Pemeriksaan Organoleptis Sediaan Penentuan Mutu Fisik Sediaan .1 Pemeriksaan homogenitas

28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pemeriksaan Organoleptis Sediaan

Sediaan krim tabir surya dibuat dengan menggunakan formula standar krim tabir surya Young, 1972, formula standar ini dimodifikasi dengan Avobenson, Oktil metoksisinamat dan ekstrak etanol daun sirsak. Konsentrasi ekstrak etanol daun sirsak yang digunakan adalah 4, 6, 8, dan 10. Penambahan Avobenson sebanyak 3 dan Oktil metoksisinamat sebanyak 7,5. Hal ini berdasarkan literatur dengan konsentrasi maksimum Avobenson 3 dan Oktil metoksisinamat 7,5 yang diperbolehkan oleh Food and Drug Administration FDA Barel, dkk., 2009. Warna krim tabir surya yang dihasilkan pada formula basis krim dan blanko didapat warna putih, sedangkan krim dengan penambahan ekstrak daun sirsak yaitu: F I 4, F II 6, F III 8, dan F IV 10 di dapat warna coklat, dimana semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun sirsak yang ditambahkan semakin pekat warna krim yang dihasilkan dengan bau khas ekstrak etanol daun sirsak. Namun pada saat pemakaian tidak meninggalkan warna pada kulit karena pemakaian krim yang tipis. Berdasarkan hasil orientasi terhadap krim tabir surya dengan konsentrasi ekstrak etanol daun sirsak di atas 10, krim yang dihasilkan mengalami pemisahan antara ekstrak etanol daun sirsak dengan bahan dasar krim tabir surya, hal ini disebabkan penambahan ekstrak etanol daun sirsak konsentrasi yang tinggi dapat menunjukkan krim tidak stabil secara fisik Syamsuni, 2007. Universitas Sumatera Utara 29 4.2 Penentuan Mutu Fisik Sediaan 4.2.1 Pemeriksaan homogenitas Pengujian homogenitas dilakukan dengan mengoleskan sediaan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain, sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen dan tidak terlihat adanya butiran kasar Ditjen POM., 1979. Dari percobaan yang dilakukan terhadap semua formula krim tabir surya ini tidak diperoleh butiran kasar pada kepingan kaca. Perlakuan ini juga dilakukan setelah penyimpanan selama 12 minggu dan sediaan krim tidak menunjukkan butiran kasar pada kepingan kaca. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa krim homogen. Hasil pemeriksaan homogenitas ini dapat dilihat pada Lampiran 8, halaman 52.

4.2.2 Penentuan tipe emulsi sediaan krim

Pengujian tipe emulsi sediaan dilakukan dengan mengamati kelarutan dalam air dan dalam metilen biru. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.1. Menurut Ditjen POM., 1985 metode untuk menentukan tipe emulsi yaitu dengan cara krim diencerkan dengan air, dengan konsentrasi 1 bila emulsi mudah diencerkan dengan air, maka emulsi tersebut adalah tipe ma. Dari hasil penelitian yang dilakukan semua formula dapat diencerkan dengan mudah di dalam air. Sehingga dapat dikatakan bahwa sediaan krim memiliki tipe emulsi ma. Menurut Ditjen POM., 1989 penentuan tipe krim sediaan dapat ditentukan dengan pewarnaan biru metilen, bila biru metilen tersebar merata berarti sediaan tipe minyak dalam air, tetapi jika warna hanya berupa bintik-bintik biru, berarti tipe sediaan adalah air dalam minyak . Hasil pewarnaan dengan biru metilen memberikan warna biru pada basis krim, warna biru pada blanko dan warna biru kehijauan pada Formula I sampai Formula IV dan terlihat bahwa warna biru metilen tersebar merata dan Universitas Sumatera Utara 30 memberikan warna biru yang homogen, sehingga krim tabir surya ini merupakan krim dengan tipe emulsi ma. Hasil pewarnaan dengan biru metilen ini dapat dilihat pada Lampiran 9, halaman 52. Tabel 4.1 Data penentuan tipe emulsi sediaan krim tabir surya. No Formula Pengenceran dengan air Kelarutan biru metilen pada sediaan 1 Basis Krim √ √ 2 Blanko √ √ 3 Formula I √ √ 4 Formula II √ √ 5 Formula III √ √ 6 Formula IV √ √ Keterangan : Basis Krim : Krim standar Blanko : Krim standar + oktil metoksisinamat 7,5 + avobenson 3 Formula 1 : Blanko + 4 ekstrak etanol daun sirsak Formula II : Blanko + 6 ekstrak etanol daun sirsak Formula III : Blanko + 8 ekstrak etanol daun sirsak Formula IV : Blanko + 10 ekstrak etanol daun sirsak : Tipe emulsi krim ma X : Tipe emulsi krim am

4.2.3 Pengukuran pH sediaan krim

Pengukuran pH sediaan diukur menggunakan pH meter dengan pengulangan sebanyak tiga kali. Hasil penentuan pH sediaan pada saat selesai dibuat dapat dilihat pada Tabel 4.2, dan hasil penentuan pH setelah penyimpanan selama 12 minggu dapat dilihat pada Tabel 4.3. Dari Gambar 4.1 tampak bahwa setelah penyimpanan selama 12 minggu semua formula mengalami sedikit penurunan pH. Lama waktu penyimpanan dan berubahnya konsentrasi ekstrak etanol daun sirsak dalam krim menyebabkan penurunan pH. Hal ini disebabkan karena terjadinya reaksi hidrolisis polifenol Universitas Sumatera Utara 31 sehingga polifenol terlepas dari glikosidanya dan terdapat dalam bentuk bebas yang lebih asam Setiawan, 2010. Namun demikian, berdasarkan hasil penentuan pH tersebut dapat dilihat bahwa meskipun terjadi penurunan pH setelah penyimpanan selama 12 minggu tetapi masih menunjukkan kisaran pH yang sesuai dengan pH fisiologis “mantel asam” kulit yaitu 4,5-7,0 sehingga tidak beresiko menimbulkan reaksi negatif pada kulit. Tabel 4.2 Data pengukuran pH awal sediaan pada saat selesai dibuat. Sampel pH Rata-rata I II III Basis Krim 6,8 6,9 6,8 6,8 Blanko 6,8 6,7 6,7 6,7 Formula I 6,3 6, 2 6, 3 6,3 Formula II 6,1 6,2 6,1 6,1 Formula III 6,0 6,0 6,0 6,0 Formula IV 6,0 5,9 5,9 5,9 Tabel 4.3 Data pengukuran pH setelah penyimpanan selama 12 minggu Sampel pH Rata rata I II III Basis Krim 6,4 6,5 6,5 6,5 Blanko 6,3 6,3 6,3 6,3 Formula 1 5,9 5,9 6,0 5,9 Formula 2 5,9 5,8 5,8 5,8 Formula 3 5,8 5,8 5,9 5,8 Formula 4 5,7 5,7 5,8 5,7 Keterangan : Basis Krim : Krim standar Blanko : Krim standar + oktil metoksisinamat 7,5 + avobenson 3 Formula 1 : Blanko + 4 ekstrak etanol daun sirsak Formula II : Blanko + 6 ekstrak etanol daun sirsak Formula III : Blanko + 8 ekstrak etanol daun sirsak Formula IV : Blanko + 10 ekstrak etanol daun sirsak Universitas Sumatera Utara 32 Grafik perubahan pH sediaan setelah selesai dibuat dan setelah penyimpanan selama 12 minggu dapat dilihat pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 Grafik perubahan pH pada sediaan setelah dibuat dan setelah penyimpanan selama 12 minggu Keterangan : Basis Krim : Krim standar Blanko : Krim standar + oktil metoksisinamat 7,5 + avobenson 3 Formula 1 : Blanko + 4 ekstrak etanol daun sirsak Formula II : Blanko + 6 ekstrak etanol daun sirsak Formula III : Blanko + 8 ekstrak etanol daun sirsak Formula IV : Blanko + 10 ekstrak etanol daun sirsak

4.2.4 Pengamatan stabilitas sediaan

Pengamatan stabilitas sediaan dilakukan dengan menyimpan sediaan selama 12 minggu pada suhu kamar. Suatu sediaan dianggap stabil bila setelah penyimpanan selama 12 bulan tidak terjadi pemisahan fase, perubahan warna dan bau dari sediian. Hasil pengamatan kestabilan terhadap sediaan krim tabir surya selama penyimpan 12 minggu pada suhu kamar dapat dilihat pada Tabel 4.4. Ketidakstabilan formulasi obat dapat dideteksi dalam beberapa hal dengan suatu perubahan dalam penampilan fisik, warna, bau, rasa dan tekstur dari 5 5,2 5,4 5,6 5,8 6 6,2 6,4 6,6 6,8 7 Basis Krim Blanko F I F II F III F IV pH Konsentrasi ekstrak Awal Setelah 12 minggu Universitas Sumatera Utara 33 formulasi tersebut. Umumnya suatu emulsi dianggap tidak stabil secara fisik jika semua atau sebagian dari cairan fase dalam tidak teremulsikan dan membentuk suatu lapisan yang berbeda pada permukaan atau dasar emulsi. Oleh sebab itu perlu dilakukan uji evaluasi selama 3 bulan dan dianggap sebagai stabilitas minimum yang harus dimiliki oleh suatu emulsi Ansel, 2005. Tabel 4.4 Data pengamatan terhadap kestabilan sediaan krim tabir surya selama 12 minggu No Formula Pengamatan Setelah Selesai dibuat 1 minggu 4 minggu 8 minggu 12 minggu a b c a b c a b c a b c a b c 1 Basis Krim - - - - - - - - - - - - - - - 2 Blanko - - - - - - - - - - - - - - - 3 Formula I - - - - - - - - - - - - - - - 4 Formula II - - - - - - - - - - - - - - - 5 Formula III - - - - - - - - - - - - - - - 6 Formula IV - - - - - - - - - - - - - - - Keterangan : Basis Krim : Krim standar Blanko : Krim standar + oktil metoksisinamat 7,5 + avobenson 3 Formula 1 : Blanko + 4 ekstrak daun sirsak Formula II : Blanko + 6 ekstrak daun sirsak Formula III : Blanko + 8 ekstrak daun sirsak Formula IV : Blanko + 10 ekstrak daun sirsak a : Perubahan warna b : Perubahan bau c : Pecahnya emulsi - : Tidak ada perubahan √ : Terjadi perubahan Berdasarkan hasil uji stabilitas pada sediaan selama 12 minggu pada suhu kamar, maka diperoleh hasil pada Tabel 4.4 yang menunjukkan bahwa seluruh sediaan dari tiap formula tidak mengalami perubahan warna dan bau serta tidak Universitas Sumatera Utara 34 terjadi pecahnya emulsi baik pada pengamatan minggu ke 1, 4, 8 dan minggu ke- 12 selama penyimpanan pada suhu kamar. Hal ini menunjukkan bahwa sediaan stabil secara fisik. Gambar hasil uji stabilitas dapat dilihat pada Lampiran 13, halaman 54.

4.3 Uji iritasi terhadap sukarelawan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

0 0 15

Pengaruh Penambahan Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Nilai SPF Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson dan Oktil Metoksisinamat

0 0 16

Pengaruh Penambahan Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Nilai SPF Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson dan Oktil Metoksisinamat

0 0 2

Pengaruh Penambahan Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Nilai SPF Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson dan Oktil Metoksisinamat

1 3 4

Pengaruh Penambahan Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Nilai SPF Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson dan Oktil Metoksisinamat

0 2 15

Pengaruh Penambahan Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Nilai SPF Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson dan Oktil Metoksisinamat

0 2 5

Pengaruh Penambahan Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Nilai SPF Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson dan Oktil Metoksisinamat

0 0 23

Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Oktil Metoksisinamat Dan Avobenson

1 1 47

Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Oktil Metoksisinamat Dan Avobenson

0 0 14