lebih baik maka peneliti juga melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang terkait misalnya birokrat ataupun kepada tokoh dan LSM masyarakat.
2. Dokumentasi dilakukan peneliti untuk memperoleh data sekunder, dokumen- dokumen yang terkait pada instansi , pemerintah dan lembaga DPRD itu
sendiri.
7.6. Teknik Analisa Data
Untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan yang ada agar sesuai dengan tujuan penelitian, maka metode analisis yang digunakan adalah metode
analisis kualitatif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif, penelitian ini ingin mendeskripsikan ataupun menggambarkan objek yang
diamati berdasarkan fakta yang ada di lapangan setelah dilakukan penelitian. Dalam penelitian deskriptif kualitatif ini maka peneliti menggunakan metode wawancara
sebagai data primer dan dokumentasi sebagai data sekundernya yang diuraikan dan dijelaskan sehingga pada akhirnya akan menjelaskan permasalahan yang akan diteliti.
Adapun yang menjadi teknik analisa data dalam penelitian ini dimulai dari proses pengumpulan data dan kemudian dianalisis dengan variabel-variabel pada kerangka
teori. Permasalahan dalam penelitian ini akan terjawab setelah data dan informasi telah terkumpul dari nara sumber dan sumber-sumber yang terkait dan kemudian
dianalisis oleh peniliti.
7.7. Definisi Konsep
1. Definisi Konsep Dependent Variabel : Kinerja DPRD dari hasil kerja yang dicapai oleh lembaga DPRD sesuai
dengan fungsi dan tugasnya dengan mengindahkan Akuntabilitas, Responsibilitas dan Efektifitas yang dapat digunakan dan dirasakan langsung oleh masyarakat.
2.Definisi Konsep Independen Variabel : a. Kelembagaan organisasi adalah sebagai wadah kerjasama atau suatu
sistem atau kegiatan sekelompok orang untuk menjalankan tugas dan fungsi masing-masing guna mencapai tujuan organisasi.
Universitas Sumatera Utara
b. Sumber daya manusia adalah semua potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing anggota legislatif dalam lembaga DPRD
c. Informasi adalah segala sesuatu baik berupa angka, tulisan, gambar dan lain-lain apapun bentuknya yang disampaikan oleh seseorang atau oleh
lembagabadanorganisasi yang dapat memberikan manfaat bagi pengambilan suatu keputusan.
7.8. Definisi Operasional
Definisi operasional sering dijelaskan sebagai suatu spesifikasi kegiatan peneliti dalam mengukur variabel. Definisi operasional dari masing-masing variabel
penelitian ini adalah: 1. Kinerja DPRD Dependent Variabel, akan diukur dengan indikator:
a. Akuntabilitas dengan tolak ukur: Apakah dari pelaksanaan kegiatan DPRD dan kebijakannya telah sesuai
dengan fungsi dan wewenangnya konsisten dengan kehendak masyarakat dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
b. Responsibilitas dengan tolak ukur: Seberapa jauh anggota DPRD tanggap dan bisa memahami kondisi yang
berkembang dan apa yang menjadi prioritas untuk ditangani sesuai dengan aspirasi masyarakat.
c. Efektifitas dengan tolak ukur: Apakah tujuan, rencana dan program dari lembaga DPRD sebagai
penyambung aspirasi masyarakat dapat melaksanakan fungsinya serta memberikan pelayanan dari amanat yang diembannya.
2. Kelembagaan Organisasi, Sumber Daya Manusia dan Informasi Independent Variabel dengan masing-masing operasional variabel adalah:
a. Kelembagaan Organisasi, diukur dengan indikator:
1 Sarana dan Prasarana
Universitas Sumatera Utara
Pengaruh sarana dan prasarana yang dimiliki anggota DPRD dalam lembaga legislatif daerah terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
yang diembannya sebagai wakil rakyat.
2 Anggaran dan Pembiayaan
Pengaruh anggaran dan pembiayaan yang dimiliki anggota DPRD dalam lembaga legislatif daerah untuk menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas dan fungsi yang diembannya sebagai wakil rakyat. b.
Sumber Daya Manusia, diukur dengan indikator: 1 Latar belakang pendidikan
Pengaruh latar belakang pendidikan formal ataupun nonformal yang dilaksanakan oleh anggota dewan terhadap kompetensi anggota DPRD
dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya. 2 Pengalaman dibidang organisasi, politik dan pemerintahan.
Pengaruh tingkat pendidikan informal yang dimiliki anggota dewan terhadap kompetensi anggota DPRD yang berhubungan erat dengan
dunia politik praktis berdasarkan pada masa kerja dan pengalamannya terhadap pelaksanaan tugas dan fungsinya.
c. Informasi, diukur dengan indikator:
1 Sumber Informasi yang digunakan Tersedianya sumber informasi media yang diperlukan anggota DPRD
dalam menunjang pelaksanaan fungsi DPRD. 2 Keterbukaan menerima dan menyampaikan informasi
Mengenai informasi yang dimiliki oleh anggota DPRD memiliki kualitas dan dapat dipergunakan untuk memecahkan permasalahan
yang dihadapi dalam pelaksanaan fungsinya.
H.Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan terperinci, serta untuk mempermudah isi dari penelitian ini, maka penulis membagi penulisan ini kedalam
4bab. Susunan sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latarbelakang penelitian, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teori, metodologi penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II : DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini lebih ditujukan kepada sejarah Kabupaten Gayo Lues, lokasi dan diskripsi lembaga DPRK Gayo Lues, kondisi sosial dan budaya serta kondisi sosial
politik.
BAB III : ANALISA DATA
Dalam bab ini akan dimuat penyajian data dan fakta melalui, wawancara dan dokumentasi yang terkait. Data-data tersebut akan diolah sehingga bisa ditarik
kesimpulan
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab yang terakhir yang berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil penelitian di lembaga DPRK Gayo Lues.
Universitas Sumatera Utara