170
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian dan
pengembangan produk
multimedia pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan materi pendidikan seks untuk kelas VIII SMP, makadapat disimpulkan
sebagai berikut : 1.
Proses penelitian dan pengembangan multimedia ini dilakukan melalui tahap pertama melakukan analisis kebutuhan, ke-dua
adalah melakukan pengembangan produk awal. Tahap melakukan analisis kebutuhan adalah melakukan observasi pada guru dan
siswa SMP Kelas VIII. Informasi yang didapat dari tahap penelitian pendahuluan ini kemudian dianalisis dan hasilnya
digunakan untuk merencanakan pengembangan yang akan dilakukan. Tahap melakukan pengembangan produk awal meliputi
membuat desain produk, membuat storyboard dan prototype, identifikasi dan pengumpulan materi, dan pembuatan produk, dan
tahap ke-tiga adalah evaluasi produk. Tahap ke-empat yaitu Evaluasi produk yang terdiri dari evaluasi tahap I. II, III, dan IV.
Dengan menggunakan langkah-langkah tersebut dihasilkan multimedia pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan
kesehatan materi pendidikan seks yang layak digunakan dalam proses pembelajaran siswa SMP kelas VIII.
171 2.
Kualitas multimedia pembelajaran yang dikembangan menurut penilaian dari ahli materi tahap I pada aspek materi pembelajaran
memiliki rerata skrok 3,40 dengan kriteria “Baik” dan aspek isimateri memiliki rerata skor 3,10 dengan kriteria “Cukup Baik”.
Rerata skor secara keseluruhan untuk penilaian ahli materi tahap I adalah 3,25 dengan kriteria “Cukup Baik”. Hasil penilaian dari ahli
media tahap I pada aspek tampilan memiliki rerata skrok 2,71 dengan kriteria “Cukup Baik” dan pemprograman rerata skor 2,70
dengan kriteria “Cukup Baik”. Rerata skor secara keseluruhan untuk penilaian ahli media tahap I adalah 2,70 dengan kriteria
“Cukup Baik”. Hasil penilaian ahli materi tahap II pada aspek materi pembelajaran memiliki rerata skrok 4,20 dengan kriteria
“Baik” dan aspek isimateri memiliki rerata skor 4,36 dengan kriteria “Sangat Baik”. Rerata skor secara keseluruhan untuk
penilaian ahli materi tahap II adalah 4,28 dengan kriteria “Sangat Baik”. Hasil penilaian dari ahli media tahap II pada aspek tampilan
memiliki rerata skrok 4,28 dengan kriteria “Sangat Baik” dan pemprograman rerata skor 3,80 dengan kriteria “Baik”. Rerata skor
secara keseluruhan untuk penilaian ahli media tahap II adalah 4,04 dengan kriteria “Baik”.Hasil penilaian ahli materi tahap III pada
aspek materi pembelajaran memiliki rerata skrok 4,70 dengan kriteria “Sangat Baik” dan aspek isimateri memilki rerata skor
4,72 dengan kriteria “Sangat Baik”. Rerata skor secara keseluruhan
172 untuk penilaian ahli materi tahap III adalah 4,71 dengan kriteria
“Sangat Baik”. Hasil penilaian dari ahli media tahap III pada aspek tampilan memiliki rerata skrok 4,24 deng
an kriteria “Sangat Baik” dan pemprograman rerata skor 4,0 dengan kriteria “Baik”. Rerata
skor secara keseluruhan untuk penilaian ahli media tahap III adalah 4,12 dengan kriteria “Baik”.
Pada uji coba satu lawan satu untuk aspek tampilan memiliki rerata skor 4,00, aspek isimateri memiliki rerata skor
3,93, dan pada aspek pembelajaran memiliki rerata skor 3,78. Rerata skor secara keseluruhan pada uji coba satu lawan satu
sebesar 3,90 yang termasuk kriteria “Baik”. Pada uji coba kelompok kecil untuk aspek tampilan memiliki rerata skor 4,44,
aspek isimateri memiliki rerata skor 4,44, dan pada aspek pembelajaran memiliki rerata skor 4,51. Rerata skor secara
keseluruhan pada uji coba kelompok kecil sebesar 4,46 yang termasuk kriteria “Sangat Baik”.Pada uji coba lapangan untuk
aspek tampilan memiliki rerata skor 4,35, aspek isimateri memiliki rerata skor 4,29, dan pada aspek pembelajaran memiliki rerata skor
4,49. Rerata skor secara keseluruhan pada uji coba lapangan sebesar 4,34 yang termasuk kriteria “Sangat Baik”.
173
B. Keterbatasan