KESIMPULAN DAN SARAN Dampak Usaha Batu Bata Bagi Kehidupan Masyarakat Desa Sigaol Marbun Kecamatan Palipi (1970-2005)

69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pertanian merupakan sektor ekonomi utama yang menopang kehidupan hampir seluruh masyarakat Desa Sigaol Marbun, namun ada juga beberapa orang yang berprofesi sebagai Pegawai Negri Sipil PNS. Sebelum adanya usaha batu bata di Desa Sigaol Marbun mata pencaharian utama di desa ini yaitu bertani. Jenis tanaman yang mereka tanam seperti cabai, jagung, padi dan juga umbi-umbian.Selain bertani, pada umumnya masyarakat Desa Sigaol Marbun juga peternak yang terdiri dari ternak besar, kecil dan unggas. Ternak besar seperti kerbau, ternak kecil seperti kambing dan babi, sedangkan unggas diantaranya adalah ayam. Tetapi karena jenis tanah di desa ini berupa tanh liat, maka pertanian yang dilakukan oleh penduduk Desa Sigaol Marbu hanya untuk memenuhi kebutuhan subsisten. Usaha pertanian tetap diusahakan oleh masyarakat Desa Sigaol Marbun, tetapi karena kondisi tanah yang kurang memungkinkan untuk pertanian, maka hasilnya juga kurang berkembang.Kondisi ini yang membuat dan mengharuskan masyarakat Desa Sigaol Marbun berusaha mengatasinya dengan membuka usaha batu bata. Usaha batu bata di Desa Sigaol Marbun berdiri pada tahun 1970 yang di awali oleh seorang kakek yang bernama Genteng Sinaga. Genteng Sinaga pada tahun 965 adalah sebagai pengusaha genteng yang di awali membuat genteng untuk 70 keperluan sendiri. Namun karena ada juga permintaan dari masyarakat maka beliau bertahan sampai lima tahun sebagai pengusaha genteng dan bahkan penduduk Sigaol Marbun yang lainnya juga ikut membuat usaha genteng tetapi hanya untuk keperluan sendiri. Kemudian pada tahun 1970, Genteng Sinaga mengganti usaha genteng menjadi batu bata. Hal ini dilakukan karena adanya kebutuhan akan batu bata maka sejak tahun 1970 inilah Genteng Sinaga mengganti usaha genteng menjadi batu bata. Pembuatan batu bata yang dilakukan oleh Genteng Sinaga ini membuahkan hasil dan juga karena bahan baku yang digunakan juga tersedia di desa ini. Pembuatan batu bata yang dilakukan oleh Genteng Sinaga dilakukan dengan menggunakan alat-alat tradisional yaitu yang terbuat dari kayu yang dibentuk persegi panjang dan membaginya menjadi beberapa bagian yang disebut cetak manual. Dengan melihat keberhasilan Genteng Sinaga, maka penduduk Desa Sigaol Marbun yang lainnya juga mengikut Genteng Sinaga membuat batu bata dari bahan tanah liat. Berkembangnya usaha batu bata di Desa Sigaol Marbun karena tanahnya yang sesuai dengan material untuk membuat batu bata yaitu tanah liat. Akhirnya usaha batu bata ini menjadi mata pencaharian utama di Desa Sigaol Marbun.Dengan adanya usaha batu bata di desa in I tidak membuat masyarakat Desa Sigaol Marbun berhenti tidak bertani, tetapi mereka tetap melakukan dan menanam padi. Pada awalnya usaha batu bata ini masih menggunakan cetak manual atau cetak tangan.Dimana mamsih menghasilkan batu bata dalam jumlah yang masih dalam hitungan ratusan.Semakin berkembangnya usaha batu bata yang ada di Desa 71 Sigaol Marbun ditunjukkan dengan adanya cetak batu bata yaitu mesin cetak batu bata yang sudah digunakan oleh para pengusaha batu bata yaitu pada tahun 2000. Perkembangan usaha batu bata di Desa Sigaol Marbuntidak terlepas dengan kondisi tanah di desa ini yang sangat mendukung usaha pembuatan batu bata. Selain itu perkembangan usaha batu bata ini juga dipengaruhi oleh kualitas tanah yang bagus dengan tidak menggunakan bahan campuran seperti tanah merah karena bahan untuk pembuatan batu bata di Desa Sigaol Marbun asli menggunakan tanah liat. Dengan adanya usaha batu bata ini, penduduk Desa Sigaol Marbun dapat mengatasi permasalahan perekonomian yang mereka hadapi dengan memanfaatkan Sumber Daya Alam yang tersedia.Perbaikan dalam taraf perekonomian mereka secara tidak langsung juga memperbaiki tingkat pendidikan. Dengan berkembangnya usaha batu bata maka pengusaha dan pekerja dapat meningkakan pendidikan anak- anaknya.Dari hasil mengelola atau bekerja pada usaha batu bata, maka mereka memperoleh biaya pendidikan. Bagi masyarakat Desa Sigaol Marbun pendidikan merupakan sesuatu yang harus dimiliki karena merupakan salah satu penyebab peningkat martabat keluarga. Peningkatan perekonomian masyaraat Desa Sigaol Marbun juga mengalami peningkatan yang drastis yang mana dapat dilihat dari rumah-rumah penduduknya yang rata-rata sudah permanen juga barang-barang yang dimiliki semakin modern. 72

5.2. Saran

Sebagai sebuah usaha kecil yang member dampak positif bagi kehidupan masyarakat Desa Sigaol Marbun, sangat diperlukan adanya dukungan dan perhatian dari pemerintah guna memperlancar usaha produksi. Berbagai bantuan baik dalam permodalan maupun pendidikan yang snagat diharapkan, hal itu dikarenakan belum adanya sekolah menengah tingkat atas di Desa Sigaol Marbun sehingga apabila penduduknya ingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi maka mereka harus menempuh jarak sekitar 10-15 kilometer. Serta diharapkan agar pemerintah menghimbau pihak bank untuk tidak mempersulit proses peminjaman modal. Dari pihak pengusaha dan pekerja diharapkan untuk mau menerima perubahan yang menyangkut kegiatan usaha batu bata. Penulis juga berharap kepada Pemerintah Kabupaten Samosir supaya memperbaiki jalan di daerah Desa Sigaol Marbun.Supaya transportasi untuk pengangkutan batu bata berjalan dengan lancar. 12

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIGAOL MARBUN KECAMATAN PALIPI