Program Corporate Social Responsibility 1. Definisi Corporate Social Responsibility

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Program Corporate Social Responsibility 2.1.1. Definisi Corporate Social Responsibility Suhandari M. Putri 2007 menyatakan CSR adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan. Seiring dengan makin kompleksnya kepemilikan sebuah usaha, konsep CSR menjadi meluas maknanya, salah satunya adalah niat baik dan komitmen dari perusahaan untuk memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat, keberlanjutan pengembangan masyarakat, ekonomi lokal sehingga memberikan kontribusi juga terhadap keberlanjutan perusahaan. Kegiatan tersebut dilakukan bekerjasama antara perusahaan dengan karyawan, keluarga mereka, komunitas lokal masyarakat, dan lingkungan secara luas dalam. Nurdizal M. Rachman, 2011. Dalam bukunya, Elkington mengemas CSR yang bersifat sustainable developmentke dalam tiga fokus atau 3P, sebagai singkatan dari profit, planet dan people. Perusahaan yang baik tidak hanya memburu keuntungan ekonomi belaka Universitas Sumatera Utara profit. Juga harus memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan planet dan kesejahteraan masyarakat people. Gambar 2.1 Gambar 2.1. Triple Bottom Lines dalam CSR Pada tahun 2002 Global Compact Initiative menegaskan kembali tentang triple Psebagai tiga pilar CSR dengan menyatakan tujuan bisnis adalah untuk mencari laba profit, mensejahterakan orang people, dan menjamin keberlanjutan kehidupan planet. Ketiga aspek itu diwujudkan dalam kegiatan sebagaimana terlihat pada tabel berikut: Profit Keuntungan Bersama People Kesejahteraan ManusiaMasyarakat Planet Keberlanjutan Lingkungan Hidup Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. Kegiatan Corporate Social Responsibility Aspek Muatan 1. Sosial Pendidikan, pelatihan, kesehatan, perumahan, penguatan kelembagaan secara internal, termasuk kesejahteraan karyawan kesejahteraan sosial, olahraga, pemuda, wanita, agama, kebudayaan dan sebagainya. 2. Ekonomi Kewirausahaan, kelompok usaha bersamaunit makro kecil dan menengah KUBUMKM, agrobisnis, pembukaan lapangan kerja, infrastruktur ekonomi dan usaha produktif lain. 3. Lingkungan Penghijauan, reklamasi lahan, pengelolaan air, pelestarian alam, ekowisata penyehatan lingkungan, pengendalian polusi, serta penggunaan produksi dan energi secara efisien. Sumber: Hardinsyah dan Muhammad Iqbal, 2012 Menurut Saidi dan Abidin 2003 ada 4 model atau pola CSR yang diterapkan di Indonesia, yaitu: 1. Keterlibatan langsung, yaitu perusahaan menjalankan program CSR secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa perantara. 2. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan, yaitu perusahaan mendirikan yayasan sendiri di bawah perusahaan atau grupnya. Biasanya perusahaan menyediakan dana awal, dana rutin, atau dana abadi yang dapat digunakan secara teratur bagi kegiatan yayasan. 3. Bermitra dengan pihak lain, yaituperusahaan menyelenggarakan CSR melalui kerjasama dengan lembaga sosialorganisasi non pemerintah, instansi pemerintah, universitas, atau media massa, baik dalam mengelola dana maupun dalam melaksanakan kegiatan sosialnya. 4. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium, yaitu perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota, atau mendukung suatu Universitas Sumatera Utara lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Pola ini lebih beriorentasi pada pihak pemberian hibah perusahaan yang bersifat hibah pembangunan. Pihak konsorsium yang dipercayai oleh perusahaan-perusahaan yang mendukungnya secara proaktif mencari mitra kerjasama dari kalangan lembaga operasional dan kemudian mengembangkan program yang disepakati bersama. 2.1.2. Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan TJSL Berdasarkan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas “UUPT” serta PP No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perseroan Terbatas “PP 472012” Mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dalam Pasal 74 UUPT dan penjelasannya. Pengaturan ini berlaku untuk perseroan. Berdasarkan Pasal 1 angka 1 UUPT, Perseroan Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta peraturan pelaksanaannya. Menurut Pasal 1 angka 3 UUPT, Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat Universitas Sumatera Utara pada umumnya.Pasal 74 UUPT pada dasarnya mengatur mengenai hal-hal berikut ini: a. TJSL ini wajib untuk perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan sumber daya alam. Yang dimaksud dengan “perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang sumber daya alam” adalah perseroan yang kegiatan usahanya mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam.Sedangkan yang dimaksud dengan “perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya yang berkaitan dengan sumber daya alam” adalah perseroan yang tidak mengelola dan tidak memanfaatkan sumber daya alam, tetapi kegiatan usahanya berdampak pada fungsi kemampuan sumber daya alam. b. TJSL ini merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. c. Mengenai sanksi, dikatakan bahwa perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban TJSL akan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait. Dalam Pasal 4 PP 472012, dikatakan bahwa TJSL dilaksanakan oleh Direksi berdasarkan rencana kerja tahunan perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris atau Rapat Umum Pemegang Saham “RUPS” sesuai dengan anggaran dasar perseroan. Rencana kerja tahunan perseroan tersebut memuat rencana kegiatan dan anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan TJSL. Universitas Sumatera Utara 2.2. Usaha Kecil dan Menengah UKM 2.2.1. Definisi Usaha Kecil dan Menengah

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Dalam Pemberdayaan UMKM Kabupaten Asahan (Studi pada program kemitraan PT. Perkebunan Nusantara IIIDistrik Asahan)

10 119 140

Kajian Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Distrik Labuhanbatu II Dalam Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan

2 47 121

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (Csr) Pt. Perkebunan Nusantara Iiidalam Pemberdayaan Umkm Kabupaten Asahan (Studi Pada Program Kemitraan Pt. Perkebunan Nusantara Iiidistrik Asahan)

4 63 140

Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Astra Auto 2000 Cabang Amplas Dalam Pengembangan UKM di Medan

2 78 90

Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Terhadap Pengembangan UKM di Kota Medan

0 0 12

Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Terhadap Pengembangan UKM di Kota Medan

0 0 2

Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Terhadap Pengembangan UKM di Kota Medan

0 1 6

Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Terhadap Pengembangan UKM di Kota Medan

0 0 27

Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Terhadap Pengembangan UKM di Kota Medan

1 1 2

Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Terhadap Pengembangan UKM di Kota Medan

0 0 14