15 4.
Kriteria: Tema: yang menajdi prioritas adalah sejaran terbentuknya zaman kolonial, kemerdekaan dan lain-lain serta tingkat keterpakaian.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa untuk mengalihmediakan bahan pustaka terlebih dahulu harus membuat suatu prioritas utama dilakukannya
kegiatan alih media. Selain itu, dalam melakukan alih media juga harus memperhatikan kriteria penting dalam mengalihmediakan bahan pustaka seperti
bahan pustaka yang berharga, prosedur dan standar digitalisasi bahan pustaka serta hak cipta untuk mengaksesnya.
2.3.2 Tujuan Alih Media
Tujuan dilakukannya kegiatan alih media naskah kuno yaitu untuk menyelamatkan nilai informasi yang terkandung didalamnya dan mengurangi
intensitas penggunaan naskah secara langsung karena naskah rentan mengalami kerusakan. Hartinah 2009, 15 mengemukakan bahwa:
Kegiatan alih media bertujuan untuk untuk melestarikan nilai informasi termasuk koleksi informasi langka, efisiensi ruang simpan, memperbanyak
jumlah dan keragaman koleksi informasi, kecepatan temu kembali informasi, tukar menukar informasi antar perpustakaan, penggunaan
koleksi bersama, dan memudahkan diseminasi informasi kepada pengguna dan bisa juga dikatakan agar koleksi tersebut selalu tersedia dan siap pakai
untuk jangka waktu yang lama.
Sedangkan Lee 2002, 93 mengemukakan bahwa “tujuan dilakukan kegiatan alih media agar koleksi tersebut selalu tersedia dan siap pakai untuk
jangka waktu yang lama.” Selanjutnya, Yulia 2009, 9.3 menyatakan bahwa “tujuan alih media adalah melestarikan kandungan informasi bahan pustaka atau
melestarikan bentuk aslinya selengkap mungsin untuk dapat digunakan secara optimal dalam jangka waktu yang cukup lama.”
16 Selanjutnya Hendrawati 2014, 11 mengemukakan lebih rinci tujuan alih
media digital adalah: 1.
Kemudahan Akses, memungkinkan orang ataupun pemustaka untuk dapat mengakses informasi tanpa harus datang ke perpustakaan dapat
diakses secara online; 2.
Layanan jarak jauh long distance service, artinya pengguna dapat menikmati layanan sepuasnya, kapanpun, tanpa dihalangi ruang dan
waktu; 3.
Melestarikan serta mempertahankan koleksi-koleksi yang bersifat langka, usang dan perlu penanganan, karena bentuk asli koleksi yang
perlu pelestarian dapat digantikan dengan format digitalnya; 4.
Melestarikan khasanah budaya bangsa, dengan mendokumentasikan naskah-naskah yang ada di Nusantara ke dalam format digital sebagai
kepentingan, penelitian, pendidikan pengguna, penerbitan serta program-program pameran;
5. Membangun komunitas sosial baru yang tersimpan dalam media portal
Perpustakaan Digital Nasional Indonesia dapat digunakan oleh masyarakat yang berbeda termasuk mereka yang menggunakan
jaringan sosial dan teknologi baru lainnya;
6. Tujuan pembangunan perpustakaan digital untuk mempromosikan
pemahaman dan kesadaran antar budaya dalam lingkup nasional, menyediakan sumber belajar, mendorong ketersediaan bahan pustaka
dan informasi yang mengandung nilai budaya setempat local content serta mendukung penelitian ilmiah; dan
7. Serta memungkinkan kerja sama antar lembaga atau instansi yang
terkait dalam pemanfaatan sumber informasi bersama e-resources. Selain pendapat di atas Zulfitri 2014, 83 mengemukakan tujuan alih
media naskah kuno sebagai berikut: 1.
Menyelamatkan nilai informasinya; 2.
Menyelamatkan fisiknya; 3.
Mengatasi masalah kekurangan ruang; 4.
Mempercepat perolehan informasi, seperti dokumen yang tersimpan dalam CD Compact Disk sangat mudah diakses, baik dalam jarak
jauh maupun dekat. Hal ini dilakukan untuk melestarikan informasi yang terkandung dalam koleksi dengan mengalih mediakan atau
melestarikan kedua-duanya bentuk fisik maupun kandungan informasinya.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa tujuan dilakukan kegiatan mengalihmediakan bentuk cetak ke dalam bentuk digital yaitu agar informasi
17 yang terkandung dalam koleksi tersebut bisa dilestarikan dan selalu tersedia serta
bisa digunakan kapan saja dalam jangka waktu yang cukup lama serta mengurangi intensitas penggunaan naskah kuno secara langsung karena rentan mengalami
kerusakan.
2.3.3 Manfaat Alih Media