9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Hakekat Belajar Pembelajaran
a. Pengertian Belajar
Menurut J. Broner dalam Hidayat 2004 :8 belajar merupakan suatu proses aktif yang memungkinkan manusia untuk menemukan hal-hal baru diluar
informasin yang diberikan kepada dirinya. Sedangkan menurut Silberman 2006 :5 mengambarkan saat belajar aktif, para siswa melakukan banyak kegiatan,
mereka menggunakan otak untuk mempelajari ide-ide, memecahkan masalah dan menyenangkan penuh semangat, dan keterlibatan secara pribadi untuk
mempelajari sesuatu dengan baik harus mendengar, melihat, menjawab, bertanya dan mendiskusikan dengan orang lain.
Pembelajaran aktif menurut Hisyam Zaini, Bermawy Munthe Sekar Ayu Aryani 2007:xvi adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik
untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. Di sisi lain, Silberman
2006:35-41 menyatakan lingkungan fisik dalam kelas dapat mendukung atau menghambat kegiatan belajar aktif. Sehingga dari pernyataan tersebut
perlengkapan kelas perlu disusun ulang untuk menciptakan formasi tertentu yang sesuai dengan kondisi belajar siswa.
Belajar menurut Vygotsky bahwa pengetahuan dibentuk secara sosial, yaitu terhadap apa yang masing-masing partisipan kontribusikan dalam bentuk
bahasa, lambang dan simbol. Model pembelajaran konstruktivisme sering diartikan sepenuhnya berseberangan dengan model pembelajaran behavior.
www.learningandteaching.org . Pembelajaran beracuan behaviorisme berpusat
pada upaya siswa mengumpulkan pengetahuan dan guru berupaya mentransfer. Sedangkan konstruktivisme ini kegiatan pada siswa daripada guru. Guru sebagai
9
commit to users
10
fasilisator atau pelatih yang membantu siswa menkontruksikan konsep-konsep dan pemecahan masalah secara mandiri.
Teori penting oleh Vygotsky yaitu Zone of Proximal Development ZPD dan scoffolding. Zone of Proximal Development ZPD merupakan jarak antara
tingkat perkembangan sesungguhnya yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah secara mandiri dan tingkat perkembangan potensial yang
didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah dibawah bimbingan orang dewasa atau melalui kerja sama dengan teman sejawat yang lebih mampu.
Scoffolding merupakan pemberian sejumlah bantuan kepada siswa selama tahap-tahap awal pembelajaran, kemudian mengurangi bantuan dan memberikan
kesempatan untu mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar setelah ia dapat melakukannya.
Dari beberapa definisi belajar dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah proses perolehan pengetahuan secara bersama-sama pada suatu oragnisasi
social untuk memecahkan permasalahan. b.
Pengertian Pembelajaran Oemar Hamaliki 2003:57 menyatakan bahwa Pembelajaran adalah suatu
kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan
pembelajaran. Manusia terlibat dalam system pengajaran terdiri dari siswa, guru dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material, meliputi
buku-buku, papan tulis dan kapur, fotografi, slide, dan film, audio dan video, tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari ruangan kelas, perlengkapan audio
visual, juga computer. Prosedur, meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya.
Beberapa definisi pembelajaran dari para ahli antara lain:
Menurut Dimyati dan Mudjiono 1999:297 bahwa pembelajaran merupakan kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk
membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.
Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan secara
terprogram dalam desain instruksional dimana terdapat beberapa kombinasi
commit to users
11
yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian antara belajar dan pembelajaran merupakan satu kesatuan dari dua
kegiatan yang searah, yakni hubungan antara pihak pengajar guru dan pihak yang diajar siswa sehingga terjadi suasana dimana pihak siswa aktif belajar dan
pihak guru aktif mengajar atau memberi pendidikan.
2. Hasil Belajar