71 SPIP memiliki nilai probabilitas signifikansi yang lebih besar dari 0,05 maka
dapat disimpulkan keempat variabel ini tidak berpengaruh terhadap kualitas LKPD. Variabel moderating moderat1 ternyata signifikan dengan probabilitas
signifikansi 0,042, berbeda dengan variabel moderat2, moderat3, dan moderat4 yang tidak signifikan dengan probabilitas signifikansi diatas 0,05 temuan ini
menunjukkan bahwa variabel komitmen organisasi hanya mampu memoderasi hubungan antara penerapan SAP terhadap kualitas LKPD Kota Medan.
4.7.3 Hasil Uji-t
Uji parsial t disebut juga sebagai uji signifikansi individual. Uji ini digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji hipotesis dilihat dari hasil statistikparsial uji t, disajikan pada tabel 4.11 sebagai berikut:
Tabel 4.11 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
B Std. Error
Beta
1 Constant
11,906 3,791
3,141 PENERAPAN
SAP ,115
,091 ,196
1,269 KOMPETENSI
SDM ,311
,115 ,380
2,700 PEMANFAATA
N TI ,148
,153 ,120
,966 SPIP
,159 ,103
,214 1,553
a. Dependent Variable: KUALITAS LAPORAAN KEUANGAN
Sumber : Data yang diolah SPSS,2016
Universitas Sumatera Utara
72 Berdasarkan tabel 4.11, dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis secara
parsial dari masing- masing variabel independen adalah sebagai berikut :
H1: Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintah
SAP berpengaruh
terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Dae rah LKPD Kota Medan
Nilai t hitung variabel Penerapan SAP diperoleh sebesar 1,296 ini berarti nilai t hitung lebih kecil dari t tabel 1,68107. Karena t hitung variabel Penerapan
SAP lebih kecil dari t tabel, maka Ho diterima atau hipotesis yang diajukan ditolak. Hal ini berarti bahwa partisipasi penyusunan anggaran secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah Kota Medan pada taraf signifikan α = 5.
H2: Kompetensi Sumber Daya Manusia SDM berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD Kota Medan
Nilai t hitung variabel kompetensi SDM diperoleh sebesar 2,700, ini berarti nilai t hitung lebih besar dari t tabel 1,68107. Karena t hitung variabel kompetensi
SDM lebih besar dari t tabel, maka Ho ditolak atau hipotesis yang diajukan diterima. Hal ini berarti bahwa kompetensi SDM secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah Kota Medan pada taraf signifikan α = 5
H3: Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Medan
Nilai t hitung variabel pemanfaatan TI diperoleh sebesar 0,966, ini berarti nilai t hitung lebih kecil dari t tabel 1,68107. Karena t hitung variabel
Universitas Sumatera Utara
73 pemanfaatan TI lebih kecil dari t tabel, maka Ho diterima atau hipotesis yang
diajukan ditolak. Hal ini berarti bahwa pemanfaatan TI secara parsial tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah Kota Medan pada
taraf signifikan α = 5
H4: Sistem Pengendalian Intern Pemerintah SPIP berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Medan
Nilai t hitung variabel SPIP diperoleh sebesar 1,553, ini berarti nilai t hitung lebih kecil dari t tabel 1,68107. Karena t hitung variabel SPIP lebih kecil dari t
tabel, maka Ho diterima atau hipotesis yang diajukan ditolak. Hal ini berarti bahwa SPIP secara parsial tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah Kota Medan pada taraf signifikan α = 5
4.7.4. Hasil Uji-f