Kajian Hasil-hasil Penelitian yang Relevan

29

2.6 Kajian Hasil-hasil Penelitian yang Relevan

Rujukan penelitian pertama yaitu skripsi Andri Priyatna mahasiswa Universitas Indonesia pada tahun 2008 dengan judul Transformasi Digital sebagai Proses Pelestarian Kandungan Informasi Intelektual Studi Kasus di Perpustakaan Nasional RI. Metode penelitian yang digunakan peneliti yaitu pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan informan yang dipilih secara purposive sampling serta dengan melakukan kajian pustaka terhadap literatur yang terkait dengan proses digital di Perpustakaan Nasional RI. Hasil wawancara dengan informan Perpustakaan nasional RI melakukan pelestarian bahan pustaka dengan cara mengalihmediakan kandungan informasi bahan pustaka dengan melalui tiga tahapan utama, yaitu pertama proses pemindaian scanning, kedua proses penyuntingaan editing dan ketiga proses pengemasan packaging. Kendala yang dihadapi antara lain adalah masalah peralatan yang sudah elektronik dan terkomputerisasi lebih membutuhkan keahlian khusus dalam penggunaannya. Kurangnya anggaran dan pengembangan pelatihan dan pendidikan sumber daya manusia juga mempengaruhi dalam kinerja pelaksanaan kegiatan tersebut. Rujukan penelitian kedua yaitu skripsi Yusika Putriani mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2012 dengan judul Kebijakan Digitalisasi Naskah Kuno di Perpustakaan Museum Negeri Sonobudoyo Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan peneliti yaitu metode deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, 30 observasi dan dokumentasi. Untuk menganalisis data dilakukan dengan tiga langkah yang didasarkan pada Teori Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil wawancara dengan informan dapat disimpulkan bahwa kebijakan digitalisasi di Museum Negeri Sonobudoyo Yogyakarta ada yang berbentuk tertulis dan lisan. Hal ini dijadikan sebagai pedoman dalam digitalisasi naskah kuno di Museum Negeri Sonobudoyo Yogyakarta yang pada saat ini masih mengambil dari berbagai sumber baik dari lembaga dan Museum. Proses digitalisasi yang dilakukan dengan cara pengumpulan, pendataan, scan, edit, dan penyimpanan. Kendala yang dihadapi di Perpustakaan Museum Negari Sonobudoyo Yogyakarta adalah masih kurangnya sumber daya manusia, peralatan yang digunakan dan waktu yang sangat terbatas. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti tidak jauh berbeda dengan penelitian sebelumnya yaitu untuk mengetahui bagaimana proses alih media naskah kuno dalam bentuk digital yang dilakukan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dan perangkat keras apa yang digunakan untuk mengoperasikannya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan informan yang dipilih secara purposive sampling, observasi dan dokumentasi. 1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia terdiri atas berbagai daerah dengan beragam bahasa dan memiliki catatan panjang mengenai kehidupan masyarakat yang dituliskan ke dalam bentuk naskah. Naskah-naskah tersebut milik pemerintah dan swasta. Selain itu, beberapa penduduk atau perorangan juga memiliki naskah yang mereka simpan di rumah sendiri. Naskah yang mereka miliki biasanya merupakan warisan orang-orang tua mereka terdahulu. Naskah terdiri dari kumpulan helaian lembaran kertas. Naskah merupakan hasil tulisan tangan sebelum ditemukan mesin ketik. Biasanya naskah menceritakan tentang tata kehidupan dan cara berpikir masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sebelum mengenal mesin ketik masyarakat sering membuat atau menciptakan naskah. Kertas merupakan salah satu bahan pustaka yang mudah terbakar, sobek, rusak oleh makhluk hidup serta timbul noda oleh jamur dan debu. Kekuatan kertas makin lama akan semakin menurun karena reaksi kimia pada kertas atau bahan lain yang berasal dari luar. Akibatnya, kertas akan berubah warna menjadi kuning kecoklatan dan akhirnya menjadi rapuh dan hancur. Oleh karena itu, koleksi perlu dirawat dan dilestarikan agar ilmu pengetahuan dan teknologi yang terkandung didalamnya dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang. Usaha dalam perawatan dokumen tertulis masih kurang mendapat perhatian, seharusnya usaha ini dilaksanakan lebih cermat lagi agar tidak terjadinya kerusakan fisik bahan pustaka. Hal ini dapat menyentuh aspek lain