43
Maka setiap pekerja yang menangani pembakaran akan selalu mengontrol pengapian selama pembakaran berlangsung. Setelah pembakaran batu bata selesai,
batu bata yang tadi berwarna coklat akan berubah menjadi kemerah-merahan. Lamanya pembakaran dilakukan dalam waktu selama 3 hari 3 malam. Setelah
diperkirakan masak semua, maka dibiarkan sampai dingin. Pendinginan dilakukan sekitar 2x24 jam. Kemudian bata yang sudah masak tadi dibongkar dan diangkut
ketempat yang mudah terjangkau oleh angkutan untuk dipasarkan. Tempat pembakaran di Desa Sigaol Marbun dilakukan diberbagai
tempat.Sebagian masyarakat Sigaol Marbun membakar batu bata disamping rumah supaya mereka tidak terganggu untuk mengerjakan pekerjakan rumah seperti
memasak. Tetapi ada juga masyarakat Sigaol Marbun melakukan proses pembakaran di daerah yang jauh dari tempat usahanya karena tidak adanya tempat atau lahan
kosong untuk proses pembakaran. Selain itu, mereka membakar di daerah yang jauh untuk menjaga asap. Dalam proses pembakaran, batu bata yang dibakar dalam sekali
pembakaran bisa mencapai 10.000 batu bata.
3.1.9. Pemasaran
Pemasaran hasil-hasil produksi merupakan pekerjaan akhir atau usaha akhir dari kegiatan usaha batu bata di Desa Sigaol Marbun.Pemasaran batu bata menjadi
tumpuan utama dalam suatu usaha industri. Kegiatan pemasaran sangat penting dan
44
harus mendapat perhatian utama karena tanpa adanya proses pemasaran maka kegiatan-kegiatan usaha tidak akan menghasilkan nilai komersial.
Pada awalnya, usaha batu bata di Desa Sigaol Marbun memang adalah usaha yang hanya usaha sampingan dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tetapi
seiring dengan perkembangan zaman sehingga semakin banyak pula yang membuka kilang batu bata hingga mencapai 60 orang pengusaha batu bata dan sudah
menggunakan alat-alat mesin membuat usaha ini menjadi mata pencaharian utama bagi masyarakat Desa Sigaol Marbun.
Sejak pertama kali usaha ini dikembangkan oleh penduduk Desa Sigaol Marbun, hasil produksi batu batanya memang untuk dikomersialkan, selain untuk
keperluan keluarga juga. Hal ini dilakukan karena ketika itu sebelum muncul usaha batu bata di Desa ini keadaan perekonomian masyarakat Desa Sigaol Marbun kurang
baik, maka dengan munculnya usaha batu bata di desa ini dimanfaatkan masyarakat desa setempat untuk dapat keluar dari permasalahan perekonomian yang mereka
hadapi. Kegiatan usaha batu bata ini terus berlanjut dan semakin lama mereka tidak
hanya membuat batu bata untuk keperluan sendiri tetapi juga untuk dijual kepada konsumen dikarenakan banyaknya pesanan batu bata seiring perkermbangan
pembangunan di sekitar daerah ini. Hasil penjualan batu bata digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
45
Pemasaran batu bata tidaklah sulit, karena hampir semua bangunan baik untuk perumahan, jembatan, maupun lainnya membutuhkan batu bata. Selama masih ada
rencana pembangunan dan prasarana lain, usaha pembuatan batu bata masih cukup menjanjikan.
Penjualan batu bata di Desa Sigaol Marbun pada umumnya dalam bentuk satuan.Sedangkan harga batu bata dapat berubah-ubah tergantung dari musim dan
jumlah pemesanan konsumen. Pada umumnya saat musim hujan, harga batu bata melunjak tinggi. Hal itu dikarenakan sudah mengeringkannya dan sumber bahan
bakar seperti kayu sulit di dapat. Pemasaran batu bata yang dilakukan di Desa Sigaol Marbun ini adalah
menjual langsung hasil produksi batu bata kepada konsumen yang datang langsung kepada pengusaha batu bata. Biasanya harga yang diberikan akan sedikit lebih murah
dan konsumen dapat menawar harga batu bata. Pemasaran batu bata di Desa Sigaol Marbun juga dilakukan dengan memilih memasarkan langsung karena pengusaha
mempunyai modal sendiri dan juga memiliki kendaraan atau truk pengangkut batu bata pengusaha mengaku mendapatkan untung yang lebih banyak dibanding
menjualnya kepada agen yang membeli langung ke lokasi industri batu bata. Pada awal adanya usaha batu bata ini yang dibuat oleh Bapak Genteng Sinaga
pemasaran atau konsumen batu bata yaitu hanya dari desa ke desa saja. Terkadang mereka membuat batu bata sendiri untuk membangun rumahnya.Seiring dengan
46
kenaikan harga jual batu bata dipasaran, maka para pengusaha batu bata di Desa Sigaol Marbun berupaya untuk terus meningkatkan hasil produksinya.
Dikarenakan semakin banyaknya permintaan dan pembangunan semakin meningkat pula permintaan batu bata dan lebih luas pula pemasarannya sampai ke
daerah-daerah seperti ke Aceh, Dolok Sanggul, Sumbul, Sidikalang, dan Porsea. Usaha batu bata merupakan salah satu jenis usaha dibidang bangunan
material yang memiliki prospek ekonomi yang baik. Namun demikian tidak serta merta seseorang dapat melakukan kegiatan usaha tersebut dengan mengharap
keuntungan yang besar tanpa memahami dunia bahan bangunan, khususnya mengenal usaha pembuatan batu bata
3.2.Perkembangan Usaha Batu bata di Desa Sigaol Marbun Kecamatan Palipi Tahun 2000-2005
3.2.1. Penggunaan Mesin