14 Gambar 2.1. Aktivitas spektrum terhadap respon biologi www.temis.nl.
Efek akut sinar UV terhadap kulit meliputi Sunburn yang merupakan reaksi inflamasi pada kulit berkaitan dengan kemerahan yang timbul setelah
paparan yang berlebihan dari sinar UV Rigel, dkk., 2004. Efek lainnya yaitu terjadinya pigmentasi kulit berupa reaksi kecoklatan tanning dan pembentukan
melanin baru. Stimulus utama bagi pembentukan melanin adalah radiasi ultraviolet. Melanin melindungi inti sel pada epidermis terhadap pengaruh buruk
radiasi UV. Warna kecoklatan karena kulit terkena sinar matahari merupakan suatu mekanisme perlindungan yang alami Brown dan Burns, 2005.
2.4 Tabir Surya
Tabir surya adalah suatu bahan yang formulanya mengandung senyawa kimia aktif yang dapat menyerap, menghamburkan, atau memantulkan sinar surya
yang mengenai kulit, sehingga dapat digunakan untuk melindungi fungsi dan struktur kulit manusia dari kerusakan akibat sinar surya Wasitaatmadja, 1977.
Secara umum sinar matahari sangat bermanfaat bagi kehidupan makhluk hidup. Manfaat sinar matahari antara lain sebagai sumber cahaya dan energi, juga
digunakan untuk membantu fotosintesis tumbuhan berklorofil. Bagi manusia sinar matahari digunakan sebagai sumber vitamin D, juga untuk tujuan terapi. Namun
salah satu akibat pemaparan sinar matahari yang terus-menerus dalam jangka
Universitas Sumatera Utara
15 waktu yang lama adalah terjadinya perubahan pada bentuk kulit yang disebut
dengan dermatoheliosis, yaitu kulit menjadi barwarna pucat kekuningan, keriput, disertai dengan timbulnya bercak-bercak hitam yang tidak merata pada permukaan
kulit yang terkena paparan sinar tersebut Wilkinson, dkk., 1982. Berbagai cara dapat dilakukan untuk melindungi manusia dari sinar
ultraviolet UV. Namun perlindungan tersebut kadang-kadang tidak memadai karena alat pelindung masih dapat ditembus sinar tersebut. Selain itu, sinar UV
dapat dipantulkan oleh berbagai benda di permukaan bumi, sehingga kemungkinan besar pantulannya akan mencapai tubuh kita. Pengaruh sinar UV
pada wajah akan merusak sel-sel kulit sehingga akan menimbulkan kerutan, warna dan tekstur kulit yang tidak sama, kulit rusak dan rentan terhadap penyakit,
sehingga sangat dibutuhkan kosmetika yang dapat menyaring sinar matahari sunscreen atau bahkan yang dapat menahan seluruh sinar matahari sunblock
untuk mengurangi efek buruk sinar matahari tersebut De Fretes, dkk., 2011. Ada 2 macam tabir surya, yaitu:
1. Tabir surya kimia; misalnya PABA, PABA ester, benzofenon, salisilat dan
antranilat, yang dapat mengabsorpsi energi radiasi. Tabir surya kimia mengabsorpsi hampir 95 radiasi sinar UV-B yang dapat menyebabkan
sunburn eritema dan kerut namun hampir tidak dapat menghalangi UV- A penyebab direct tanning, kerusakan sel elastin, actinic skin damage, dan
timbulnya kanker kulit. 2.
Tabir surya fisik; misalnya titanium dioksida, Mg Silikat, seng oksida, red petrolatum dan kaolin, yang dapat memantulkan sinar. Tabir surya fisik
dapat menahan UV-A maupun UV-B Wasitaatmadja, 1997. Mekanisme kerja sunscreen dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Universitas Sumatera Utara
16
Gambar 2.2 Mekanisme kerja sunscreen www.futurederm.com.
2.5 SPF Sun Protection Factor