BAB III PROSES PENANGGULANGAN KRISIS EKONOMI GLOBAL
A. Tinjauan Umum tentang IMF
1. Pendirian IMF
Pada pasal pembukaan Anggaran Dasar IMF telah disebutkan bahwa IMF didirikan dan akan beroperasi berdasarkan ketentuan perjanjian ini
sebagaimana dibuat dan amandemen yang akan dibuat di masa yang akan datang.
45
International Monetary Fund IMF muncul sebagai hasil dari perundingan Bretton Woods, pasca Gread Depression yang melanda dunia
pada dekade 1930-an. Pada tanggal 22 juli 1944, sebagai akibat dari Gread Depression, 44 Negara mengadakan pertemuan di hotel Mount
Washington Hotel, kota Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat, untuk membahas kerangka kerja sama ekonomi Internasional baru
yang akan di bangun setelah perang dunia II. Negara-negara ini percaya bahwa kerangka kerja sama tersebut sangat dibutuhkan untuk menghindari
pengulangan bencana ekonomi yang terjadi selama Great Depression. Pertemuan ini melahirkan “Bretton Woods Agreements” yang membangun
IMF dan organisasi kembarannnya, The International Bank for Reconsturction and Development sekarang lebih dikenal dengan nama
World Bank.
46
45
http:www.lfip.orglaws817idverdokPerjanjian20IMF.htm , diakses tanggal
011215 jam 13.12
46
Edy Suandi Hamid, Op.Cit. hal : 109
Latar belakang lahirnya IMF tidak lepas hubungannya dengan depresi perekonomian global atau yang disebut dengan Great Depression pada
tahun 1929-1930-an, dimana depresi ekonomi telah menyebabkan hancurnya ekonomi dunia pada saat itu.
47
Depresi perekonomian Great Depression yang cukup lama itu tampaknya menyadarkan banyak negara yang kembali menata sistem
perdangan dunia. Berkembang pemikiran terutama dari Amerika Serikat dan Inggris bahwa sistem ekonomi dunia hanya dapat diperbaiki dengan
memperkuat dan mengembangkan sistem perekonomian liberal. Berbagai usaha mulai dirintis untuk memformulasikan sistem perekonomian liberal
tersebut ke dalam sebuah bentuk yang lebih permanen, seperti lembaga Internasional dan sebagai realisasinya maka pada tanggal 1-22 Juli tahun
1994 dilaksanakan konferensi moneter dan keuangan Persatuan Bangsa- Bangsa PBB di Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat yang
dihadiri 44 Negara. Konferensi internasional tersebut memiliki satu tujuan, yaitu bagaimana membangun kembali ekonomi dunia setelah perang dan
bagaimana konferensi tersebut dapat menyepakati hal-hal yang dapat mengurangi kebijakan perdagangan, pembayaran dan nilai tukar yang
memiliki dampak yang menghambat perdagangan. Konferensi tersebut disepakati untuk mendirikan dua lembaga internasional, yaitu
International Monetary Fund IMF dan World Bank Bank Dunia.
48
47
Cyrillus harinowo, IMF Penanganan Krisis Indonesia Pasca-IMF, Jakarta , P.T Gramedia Pustaka Utama, 2004, hal. 74 dimuat dalam
http:repository.usu.ac.idbitstream123456789181715Chapter20I.pdf diakses tangga
18012016 Pukul 22.40
48
Huala Adolf dan A. Chandrawulan, Masalah-Masalah Hukum Dalam Perdagangan Internasional, Jakarta, P.T. RajaGrafindo Persada,1994
Pada saat akhir Perang Dunia ke II, ekonomi cenderung menurun drastis dan cenderung kepada satu tumpuan kekuatan ekonomi, yaitu
Negara Amerika Serikat AS. Britania Raya mengalami kebangkrutan ekonomu akibar resesi sejak akhir abad ke-19 dengan kehilangan
cadangan emasnya. Eropa Barat hancur sebagai akibar Perang Dunia, disusul dengan Jepang , dan tidak ada negara satu pun di dunia yang cukup
kuat kecuali Amerika Serikat AS. Amerika Serikat menjadi kekuatan ekonomi tunggal pada saat itu dengan memiliki cadangan emas mencapai
65 persen dari seluruh dunia. Amerika Serikat juga menjadi pemimpin Perang Dunia ke-II dan menang. Amerika Serikat juga yang secara fisik
tidak tersentuh di medan perang, kecuali Hawai yang dihajar bom oleh Jepang. Atas dasar peta kekuatan tersebut, kesepakatan Bretton Woods
sangat kental dengan nuansa Amerika Serikat dalam mengatur tatanan ekonomi dunia. Pada saat itu, setiap mata uang ditetapkan nilai
berdasarkan cadangan emas masing-masing negara dan kemudian menetapkan nilai tukar mata uang terhadap dolla Amerika Serikat
berdasarkan nilai paritasnya terhadap emas masing-masing. 2.
Kedudukan IMF Kedudukan IMF dalam dunia hukum internasional dan organisasi
internasional sangatlah penting dan sangatlah berperan dalam dunia hukum internasional, sebab pendefinisan hukum internasional International Law
sendiri diberikan karena hukum ini mengatur hubungan antara bangsa
dengan bangsa atau dapat dikategorikan sebagai negara pada masa itu inter: antara, nation: bangsa dan law:hukum.
49
Sedangkan pengertian organisasi internasional salah satunya dapat ditemukan dalam Konvensi Wina 1969 tentang Perjanjian Internasional
yang isinya menurut Pasal 2 ayat 1 a Konvensi Wina 1969 yaitu “Perjanjian internasional adalah semua perjanjian yang dibuat oleh negara
sebagai salah satu subjek hukum internasional, yang diatur oleh hukum internasional dan berisi ikatan-ikatan yang mempunyai akibat-akibat
hukum mendapatkan persetujuan anatara 2 negara atau lebih dalam tertulis dan melibatkan hukum internasional, baik dalam satu instrument atau dua
atau lebih yang saling berhubungan dan apa pun bentuknya” dan Konvensi Wina 1986 tentang Hukum Perjanjian Antar Negara dan Organisasi
Internasional atau antara organisasi internasional bahwa organisasi internasional merupakan suatu organisasi antar pemerintah, ini terdapat
pada pasal 4 dan pasal 5 menegaskan bahwa perjanjian internasional yang merupakan dasar bagi terbentuknya organisasi internasional dan perjanjian
internasional yang di hasilkan dalam kerangka suatu organisasi internasional.
50
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa memasuki Perang Dunia ke-II gagasan akan perlunya lembaga keuangan internasional mulai
dirintis. Tepatnya pada tahun 1944-1945 diadakanlah Konferensi Moneter dan Keuangan PBB United Nations Monetary and Financial
49
J.L Brierly, “The Law of Nations”,5th Edition,1955, hlm.1
http:repository.usu.ac.idbitstream123456789407363Chapter20II.pdf diakses tanggal
18012016 Pukul 22.52 WIB
50
Pasal 2 ayat 1i Konvensi Wina 1969 dan pasal 4,5 Konvensi Wina 1986
Conferences diadakan di Hotel Mount, Bretton Woods, New Hampshire, Amerika serikat. Sekitar 730 orang policymakers dan para pakar keuangan
internasional dari 45 negara hadir untuk menulis kembali aturan-aturan sistem keuangan internasional sehingga dampak Perang Dunia ke-II tidak
akan mengulangi perdagangan dan kebijakan moneter pasca Perang Dunia pertama.
51
Konferensi ini menghasilkan dasar-dasar bagi pendirian dua lembaga keuangan internasional yakni IMF dan Bank Dunia atau dikenal juga
dengan lembaga Bretton Woods Bretton Woods Institutions.
52
Pada awalnya, IMF hanya beranggotakan 29 Negara. Namun jumlah itu kemudian membengkak, hingga pada awal tahun 2004 jumlah
anggotanya mencapai 184 Negara, yang berarti hampir semua Negara anggota PBB menjadi anggota IMF. Peran ataupun kedudukan IMF
sebagai suatu organisasi adalah meningkatkan kerjasama moneter Internasional, meningkatkan perdagangan dan penanaman modal dunia,
memelihara stabilitas nilai tukar mata uang, memperkecil hambatan dan batasan-batasan yang ditetapkan pemerintah berbagai Negara atas
Jika dikualifikasikan mengenai subjek hukum internasional baik itu negara dan bukan negara, maka dapat dibuktikan bahwa kedua lembaga ini
khususnya IMF termasuk sebagai organisasi internasional.
51
Bill Orr, “Are the IMF and the World Bank on the Right Track?”, ABA Banking Journal, 1990, hlm.74
http:repository.usu.ac.idbitstream123456789407363Chapter20II.pdf diakses tanggal 18012016 Pukul 22.52 WIB
52
G.J.H van Hoof, “Supervision Within the World Bank” dalam Supervision Mechanisms in International Organizations,eds.,P.van Dijk Kluwer: T.M.C Asser Institute, 1984 hlm. 403
sebagaimana dikutip oleh Jelly Leviza, “Tanggung Jawab Bank Dunia dan IMF sebagai Subjek Hukum Internasional”, Jakarta: PT Sofmedia, 2009, hlm. 24 dimuat dalam
http:repository.usu.ac.idbitstream123456789407363Chapter20II.pdf diakses tanggal
18012016 Pukul 22.52 WIB
pembayaran Internasional, menyediakan dana pinjaman untuk membantu pemeliharan nilai tukar yang mantap pada masa ketidak seimbangan
neraca pembayaran yang sifatnya sementara, mengurangi tingkat dan masa defisit serta surplus neraca pembayaran. Jadi, IMF lebih memfokuskan diri
pada sektor moneter dari Negara anggotanya dalam menjaga kestabilan perekonomian dunia.
53
Dari anggotanya yang saat ini lebih dari seratus Negara, IMF menerima iuran kontribusi dalam bentuk emas, dollar atau kekayaan
lainnya, yang disesuaikan dengan jumlah penduduk, tingkat kemajuan ekonomi, serta posisi Negara tersebut dalam perdagangan dunia.
Kontribusi anggota ini menentukan hak suara anggota dalam pengambilan keputusan di IMF.
54
3. Tujuan dan Fungsi IMF
Tujuan IMF Berdasarkan akta pendiriannya Article 1 dari Article of Agreement IMF ,
tujuan pembentukan IMF adalah :
55
i Meningkatkan kerjasama moneter internasional.
ii Memfasilitasi upaya perluasan dan yang seimbang dari perdagangan
internasional. iii
Meningkatkan stabilitas nilai tukar. iv
Membantu pembentukan sistem pembayaran yang bersifat multilateral multilateral system of payment
53
http:www.academia.edu10054611BAB_I_PENDAHULUAN diakses tanggal tgl 231115
14.05
54
Edy Suandi Hamid, Op.Cit. hal : 109-110
55
Article I i-vi Article of Agreements International Monetary Fund
v Memberikan kepercayaan diri bagi para anggotanya melalui
penyediaan sumber daya dari IMF sehingga mampu mengatasi kesulitan neraca pembayaran negara anggotanya.
vi Mempercepat penyelesaian krisis yang disebabkan oleh
ketidakseimbangan neraca pembayaran. Fungsi IMF
Untuk mencapai tujuannya, IMF mempunyai 3 fungsi utama yaitu :
56
i Surveillance
Surveillance pemantauan perkembangan dan kebijakana ekonomi dan keuangan Negara anggotanya, Dalam article IV dari articles of
agreement, IMF memiliki kewenangan untuk melakukan pemantauan Surveillance terhadap kebijikan nilai tukar Negara anggotanya.
Tahun 1977, dewan eksekutif IMF menetapkan bahwa pemantauan yang dilakukan oleh IMF terhadap nilai tukar negara anggotanya
dilaksanakan dalam kerangka analisis secara komprehensif terhadap situasi ekonomi umum dan kebijakan ekonomi anggotanya. Jadi
proses survei ini bertujuan agar IMF dapat membantu Negara anggotanya untuk mengidentifikasikan secara dini terjadinya krisis
ekonomi. Surveillance ini sendiri terbagi menjadi 3 macam yaitu :
a Country Surveillance, yakni kujungan setahun sekali IMF
terhadap Negara anggotanya dan melakukan pembicaraan
56
http:www.academia.edu10054611BAB_I_PENDAHULUAN diakses tanggal 231115
jam 19.25 WIB
kepada otoritas negara untuk menunjang kestabilan nilai tukar dan petumbuhan ekonomi ke arah yang lebih baik.
b Regional surveillance, pemantauan yang dilakukan terkait
kerjasama regional. Contoh: ASEAN, G-7, APEC, dll.
c Global Surveillance, adalah pemantauan yang dilakukan oleh
dewan eksekutif IMF berdasarkan data World Economic Outlook WEO yang disusun oleh staff IMF dan disajikan dua
kali setahun sebelum sidang IMFC International Monetary Financial Committee.
ii Lending
Lending memberikan pinjaman kepada Negara anggota yang kesulitan neraca pembayaran, IMF memberikan pinjaman ataupun
kredit lunak kepada negara-negara yang mengalami krisis keuangan atau lainnya dengan syarat yang harus dipenuhi oleh Negara
anggotanya tentunya dengan menandatangani letter of intent yang berisi kesediaan Negara penerima bantuan dan perubahan kebijakan
ekonomi yang sesuai disarankan oleh IMF persyaratan yang ditetapkan penerima bantuan adalah dalam pembenahan struktur
ekonomi makro, pembenahan kebijakan moneter dan sektor moneter dan fiskal.
Nota kesepakatan atau Letter of Inten LoI adalah dokumen yang menetapkan apa yang harus dilakukan oleh sebuah negara agar bisa
memperoleh pinjaman IMF. LoI memuat kebijakan-kebijakan
berskala besar yang harus diimplementasikan oleh pemerintah. Adapun dari kesepakatan IMF dengan Indonesia adalah:
57
1. Program Stabilitas, dalam rangka program stabilitas kondisi
moneter yang ketat akan tetap dipertahankan memancang suku bunga yang cukup tinggi sampai keadaan membaik, mengubah
sasaran program moneter menjadi aktivitas domestik dan bukan lagi uang primer seperti sebelumnya, menyempurnakan Undang-
Undang tentang Bank Sentral, serta merevisi target ekonomi dalam RAPBN 19981999, kurs dollar dinaikkan menjadi Rp.
6000 per dollar AS dan harga minyak bumi menjadi 14,5 dollar AS per barel
2. Restrukturisasi bank, dalam hal ini pemerintah merencakan akan
mengumumkan kondisi 40 bank yang masih dalam penanganan BPPN.
3. Reformasi struktural, dalam hal ini akan disusun UU persaingan
subsidi terhadap beras, sembako, dan obat-obatan akan tetap dipertahankan, disertai penghapusan monopolo kecuali untuk
beras dan tepung terigu. 4.
Menyelesaikan utang swasta, dalam mengatasi utang swasta pemerintah tidak memberikan jaminan atau bantuan apapun.
Namun akan menyusun prinsip-prinsip keikutsertaan dalam skema
57
Bermand Hutagalung, “Implikasi Memorandum Tambahan dari Kesepakatan Reformasi Ekonomi”, dimuat dalam
http:repository.usu.ac.idbitstream123456789181715Chapter20I.pdf yang diakses tanggal
18012016 Pukul 23.13 WIB
penyelesain ini bersifat sukarela dan resiko komersial tetap dipikul oleh kreditur.
5. Bantuan untuk golongan ekonomi lemah, untuk membantu
masyarakat golongan ekonomi lemah akan disalurkan kredit murah bagi usaha kecil dan koperasi bekerja sama dengan Bank
Dunia dan Bank Pembangunan Asia, serta pemberian subsidi sembako, khususnya beras dan kedelai.
iii Technical Assistance
Technical Assistance memberikan bantuan teknis dan pelatihan kepada pemerintah dan bank sentral Negara anggotanya, Sesuai
dengan Articles of Agreement IMF, tujuan utama pemberian bantuan teknis oleh IMF adalah untuk memberikan kontribusi peningkatan
produktivitas sumber daya di masing-masing Negara anggota dengan meningkatkan efektivitas kebijakan ekonomi dan manajemen di
bidang keuangan. Melalui program ini, IMF membantu negara-negara angota dengan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan
kapasitas suatu lembaga dalam rangka mengimplementasikan kebijakan ekonomi makro dan struktural yang efektif sebagai upaya
melakukan reformasi yang akan memperkuat sektor keuangan dan menurunkan tingkat vulnerability dalam menghadapi krisis.
4. Wewemang IMF
IMF berwenang dan bertanggung jawab dalam mengatur sistem finansial global dan menyediakan pinjaman kepada Negara anggotanya
untuk membantu masalah-masalah keseimbangan neraca keuangan
masing-masing Negara. IMF juga berwenang mengawasi aktivitas dan mekanisme Negara-negara anggotanya dalam menjalankan kebijakan-
kebijakan ekonomi mereka, demi tercapainya tujuan dan pelaksaan yang efektif dalam sistem moneter Internasional. Dalam melakukan
pengawasan, staf dan manajemen IMF memiliki hak dan wewenang untuk mengunjungi Negara-negara anggota, dan mendapatkan laporan dari
pemerintahan masing-masing Negara mengenai kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil oleh pemerintah dan bagaimana implementasi dari
kebijakan tersebut. Hasil dari kunjungan para staf tersebut kemudian dilaporkan dan didiskusikan kepada Direktur Eksekutif IMF, dan hasil
analisis itu lalu dikembalikan kepada pemerintah Negara bersangkutan dengan tujuan agar hasil analisisnya menjadi transparan.
58
5. Pengambilan keputusan IMF
IMF bertanggung jawab kepada negara anggotanya, dan pertanggung jawaban ini penting untuk efektifitasnya. Pekerjaan sehari-
hari IMF dilaksanakan oleh Dewan Eksekutif yang mewakili 184 anggota IMF, dan sejumlah staf internasional terpilih di bawah kepemimpinan
direktur pengelola dan tiga wakil direktur pengelola. Setiap anggota dari tim manajemen ini dipilih dari berbagai daerah di dunia. Kekuasaan dewan
eksekutif untuk melaksanakan tugas IMF merupakan hasil dari pendelegasian oleh dewan Gubernur yang merupakan lembaga
pengawasan tertinggi dari IMF.
59
58
http:belajar-sampai-mati.blogspot.co.id200906kapan-berdirinya-imf.html diakses tanggal 231115 Jam 20.15
WIB
59
Op.Cit, Horst Kohler, hal : 13
Dewan Gubernur, di mana semua anggota negara terwakili, adalah kekuasaan tertunggi yang memerintahkan IMF. Biasanya dewan gubernur
tersebut bertemu sekali setahun, pada pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia. Setiap negara anggota menunjuk seorang Gubernur bank sentra dan
seorang Gubernur alternatif. Dewan Gubernur menentukan isu-isu kebijakan utama tetapi telah mendelegasikan pengambilan keputusan
sehari-hari kepada dewan eksekutif. Isu-isu kebijakan kunci yang berkaitan dengan sistem moneter internasional dipertimbangkan dua kali
per tahun dalam komisi Gubernur yang disebut Komite Keuanan dan Moneter Internasional IMFC. Suatu komite gabungan dewan Gubernur
IMF dan Bank Dunia disebut Komite Pembangunan yang menasihatkan dan melaporkan kepada para Gubernur tentang kebijakan pembangunan
dan hal-hal lain yang penting bagi negara-negara berkembang.
60
Dewan Eksekutif terdiri dari 24 direktur eksekutif, dengan direktur pengelola sebagai ketua. Dewan eksekutif biasanya bertemu di markas
besar organisasi di Washington, D.C tiga kali seminggu, dalam sesi sehari penuh, dan bahkan lebih sering kalau diperlukan. Lima pemegang saham
terbesar IMF adalah Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Perancis, dan Inggris, bersama dengan China, Uni Soviet, Arab Saudi, memiliki posisi
wakil tersendiri di dewan. Ke 16 direktur eksekutif lainnya di pilih untuk periode dua tahun oleh sekelompok negara, yang dikenal sebagai
konstituensi.
61
60
https:www.imf.orgexternalpubsftexrpwhatINDwhati.pdf diakses tanggal 19012016 Pukul 00.52
WIB
61
Op.Cit, Horst Kohler, hal : 14
Dari anggotanya yang saat ini berjumlah lebih dari seratus negara, IMF menerima iuran ataupun kontribusi dalam bentuk emas, dollar atau
kekayaan lainnya yang disesuaikan dengan jumlah penduduk, tingkat kemajuan ekonomi, serta posisi negara tersebut dalam perdagangan dunia.
Kontribusi anggota ini menentukan hak suara anggota dalam pengambilan keputusan di IMF. IMF juga mencetak uang, yang dikenal dengan sebutan
Special Drawing Rights SDR, yang dapat digunakan untuk transaksi antar pemerintah ataupun bank sentral antar negara.
62
Setiap anggota memiliki 250 suara. Jumlah yang sama ini untuk menunjukkan bahwa antara satu negara dengan negara lainnya
berkedudukan sama. Namun suatu negara masih dimungkinkan untuk memperoleh suara tambahan. Suatu negara yang memasukkan modalnya
ke dalam IMF sebesar SDR 100.000, maka ia memperoleh satu suara tambahan. Sampai dengan tahun 2000, Amerika Serikat adalah negara
yang menyetor dana paling banyak, memiliki 265.518 suara dari jumlah 4.720.910 suara atau 17,78. Negara yang memiliki suara terkecil
adalah Malvadives dengan 270 suara. Dengan seperti ini, tampak bahwa negara kaya atau maju hanya memiliki suara yang lebih dominan daripada
negara berkembang.
63
B. Peran IMF dalam Penanggulangan Krisis Ekonomi Global