34
3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini, adalah : a
Library Research, yaitu penelitian kepustakaan seperti melakukan inventarisasi terhadap peraturan perundang-undangan dan dokumen
serta literatur yang berkaitan dengan persoalan yang dikaji. 4.
Analisis Data Analisa data dalam penulisan ini digunakan data kualitatif, yaitu suatu
analisis data secara jelas serta diuraikan dalam bentuk kalimat sehingga diperoleh gambaran yang jelas yang dalam hal ini berhubungan dengan skripsi ini.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika, organisasi penelitian dan penulisan skripsi ini, dirumuskan sebagai berikut :
Bab I, PENDAHULUAN, terdiri atas sub-sub bab yang datangnya dari
penulis, terhadap topik dan atau pokok persoalan yang akan diteliti dan dibahas. Sub-sub bab yang dimaksud adalah : Latar Belakang
Penelitian, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penulisan, Keasliaan Penulisan, Tinjauan Kepustakaan, Metode penelitian dan
terakhir Sistematika Penulisan. Bab II,
KONSEP PENGATURAN TENTANG TINDAK PIDANA PERSETUBUHAN DI LUAR PERKAWINAN YANG SAH
SEBAGAI DELIK PERZINAAN DALAM RUU KUHP 2012, yang berisikan mengenai bab-bab pembahasan, yang merupakan konsep
Universitas Sumatera Utara
35
permasalahan yang diteliti dan dibahas, yang terdiri atas sub-sub bab : Delik Perzinaan, Delik Perzinaan menurut KUHP dan
Perkembangannya di dalam RUU KUHP, Delik Perzinaan menurut RUU KUHP 2012, Kebijakan Penuntutan Tindak Pidana
Persetubuhan di Luar Perkawinan yang Sah. Bab III,
LANDASAN KEBIJAKAN KRIMINALISASI TERHADAP PERSETUBUHAN DI LUAR PERKAWINAN YANG SAH
SEBAGAI DELIK PERZINAAN DALAM RUU KUHP 2012, yang berisikan uraian-uaraian mengenai pokok permasalahan yang dibahas
dalam penelitian ini yang menitikberatkan kepada kajian terhadap judul skripsi ini. Terdiri dari sub-sub bab : Kriminalisasi, Kriteria-
Kriteria Penentuan Kebijakan Kriminalisasi, Permasalahan dan Akibat adanya Perbuatan Persetubuhan di Luar Perkawinan yang Sah
di Masyarakat, Urgensi dan Tujuan Kebijakan Kriminalisasi terhadap Perbuatan Melakukan Persetubuhan di Luar Perkawinan yang Sah
dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia. Bab IV,
KEBIJAKAN KRIMINALISASI TERHADAP PERSETUBUHAN DI LUAR PERKAWINAN YANG SAH SEBAGAI
PEMBAHARUAN DELIK PERZINAAN DI INDONESIA, yang berisikan uraian- uraian mengenai kelemahan dan keuntungan dari
penerapan konsep RUU KUHP 2012 mengenai kriminalisasi hubungan persetubuhan diluar perkawinan yang sah antara laki- laki
dan perempuan sebagai delik perzinaan, serta bagaimana peluang
Universitas Sumatera Utara
36
penerapan aturan tersebut dimasa yang akan datang, yang terdiri dari sub- sub bab Kelemahan dan Keuntungan adanya Pengaturan tentang
Tindak Pidana Persetubuhan di Luar Perkawinan yang Sah dalam RUU KUHP 2012 serta Peluang Berlakunya Aturan Tindak Pidana
Melakukan Persetubuhan di Luar Perkawinan yang Sah dalam RUU KUHP 2012.
BAB V, PENUTUP, yang berisikan kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh
dari hasil penelitian terhadap permasalahan-permasalahan yang ada dan saran-saran penulis dari hasil penelitian untuk perbaikan hukum
kedepan khususnya yang berhubungan dengan kebijakan kriminalisasi terhadap hubungan seksual di luar perkawinan yang sah sebagai delik
perzinaan dalam konsep KUHP baru. Terdiri dari sub-sub bab : Kesimpulan dan Saran.
Universitas Sumatera Utara
37
BAB II KONSEP PENGATURAN TENTANG TINDAK PIDANA
PERSETUBUHAN DI LUAR PERKAWINAN YANG SAH SEBAGAI DELIK PERZINAAN DALAM RUU KUHP 2012
A. Delik Perzinaan