64
Melayani Makan dan
Minum Menjelaskan
Ruang Lingkup
Pelayanan Makanan dan
Minuman 1.
Mendeskripsik an pengertian
restoran.
2. Mengklasifika
sikan restoran. -
Pengertian restoran
- Macam-macam
restoran
- Ciri-ciri restoran
- Gambar tipe-tipe
restoran 1
2,3,4,5,6,7,8 ,9,10,11,12,
13,14,15,16, 17,18,19,20,
21, 22,23,24
25,26,27,28, 29,30,31,32,
33,34,35,36
37, 38,39,40
Jumlah soal 40 soal
I. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk menguji validitas instrumen ini
menggunakan pengujian validitas isi content validity. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar
dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan Arikunto, 2006 : 67.
65
Uji instrumen penelitian dilakukan di SMK Negeri 2 Godean dengan mengambil satu kelas yaitu kelas X Tata Boga 1 dengan jumlah siswa 35 orang.
Uji instrumen aspek kognitif menggunakan program Iteman untuk melihat taraf kesukaran butir soal, daya beda soal, dan distribusi soal.
Syarat sebuah instrument disebut valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel. Hasil uji validitas instrument menunjukkan nilai – 0,105 sampai 0, 619.
Sementara diketahui r tabel sebesar 0,231 karena ada r hitung yang lebih kecil dari r tabel, maka terdapat beberapa butir soal yang gugur. Di bawah ini adalah tabel
butir soal yang valid dan gugur.
Tabel 5. Hasil Uji Butir Soal Valid dan Gugur Butir Nomor Soal
Status Butir
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27,
28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40
Valid
10, 14, 31,33, 39 Gugur
a. Taraf Kesukaran Butir Soal
Menurut Asmawi Zainul, dkk 1997 tingkat kesukaran butir soal
adalah proporsi peserta tes menjawab benar terhadap butir soal tersebut.
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi
usaha memecahkannya. Sebaiknya soal yang terlalu sulit memyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena
diluar jangkauan Suharsimi Arikunto : 2006.