33
pengerukan maka lama kelamaan kualiatas tanah kurang bagus yaitu sebagian tanahnya sudah bercampur dengan pasir tetapi masyarakat di desa tersebut tetap
menggunakan tanah tersebut tanpa mencampur tanah yang lain seperti tanah merah. Dengan penggalian tanah yang dilakukan secara terus-menerus membuat
adanya cekungan ataupun lobang-lobang. Tetapi dengan adanya cekungan itulah yang menjadi adanya jalan kearah Desa Sigaol Marbun keatas. Masyarakat Desa Sigaol
Marbun tidak menimbun tanah di penggalian tetapi mereka tetap melakukan penggalian agar membuka jalan baru dengan pengerukan secara terus menerus karena
sejak adanya usaha batu bata di desa ini tidak ada bantuan seperti perbaikan jalan. Jadi masyarakat yang berada di dolok desa tersebut tida membeli tanah karena masih
ada tanah mereka yang harus di gali
15
.
3.1.3. Peralatan
Dalam suatu kegiatan produksi, alat produksi ditujukan terhadap seperangkat alat-alat yang digunakan untuk menghasilkan barang produksi. Dalam proses
pembuatan batu bata mereka menggunakan alat-alat seperti: - cangkul,
- sekop,
15
Wawancara dengan Marulak Marbun di Desa Sigaol Marbun pada tanggal 14 Juli 2015
34
-ayatan -cetakan yang terbuat dari kayu
-plastik putih untuk menutup batu bata -besi ton dan kawat rem sepeda untuk memotong tanah yang sudah terbentuk
-beko -meja untuk tempat cetak batu bata
Pada awal adanya usaha batu bata ini yang didirikan oleh Genteng Sinaga pada tahun 1970, alat yang digunakan untuk mengangkut batu bata tersebut adalah
‘PADATI’
16
. Pada tahun 1970 saat dibukanya usaha batu bata di Desa Sigaol Marbun ini, para pengusaha usaha batu bata ini memijak—mijak tanah dengan kaki
sendiri. Agar waktu pemijatan relatif lebih cepat sebagian masyarakat desa ini memanfaatkan kerbau untuk menginjak-injak dan sambil dibalik-balik dengan
cangkul. Dengan menggunakan tenaga kerbau dapat memakan waktu satu hari dan menghasilkan batu bata sekitar 400-600 biji batu bata.Dan jika dikalikan dalam
sebulan maka bisa mencapai kira-kira 1200 biji batu bata per bulan.
16
Padati adalah alat angkut yang di iringi oleh kerbau seperti delman.
35
3.1.4. Tenaga Kerja
Dalam proses pembuatan batu bata, hal yang juga penting adalah dengan adanya tenaga kerja. Dalam kegiatan proses pembuatan batu bata tenaga kerja sangat
diperlukan sebagai penggerak bagi berlangsungnya proses produksi menghasilkan barang.
Pada awal adanya usaha batu bata di Desa Sigaol Marbun ini pada tahun 1970, usaha ini merupakan usaha yang masih usaha kecil-kecilan. Awalnya pekerja
ataupun tenaga kerja yang bekerja berasal dari kalangan sendiri. Maksudnya keluarga sendiri dan kebanyakan anak-anak mereka.Setelah pulang sekolah paling lama kira-
kira pukul 13.30 mereka sudah mulai bekerja untuk membantu oraangtuanya. Suami yang mengolah tanah liat tersebut, maka istri yang mencetak sedangkan anaknya
mengangkat batu bata dengan menggunakan beko untuk disusun dan dijemur
17
Untuk tahapan selanjutnya dalam proses pembakaran biasanya si istri yang melakuikan pembakaran. Pada umumnya tenaga kerja yang diperlukan dalam usaha
batu adalah pria.Terutama dalam hal pengangkutan tanah, pengangkutan batu bata yang sudah dicetak juga dalam hal pembakaran. Jadi dalam hal ini masyarakat Desa
Sigaol Marbun tidak membutuhkan modal yang begitu banyak karena hanya membutuhksn kayu bakar untuk proses pembakaran dan tidak memerlukan gaji buat
.
17
Wawancara dengan Aspita Simbolon di Desa Sigal Marbun tanggal 14 Juli 2015.
36
karyawan karena mereka masih menggunakn tenaga kerja dari anggota keluarga sendiri
3.1.5. Pengangkutan Bahan Baku