71 Cacat tubuh tidak menjadi menjadi hambatan siswa dalam
berlatih di ekstrakurikuler sepakbola. Mayoritas siswa SMP Negeri 31 Purworejo yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola tidak
mengalami cacat tubuh atau gangguan pada fisiknya. Namun jika ada yang menyatakan bahwa cacat tubuh menjadi penghambat, dapat
dilihat dari jawaban siswa yang menyatakan bahwa kekuatan otot kaki meraka tidak mendukung untuk beraktifitas dalam olahraga
sepakbola. Jika ini menjadi permasalahan, diperlukan perhatian dari guru
pelatih agar memberikan porsi latihan yang khusus bagi mereka yang memiliki kekuatan otot yang kurang baik.
c. Intelegensia
Faktor internal dalam kategori faktor psikologis adalah intelegensia. Intelegensia memberikan pengaruh yang besar dalam
proses pembelajaran, siswa dengan tingkat intelegensia yang tinggi akan lebih mudah menyerap pelajaran yang diberikan, begitu pula
sebaliknya. Intelegensia dalam faktor penghambat siswa SMP Negeri 31
Purworejo masuk dalam kategori rendah dengan persentase 34.29. Hasil ini diketahui dari 3 butir pernyataan yang diajukan, mayoritas
responden menyatakan ya atau setuju. Hal ini tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian peserta ekstrakurikuler sepakbola SMP Negeri 31
Purworejo juga berlatih di beberapa SSB.
72 Ini membuktikan bahwa siswa mampu mempelajari teknik
maupun taktik dalam permainan sepakbola karena sudah mendapatkan dasar-dasar dari SSB tempat mereka berlatih. Namun
untuk indikator intelegensia ini masih ada beberapa siswa yang menyatakan sedang yaitu dengan persentase 28.57. Mereka yang
menyatakan sedang merasa bahwa mereka kesulitan untuk memahami taktik dalam permainan sepakbola.
Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, pelatih harus memperhatikan bagi mereka yang merasa kesulitan untuk memahami
taktik dalam dalam permainan sepakbola. Sehingga nantinya mereka paham dalam hal taktik dan indikator intelegensia tidak menjadi
hambatan yang berarti.
d. Bakat
Bakat merupakan kemampuan yang dimiliki individu untuk mencapai keberhasilan dimasa yang akan datang. Indikator bakat
masuk dalam kategori rendah dengan persentase 31.43. Siswa yang menyatakan bahwa bakat masuk dalam kategori rendah yaitu
sebanyak 11 siswa. Mereka memiliki potensi dalam bidang sepakbola, baik itu dari keturunan atau dari mereka yang sadar untuk
menambah latihan sendiri. Pada indikator ini juga ada responden yang menyatkan bahwa
bakat masuk dalam kategori tinggi dengan jumlah 10 siswa. Selisih yang sangat sedikit antara yang menyatakan rendah dan tinggi. Hal
73 ini menunjukkan bahwa potensi siswa SMP Negeri 31 Purworejo
yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola hampir seimbang. Bagi mereka yang sudah berbekal bakat mungkin tidak akan kesulitan
dalam proses latihan, namun bagi mereka yang belum atau tidak memiliki bakat dalam olahraga sepakbola akan merasa kesulitan
dalam proses latihan sepakbola.
e. Minat