Ada perbedaan antara kompetensi kognitif mata pelajaran Tata Hidang

93 revisi, desain Chart awal masih banyak yang kurang antara lain penggunaan bahan kertas pada Chart yang dirasa kurang inovatif, desain yang diajukan masih sangat sederhana dan kurang maksimal, serta model yang kurang up to date . Oleh sebab itu, dilakukan beberapa kali revisi dan konsultasi sampai mendapatkan desain yang dinyatakan layak untuk diteruskan pada pembuatan Chart untuk penelitian ini. Desain yang disetujui yaitu desain yang dianggap telah memenuhi syarat untuk digunakan sebagai media pembelajaran, antara lain desain menarik, tata letak yang cocok dengan tampilan Chart serta kemasan keseluruhan media dan materi yang disajikan dapat dimengerti oleh siswa. Kemudian tahap terakhir yaitu pembuatan Chart, Chart ini dibuat di tempat Digital Printing dengan menggunakan kertas flexi dan ukuran Chart yaitu 100x75cm. Tampilan Chart menjadi sangat menarik karena berukuran besar dan membuat siswa di SMK N 2 Godean bertambah semangat dalam belajar Tata Hidang, karena Chart menjadi media baru yang belum digunakan dalam pembelajaran Tata Hidang. Media ini memotivasi siswa untuk lebih memperhatikan materi yang sedang diajarkan yaitu unit kompetensi pengertian restoran dan klasifikasi restoran, membuat pembelajaran Tata Hidang menjadi lebih menyenangkan dan menarik minat siswa sehingga daya serap pengetahuan atau kompetensi kognitif siswa lebih meningkat.

2. Pencapaian Kompetensi Kognitif Siswa pada Unit Kompetensi Pengertian

dan Klasifikasi Restoran dengan Pembelajaran Konvensional. 94 Pembelajaran konvensional siswa lebih pasif dan karena hanya mendengarkan penjelasan guru. Siswa cenderung tidak mandiri dan malas mencatat apa yang sedang dijelaskan oleh guru. Selain itu pada saat proses belajar mengajar ada sebagian siswa yang tidak berkonsentrasi dengan materi yang sedang dipelajari sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan baik. Penguasaan pembelajaran Tata Hidang dengan metode konvensional apabila dilihat dari penguasaan awal pretest dan penguasaan akhir pos-test ada peningkatan sebesar 1,7143 Hal ini ditunjukkan dari hasil uji t untuk penguasaan awal kelas kontrol pretest dan penguasaan akhir post-test ditemukan nilai t hitung sebesar 1,650 dengan signifikansi sebesar 0,108 oleh karena nilai signifikasi untuk pretest 0,108 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Perbedaan skor rerata pretest kelas kontrol 21,0571 dan skor rerata post test 22,7714. Walaupun rerata antara pretest dengan post-test meningkat akan tetapi peningkatan skor tersebut dirasa belum cukup signifikan karena seharusnya skor siswa masih bisa lebih tinggi. Hal ini mungkin disebabkan karena cara belajar yang kurang menarik dan cenderung membosankan karena hanya berpusat pada guru saja. Siswa menjadi kurang termotivasi untuk bertanya dan mendalami materi yang sedang diberikan karena mereka hanya mendengarkan dan pemahaman akan materi tersebut menjadi kurang.

3. Pencapaian Kompetensi Kognitif Siswa pada Unit Kompetensi Pengertian

dan Klasifikasi Restoran Sesudah Penggunaan Media Pembelajaran Chart. Pembelajaran dengan menggunakan media Chart membuat siswa lebih tertarik untuk mengikuti materi yang sedang disampaikan oleh guru, karena siswa tidak hanya mendengarkan akan tetapi ditampilkan juga materi dengan visual