59 Autokorelasi
Positif Daerah
keragu- raguan
Tidak ada Autokorelasi
Daerah keragu-
raguan Autokorelasi
Negatif
1,35 1,59 2,181071 2,41 2,65
4
Gambar 4.4 Kurva Uji Durbin Watson
4.5 Hasil Interpretasi Regresi
Dari model estimasi dapat ditentukan variabel luas panen X1 berpengaruh positif terhadap variabel ketersdiaan beras Y , dengan koefesien
menunjukkan 5,0665 X1, apabila tingkat luas panen di tingkatkan sebesar 100 dengan menganggap faktor lain tetap , maka tingkat ketersediaan beras naik
sebesar 506 dan variabel harga dasar beras X2 berpengaruh negatif terhadap ketersediaan beras Y di Kota Tebing Tinggi.
4.5.1 Pengaruh Luas Panen Terhadap Ketersediaan Beras
Nilai koefisien Luas panen memiliki tanda koefisien regresi yang positif yaitu sebesar 5,066536 terhadap Ketersediaan Beras. Hal ini menunjukkan apabila
luas panen mengalami peningkatan sebesar 1 maka akan meningkatkan ketersediaan beras sebesar 5,0 setiap bulan, ceteris paribus. Sehingga luas
panen mempunyai pengaruh nyata terhadap ketersediaan beras. Hal ini,telah
Universitas Sumatera Utara
60 sesuai dengan hipotesis dan teori yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa luas
panen mempunyai pengaruh yang positif terhadap ketersediaan beras.
4.5.2 Pengaruh Harga Dasar Beras Terhadap Ketersediaan Beras
Nilai koefisien Harga Dasar Beras memiliki tanda koefisien regresi yang negatif yaitu sebesar -0,531194 terhadap Ketersediaan Beras. Setiap peningkatan
harga dasar beras sebesar 1 akan menyebabkan penurunan rasio ketersediaan beras sebesar 0,5 . Variabel harga dasar beras berpengaruh negatif karena beras
merupakan barang primer dan bersifat inelastic, sehingga konsumen tetap harus membeli beras berapun tingkat harga yang berlaku.
4.5.3 Pembahasan Model
Untuk uji kesesuaian R
2
mempunyai nilai sebesar 0,473717 ini berarti bahwa seluruh variabel independen Luas Panen dan Harga Dasar Beras mampu
menjelaskan variabel dependen sebesar 47,37 dan sisanya sebesar 52,63 dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
Untuk luas panen menunjukkan bahwa nilai t-hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai t-tabel nilainya menunjukkan 5,066536 2,733,
signifikan pada α 1. Ini telah sesuai dengan toeri ekonomi yang menyebutkan bahwa besar kecilnya output produksi sangat dipengaruhi oleh input produksi
yang digunakan. Disini dapat dilihat bahwa luas panen yang dijadikan gabah kering giling sebagai input untuk memproduksi beras mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap ketersediaan beras.
Universitas Sumatera Utara
61 Harga dasar beras menunjukkan bahwa nilai t-hitung lebih kecil
dibandingkan dengan nilai t-tabel -0,531194 2,733 tidak signifikan pada α 1.
Untuk uji keseluruhan F-statistik menunjukkan bahwa variabel luas panen dan harga dasar beras secara bersama-sama mempengaruhi ketersediaan
beras dengan F-statistik lebih besar dari F-tabel 14,8519 7,49. Untuk uji asumsi klasik, model tidak terdapat multikolinieritas maupun
autokorelasi.
Universitas Sumatera Utara
62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan