75
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal penghambat siswa dalam berlatih ekstrakurikuler sepakbola di sekolah merupakan faktor penghambat dari luar diri siswa.
Faktor eksternal yang menghambat siswa dalam berlatih ektrakurikuler sepakbola dalam penelitian ini antara lain faktor keluarga, faktor guru
pelatih, faktor program latihan, faktor sarana dan prasarana, dan faktor lingkungan.
Faktor-faktor tersebut diatas merupakan faktor eksternal yang diduga mempengaruhi atau menghambat siswa SMP Negeri 31
Purworejo dalam berlatih ekstrakurikuler sepakbola. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa faktor eksternal berada pada kategori sedang
siswa dalam berlatih ekstrakurikuler sepakbola di SMP Negeri 31 Purworejo dengan persentase 53.23.
Dari beberapa indikator faktor eksternal, indikator program latihan, indikator sarana dan prasarana, dan indikator lingkungan menyatakaan
cukup menghambat. Untuk indikator keluarga tidak menghambat dan indikator guru pelatih dinyatakan menghambat. Selanjutnya untuk
pembahasan masing-masing indikator akan dibahas berikut ini:
a. Keluarga
Keluarga merupakan lingkup paling kecil dalam struktur pendidikan. Dalam penelitian ini, keluarga merupakan salah satu
faktor eksternal yang menghambat siswa dalam berlatih ekstrakurikuler sepakbola. Hasil analisis data menunjukkan bahwa
76 indikator keluarga dalam kategori rendah. Dengan pencapaian
persentase 42.86. Dukungan dari orang tua memiliki peran penting bagi siswa
untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu perhatian dari orang tua untuk mencukupi kebutuhan latihan juga menjadi bagian
penting.
b. Guru Pelatih
Indikator kedua dalam faktor eksternal yaitu guru pelatih. Dalam penelitian ini setelah dilakukan analisis data ternyata guru
pelatih masuk dalam kategori tinggi dengan persentase 42.86. Keterbatasan keterampilan pelatih dalam olahraga sepakbola
menjadi salah satu permasalahannya. Kemudian kurangnya komunikasi terhadap siswa yang mengalami kesulitan juga menjadi
permasalahan. Hal ini dapat terjadi karena SMP Negeri 31 Purworejo memang tidak memiliki pelatih untuk ekstrakurikuler
sepakbola. Melainkan guru Penjasorkes yang berkompeten dalam bidang bulutangkis.
c. Program Latihan
Program latihan berkaitan dengan materi latihan, materi latihan berpusat pada pelatih. Jadi program latihan berkaitan dengan pelatih.
Program latihan masuk dalam kategori sedang dengan persentase 65.71. Materi yang kurang bervariatif dan tidak berkesinambungan
menjadikan alasannya.
77 Hal ini sudah dibahas pada indikator pelatih diatas bahwa SMP
Negeri 31 Purworejo tidak memiliki pelatih untuk ekstrakurikuler sepakbola sehingga menunjuk guru Penjasorkes sebagai
pengampunya.
d. Sarana dan Prasarana
Secara sederhana sarana dan prasarana adalah perlengkapan yang digunakan untuk kegiatan latihan. Dalam hal ini adalah latihan
sepakbola, jadi yang perlu disiapkan adalah lapangan, bola, cones atau pembatas dan rompi sebagai pembeda. Sarana dan prasarana
menjadi faktor penghambat siswa dalam berlatih ekstrakurikuler sepakbola dengan persentase 42.86 dan masuk dalam kategori
sedang. Dapat dilihat dari pernyataan siswayang memilih bahwa
lapangan yang digunakan terlalu ramai serta tidak tersedianya rompi dan jumlah cones yang cukup. Lapangan menjadi permasalahan yang
utama karena SMP Negeri 31 Purworejo tidak memiliki lapangan untuk olahraga sepakbola. Kegiatan latihan ekstrakurikuler diadakan
di Alun-alun purworejo yang memang setiap sore ramai untuk beraktifitas. Dengan kondisi yang terlalu ramai mungkin siswa akan
sulit berkonsentrasi. Kemudian untuk rompi dan cones, menjadi perhatian bagi pihak sekolah untuk memenuhi kebutuhan latihan
demi lancarnya kegiatan ekstrakurikuler.
78
e. Lingkungan