau tipe kepemimpinan dari Pdt. Gideon Rusli ditemukan dari hasil wawancara dengan informan pendukung yang adalah salah satu staff di bagian multimedia, bahwa Pdt. Gideon Rusli adalah tipe pemimpin yang memberikan kesempatan kepada patner pelayanannya untuk dapat melakukan yang bisa dilakukan dengan talenta dan kemampuan yang dimiliki 47 . Sebagai patner pelayanan Pdt, Gideon Rusli, ia menilai bahwa Pdt. Gideon adalah pemimpin yang mau memberikan kesempatan dan ruang yang lebih kepada orang-orang yang dipimpinnya untuk dapat berkreativitas dengan kemampuan dan talenta yang dimiliki. Yang ia rasakan selama bekerja sama dengan Pdt. Gideon Rusli adalah ia dapat berkembang lebih baik 45 Gideon Rusli, Gembala Jemaat Gereja Bethel Indonesia GBI Salatiga, wawancara,... 46 Ibid 47 Michael, Staff bagian Multimedia Gereja Bethel Indonesia GBI Salatiga, wawancara, Salatiga, 26 Agustus 2014, Pukul 12.45 WIB. 99 dalam hal talenta yang dimiliki. Pdt. Gideon Rusli sebagai pemimpin selalu mendorong orang- orang yang dipimpinnya, termasuk sdr. Maikel untuk dapat melakukan segala sesuatu dengan terbaik. Sebagai pemimpin ia selalu memberikan masukan kepada patner-patner pelayanannya 48 . Pemimpin yang sering juga memberikan apresiasi kepada apa yang telah dikerjakan dengan maksimal oleh orang-orang yang dipimpinnya 49 . Hal tersebut sejalan dengan keterangan yang diperoleh dari hasil wawancara dengan saudari Yunita, yang juga adalah salah satu staff di Gereja Bethel Indonesia GBI Salatiga. Ia juga menilai Pdt. Gideon Rusli adalah pemimpin yang selalu memberikan tantangan dan kesempatan untuk rekan-rekan kerja dan pelayanannya untuk melakukan apa yang bisa dilakukan untuk kemajuan pelayanan 50 . Selain itu juga, Pdt. Gideon Rusli adalah sosok yang selalu “welcome” dan “open” dengan berbagai pendapat atau usulan dari orang lain. Selama pendapat yang diberikan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Firman Tuhan, maka ia akan mendengarkan dan mempertimbangkan 51 .

b. Relasi dengan orang-orang yang dipimpin