BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang dimana
perkembangannya tersebut bisa dilihat dalam sektor ekonomi. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia sangatlah tidak di duga, secara teori
kemungkinan bisa ada lebih dari satu faktor yang secara bersamaan menyebabkan krisis tersebut terjadi. Misalnya, tingkat atau laju inflasi yang
tinggi; apakah ini disebabkan oleh harga-harga dari produk-produk impor yang melonjak tinggi akibat depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,
atau karena jumlah uang yang beredar di Masyarakat M1 lebih besar daripada penawaran agregat kemampuan ekonomi untuk memenuhi
kebutuhan pasar di dalam Negeri. Menurut Fischer, Adapun faktor-faktor penyebab krisis antara lain
a. Faktor-faktor Internal
1. Laju Pertumbuhan
2. Struktur Ekonomi
3. Perdagangan Luar Negeri Ekspor Neto
4. Perkembangan Sektor Industri Manufaktur
b. Faktor Eksternal
Selain faktor-faktor internal, menurut Fischer 1998, krisis ekonomi di Asia juga diakibatkan oleh perkembangan perekonomian negara-negara
maju dan pasar keuangan global yang menyebabkan ketidakseimbangan global.
Ada beberapa langkah penting untuk penanggulangan krisis ekonomi. Yaitu :
1. Kebijaksanaan Moneter
2. Kebijaksanaan Perbankan
3. Program Kesempatan Kerja
4. Reformasi dan Privatisasi BUMN
5. Restrukturisasi Utang Luar Negeri ULN Swasta
2. Dalam proses penanggulangan krisis ekonomi global, kedua belah pihak
yaitu IMF dan Indonesia mempunyai peranan masing-masing. Indonesia mempunyai kewenangan dalam penanggulangan krisis ekonomi
global, kewenangan Indonesia dalam hal ini di tuangkan dalam kebijakan- kebijakan Bank Indonesia, karena peranan Bank Indonesia dalam
memelihara stabilitas sistem keuangan. Adapun peran utama ataupun wewenang yang mencakup kebijakan dan instrumen dalam menjaga
stabilitas sistem keuangan. Sedangkan IMF untuk menyempurnakan perannya dalam penanggulangan
krisis ekonomi global meliputi upaya promosi perluasan secara seimbang perdagangan dunia, stabilitas nilai tukar, pencegahan devaluasi mata uang
kompetitif, dan mengoreksi secara tertib persoalan neraca pembayaran suara Negara
3. Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat berpengaruh dalam
perkembangan ekonomi global termasuk dalam hal kerjasama dengan IMF. Adabeberapa hal yang mendasari Indonesia melakukan kerjasama ekonomi
dengan IMF, antara lain :
a UUD 1945 pasal 4 ayat 2 tentang Wakil Presiden atau dalam
menjalankan tugas Presiden, Presiden dibantu oleh Wakil Presiden. Sebagaimana dimaksud dalam pasal tersebut bahwa Wakil Presiden
bertugas membantu Presiden dalam penyaluran dana IMF tersebut. b
Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, dimana Pemerintah Daerah adalah selaku penerima dana IMF
tersebut yang awalnya sudah diserahkan lalu diberikan kepada Bank Indonesia, kemudian Bank Indonesia menyalurkan kepada APBN
yang kemudian diberikan kepada APBD tiap daerah agar melaksanakan ataupun menyelesaikan tugas tiap daerah yang
tertunda. c
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia BI, dimana BI bertugas sebagai penyalur dana ke setiap daerah
yang telah diinstruksikan dan juga sebagai pengawas terhadap dana yang telah disalurkan ke Pemerintah Daerah masing-masing
sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, kemudian Bank Indonesia BI memberikan laporan
ataupun berkordinasi kepada Wakil Presiden selaku kordinator pelaksana sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat 2 Undang-
Undang Dasar 1945.
B. Saran