13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah LKPD
Halim 2004:34 mengatakan Akuntansi Keuangan Daerah adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi
ekonomi
keuangan dari entitas pemerintah daerah kabupaten, kota atau provinsi yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi oleh
pihak- pihak ekstern entitas pemerintah daerah kabupaten, kota atau provinsi yang memerlukan. Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah LKPD di peruntukkan tidak hanya kepada pihak intern pemerintah tetapi juga pihak eksternal pemerintah, ini sejalan dengan penjelasan
dari mardiasmo, 2002 bahwa fenomena yang terjadi dalam perkembangan sektor publik di indonesia dewasa ini adalah semakin menguatnya tuntutan akuntabilitas
publik oleh lembaga – lembaga publik, baik di pusat maupun daerah. Pada
dasarnya, akuntabilitas publik adalah pemberian informasi dan disclosure atas aktifitas dan kinerja financial pemerintah daerah kepada pihak
– pihak yang berkepentingan kepada laporan tersebut.
Pemerintah baik pusat maupun daerah, harus bisa menjadi subjek pemberi informasi dalam rangka pemenuhan hak
–hak publik, yaitu hak untuk diberi informasi, di dengar aspirasinya, dan diberi penjelasan. Tuntutan dilaksankannya
akuntabilitas publik mengharuskan pemerintah daerah untuk tidak sekedar
Universitas Sumatera Utara
14 melakukan vertical reporting, yaitu pelaporan kepada pemerintah pusat, akan
tetapi juga dilakukannya horizontal reporting, yaitu pelaporan kinerja pemerintah daerah kepada DPRD dan masyarakat sebagai bentuk horizontal acountability.
Dalam pelaporan keuangan, pemerintah yang bertindak sebagai agen mempunyai kewajiban menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna informasi
keuangan pemerintah
yang bertindak
sebagai prinsipal
dalam menilai
akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik serta baik secara langsung atau tidak langsung melalui wakil-wakilnya.
Dalam suatu pemerintahan demokrasi, hubungan antara pemerintah dan para pengguna informasi keuangan pemerintah dapat digambarkan sebagai suatu
hubungan keagenan faristina, 2011.
A. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya.
Dalam SAP Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, karakteristik kualitatif laporan keuangan ada 4, yaitu: Relevan, Andal, Dapat dibandingkan, Dapat
dipahami. Keempat karakteristik tersebut merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang
dikehendaki. a. Relevan
Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan,
Universitas Sumatera Utara
15 serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Dengan
demikian, informasi laporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan maksud penggunaannya.
Informasi yang relevan apabila: 1. Memiliki manfaat umpan balik feedback value
Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu.
2. Memiliki manfaat prediktif predictive value Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan
datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini. 3. Tepat waktu
Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan.
4. Lengkap Informasi
akuntansi keuangan
pemerintah disajikan
selengkap mungkin,mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan dengan memperhatikan kendala yang ada.Informasi yang melatar belakangi setiap butir informasi utama yang termuat dalam
laporan keuangan
diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam penggunaan informasi tersebut dapat dicegah.
b. Andal Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan
dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat
Universitas Sumatera Utara
16 diverifikasi. Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya
tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan.
Informasi yang andal memenuhi karakteristik: 1. Penyajian
Jujur, informasi
menggambarkan dengan
jujur transaksi sertaperistiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara
wajar dapat diharapkan untuk disajikan. 2. Dapat Diverifikasi verifiability, informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak
berbeda jauh. 3. Netralitas, informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak
pada kebutuhan pihak tertentu. c. Dapat dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau entitas
pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila suatu entitas
menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun. Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas yang diperbandingkan menerapkan
kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik daripada kebijakan akuntansi yang sekarang diterapkan,
perubahan tersebut diungkapkan pada periode terjadinya perubahan.
Universitas Sumatera Utara
17 d. Dapat Dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan
batas pemahaman para pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas
pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud.
B. Tujuan Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan pemerintah seharusnya menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat
keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan: a. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan
untuk membiayai seluruh pengeluaran. b. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya
ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan.
c. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah
dicapai. d. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai
seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya. e. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas
pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka
Universitas Sumatera Utara
18 pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak
dan pinjaman. f. Menyediakan
informasi mengenai
perubahan posisi
keuangan entitas
pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.
C. Komponen Laporan Keuangan
Berdasarkan SAP Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, Komponen- komponen yang terdapat dalam laporan keuangan pokok terdiri dari :
1. Laporan Realisasi Anggaran Laporan realisasi anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan
pemakaian sumber alokasi dan pemakaian sumber daya ekonomi yang dikelola oleh
pemerintah pusatdaerah,
yang menggambarkan perbandingan antara
anggaran dan relisasi dalam suatu periode pelaporan. Unsur yang dicakup secara langsung oleh Laporan Realisasi Anggaran terdiri dari pendapatan, belanja,
transfer, dan pembiayaan. a. Pendapatan
basis kas
adalah penerimaan
oleh Bendahara
Umum NegaraBendahara Umum Daerah atau oleh entitas pemerintah lainnya yang
menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali
oleh pemerintah. b. Pendapatan basis akrual adalah hak pemerintah yang diakui sebagai
penambah nilai kekayaan bersih.
Universitas Sumatera Utara
19 c. Belanja basis kas adalah semua pengeluaran oleh Bendahara Umum
NegaraBendahara Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode
tahun anggaran
bersangkutan yang
tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
d. Belanja basis akrual adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih
e. Transfer adalah penerimaan atau pengeluaran uang oleh suatu entitas pelaporan darikepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi
hasil. f. Pembiayaan financing adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali
danatau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan
maupun tahuntahun
anggaran berikutnya,
yang dalam
penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.
g. Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari pinjaman dan hasil divestasi. Pengeluaran pembiayaan antar lain digunakan untuk pembayaran
kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas lain, dan penyertaan modal oleh pemerintah.
2. Neraca Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai
aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal neraca tersebut dikeluarkan. Aset, kewajiban, dan ekuitas dana merupakan rekening utama laporan yang masih dapat
dirinci lagi menjadi subrekening. Neraca mencantumkan pos-pos berikut:
Universitas Sumatera Utara
20 a. Aset
Aset yaitu sumber daya ekonomi yang dikuasai danatau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi danatau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk
sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipilih.
Aset diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu : asset lancar dan asset tidak lancar. Pengakuan Aset Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi
masa depan diperoleh oleh pemerintah dan mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal. Aset diakui pada saat diterima atau kepemilikannya berpindah.
Pengukuran Aset Pengukuran aset sebagai berikut: 1. Kas dan piutang dicatat sebesar nilai nominal
2. Investasi jangka pendek dicatat sebagai nilai perolehan 3. Persediaan dicatat sebesar biaya perolehan, biaya standar, dan nilai wajar
b. Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Karakteristik esensial kewajiban adalah bahwa pemerintah mempunyai kewajiban masa kini
yang dalam penyelesaiannya mengakibatkan pengorbanan sumber daya ekonomi di masa yang akan datang.
Kewajiban diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu: Kewajiban Jangka Pendek utang pemerintah daerah yang jatuh temponya kurang dari satu tahun
Universitas Sumatera Utara
21 dan Kewajiban Jangka Panjang utang pemerintah yang jatuh temponya lebih dari
satu tahun12 bulan setelah tanggal pelaporan. Pengakuan Kewajiban Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa
pengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sekarang. Kewajiban diakui pada saat dana
pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan
dalam mata uang rupiah. c. Ekuitas
Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antar aset dan kewajiban pemerintah pada tanggal pelaporan. Saldo ekuitas di Neraca
berasal dari saldo akhir ekuitas pada Laporan perubahan Ekuitas. Ekuitas dana diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:
Ekuitas Dana Lancar, yaitu selisih antara asset lancar dengan kewajiban jangka pendek.
Ekuitas Dana Investasi, yaitu cerminan dari kekayaan pemerintah daerah yang tertanam dalam investasi jangka panjang, asset tetap, dan asset lainnya yang
dikurangi dengan kewajiban jangka panjang. Ekuitas Dana Cadangan, yaitu cerminan dari kekayaan pemerintah daerah yang
dicadangkan untuk tujuan tertentu.
3. Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas menyajikan informasi kas sehubungan dengan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris yang menggambarkan saldo awal,
Universitas Sumatera Utara