53 Anggaran X3 = Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen e = Standar error Jika
score tinggi untuk variabel moderating dengan score rendah dari variabel independen, maka akan terjadi perbedaan nilai absolut yang besar. Hal ini juga
akan berlaku sebaliknya. Kedua kombinasi ini diharapkan akan berpengaruh terhadap variabel dependen yang meningkat.
3.7.2.3 Uji Signifikan Simultan Uji-F
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah:
H : b
1
, b
2
, b
3
= 0, artinya secara simultan tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
H
a
: b
1
, b
2
, b
3
≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5. H
a
ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5.
3.7.2.4 Uji Signifikan Parsial Uji – t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel
independen secara
parsial individual
terhadap variasi variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
54 Kriteria pengujiannya adalah:
H : b
1
= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
H
a
: b
1
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
a
ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
3.7.2.5 Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien Determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Jika Koefisien
Determinasi R
2
semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan variabel X menerangkan variabel Y dimana 0 R
2
1. Sebaliknya, jika R
2
semakin kecil mendekati nol, maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti
model yang digunakan tidak mampu untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Kota Medan 4.1.1 Sejarah Singkat Kota Medan
Pada tahun 1918 Medan dijadikan Kotapraja tetapi tidak termasuk didalamnya daerah Kota Matsum dan daerah Sungai Kera yang tetap berada di
bawah kekuasaan Sultan Deli. Dengan Keputusan Gubernur Provinsi Sumatera Utara Nomor 66IIIPSU, terhitung mulai tanggal 21 september 1961, daerah Kota
Medan diperluas tiga kali lipat. Keputusan tersebut disusul oleh Maklumat Walikota Medan Nomor 21 Tanggal 29 September 1951 yang menetapkan
luas Kota Medan menjadi 5.130 Ha dan meliputi 4 kecamatan yaitu : kecamatan Medan Kota, Timur, Barat, Baru dengan 59 kepenghuluan. Kemudian melalui
Undang-Undang Darurat No. 7 dan 8 Tahun 1956 yang dibentuk di Provinsi Sumatera Utara daerah-daerah tingkat II antara lain Kabupaten Deli Serdang dan
Kabupaten Kotamadya Medan. Perkembangan selanjutnya, di Provinsi Sumatera Utara umumnya dan
kotamadya khususnya memerlukan perluasan daerah untuk mampu menampung laju perkembangan. Oleh karena itu maka dikeluarkan Peraturan No. 22 Tahun
1973 dimana dimasukkan beberapa bagian dari kabupaten Deli Serdang ke dalam Kotamadya Kota Medan, sehingga yang tersebut belakangan ini menjadi 26.510
Ha yang terdiri dari 11 kecamatan dan 116 kelurahan, kemudian dengan surat
Universitas Sumatera Utara