24
3.5 Evaluasi Sediaan Krim
Evaluasi fisik sediaan meliputi organoleptik, pemeriksaan homogenitas, penentuan tipe emulsi, pengamatan stabilitas sediaan, uji iritasi terhadap
sukarelawan, serta penentuan nilai SPF krim tabir surya.
3.5.1 Organoleptik
Pengamatan sediaan krim dilakukan terhadap warna krim, bau dan terjadinya pemisahan fase.
3.5.2 Pemeriksaan homogenitas
Pemeriksaan homogenitas dilakukan dengan menggunakan objek gelas dengan cara: Sejumlah tertentu sediaan jika dioleskan pada sekeping kaca atau
bahan transparan lain yang cocok, sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen dan tidak terlihat adanya butiran kasar Ditjen POM., 1979.
3.5.3 Penentuan tipe emulsi
Metode untuk menentukan tipe emulsi yaitu dengan cara krim diencerkan dengan air, dengan konsentrasi 1 bila emulsi mudah diencerkan dengan air,
maka emulsi tersebut adalah tipe ma. Selain itu Penentuan tipe krim sediaan juga dapat dilakukan dengan cara sejumlah tertentu sediaan diletakkan di atas kaca
objek, ditambahkan satu tetes biru metilen, diaduk dengan batang pengaduk, bila biru metilen tersebar merata berarti sediaan tipe minyak dalam air, tetapi jika
warna hanya berupa bintik-bintik biru, berarti tipe sediaan adalah air dalam minyak Ditjen POM., 1985.
3.5.4 Pengukuran pH sediaan krim
Alat pH meter terlebih dahulu dikalibrasi dengan menggunakan larutan dapar standar netral pH 7,01 dan larutan dapar pH asam pH 4,01 hingga alat
menunjukkan harga pH tersebut. Kemudian elektroda dicuci dengan aquades lalu
Universitas Sumatera Utara
25 dikeringkan dengan tisu. Sampel dibuat dalam konsentrasi 1 yaitu ditimbang 1 g
sediaan dilarutkan dalam beker glass hingga 100 ml aquades. Kemudian elektroda dicelupkan dalam larutan tersebut. Dibiarkan alat menunjukkan harga pH sampai
konstan. Angka yang ditunjukkan pH meter merupakan pH sediaan. Penentuan pH dilakukan tiga kali pada krim terhadap masing-masing konsentrasi Rawlins,
2003. Nilai pH diamati sebelum dan sesudah penyimpanan. Nilai pH penting untuk mengetahui tingkat keasaman dari sediaan agar tidak mengiritasi kulit.
Sehingga pH sediaan kosmetik harus sesuai dengan pH fisiologis “mantel asam” kulit, mantel asam kulit merupakan lapisan tipis lembab yang bersifat asam,
lapisan ini merupakan lapisan perlindungan pertama kulit yang berfungsi sebagai penyangga untuk menetralisir bahan kimia yang terlalu asam atau terlalu alkalis,
semakin alkalis atau semakin asam bahan yang mengenai kulit akan semakin sulit untuk menetralisirnya sehingga kulit menjadi kering, pecah-pecah, sensitif dan
mudah terkena infeksi. Uji pH bertujuan untuk melihat kesesuaian keasaman dari sediaan dengan pH kulit yang mempunyai rentang 4,5-7,0 Wasitaatmadja, 1997.
3.5.5 Pengamatan stabilitas sediaan
Masing-masing formula sediaan dimasukkan kedalam pot plastik, ditutup bagian atasnya dengan plastik. Selanjutnya pengamatan dilakukan pada saat
sediaan telah selesai dibuat, penyimpanan dilakukan selama 12 minggu pada temperatur kamar, bagian yang diamati berupa pemisahan fase, perubahan warna
dan bau dari sediaan.
3.6 Uji Iritasi Terhadap Sukarelawan