Tampak bahwa nilai t hitung = 8,483 dan t tabel dapat dicari pada tabel distribusi nilai t, yaitu pada taraf kepercayaan 95 α = 5 dan karena uji t
bersifat dua sisi, maka nilai a yang dapat diruj uk pada tabel t adalah α2 = 0,052
= 0,025 dan derajat bebas df = n-1 = 90-1 = 89, sehingga diperoleh harga t tabel = t 0.025;89 = 1,987.
Karena t hitung t tabel, maka dapat diputuskan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan 0,000
0,05 terhadap penyerapan tenaga kerja sebelum dan sesudah menjadi mitra binaan PTPN III.
4.1.5.3. Analisis Statistik Deskriptif untuk Pola Pemasaran UKM Mitra Binaan PTPN III
Untuk melihat hasil apakah pola pemasaran mengalami perubahan atau tidak maka digunakan metode statistik deskriptif dengan pendekatan kuantitatif
dan kualitatif. Namun dalam hal ini untuk melihat perubahan pola pemasaran tersebut, dilihat dari 4 variabel yaitu produkproduct, hargaprice, lokasiplace,
danpromosipromotion. Jika dilihat dari hasil kuesioner yang diberikan kepada responden, sebanyak 8 responden menyatakan mengalami perubahan pada
produk, 15 responden menyatakan mengalami perubahan pada variabel harga, sebanyak 4 responden menyatakan mengalami perubahan dalam variabel lokasi,
17 responden mengalami perubahan untuk promosi. Dan jika dilihat hasil perubahan pada pola pemasaran yang dibagi dalam 4 variabel, terlihat bahwa
responden yang paling banyak mengalami perubahan adalah pada promosi. Dan
Universitas Sumatera Utara
dapat kita lihat pada tabel di bawah ini data hasil pola pemasaran sebelum dan sesudah mitra binaan PTPN III.
Tabel. 4.12. Data Hasil Pola Pemasaran Sebelum dan Sesudah Mitra Binaan PTPN III
Pola Pemasaran Meningkat
Tetap
Produk 8
82 Harga
15 75
Lokasi 4
86 Promosi
17 73
Sumber: Lampiran 3 Untuk melihat tingkat persentase adanya perubahan pengaruh program
CSR terhadap pola pemasaran yang telah terbagi dalam 4 variabel, maka dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel. 4.13. Data Persentase Perubahan Hasil Pola Pemasaran Sebelum dan Sesudah Mitra Binaan PTPN III
Pola Pemasaran Meningkat
Persentase
Produk 8
8,9 Harga
15 16,7
Lokasi 4
4,4 Promosi
17 18,9
Sumber: Lampiran 3 Jika dilihat pada tabel terdapat UKM yang mengalami perubahan pada
pola pemasaran. Namun dalam hal ini, pola pemasaran yang telah terbagi dalam 4 variabel lebih dijelaskan sebagai berikut:
• Strategi produk, pemilik UKM mitra binaan PTPN III sebanyak 8,9
responden beranggapan bahwa sesudah menjadi mitra binaan PTPN III ternyata berdampak terhadap perbaikan dan peningkatan kualitas produk atau
jasa yang ditawarkan oleh UKM.
Universitas Sumatera Utara
• Untuk tingkat harga ataupun jasa yang ditawarkan UKM dibandingkan
dengan produk ataupun jasa yang sejenis sebelum dan sesudah mitra binaan PTPN III adalah sama dengan tingkat harga yang ditawarkan produk pesaing
dengan peningkatan persentase sebesar 16,7. Dengan kata lain, adanya pengaruh pada kemampuan UKM dalam menentukan harga yang bersaing di
pasar. •
Sebanyak 4,4 pemilik UKM menyatakan sesudah menjadi mitra binaan PTPN III, kondisi tempat usaha yang ditempati cukup memadai sehingga
dapat dikatakan bahwa Program CSR memberikan pengaruh pada perbaikan atau perluasan lokasi usaha.
• Setelah menjadi mitra binaan PTPN III, sebanyak 18,9 UKM menyatakan
bahwa adanya perubahan promosi produk ataupun jasa yang dilakukan untuk pengembangan usaha dari UKM tersebut. Yang dimana usaha tersebut
mengalami perluasan jangkauan pemasaran.
4.2. Pembahasan
Dari hasil analisis yang dilakukan diketahui bahwa Program CSR PTPN III memiliki pengaruh dan dampak terhadap pendapatan, penyerapan jumlah tenaga
kerja, dan pola pemasaran UKM yang meningkat dibandingkan sebelum
menerima bantuan program CSR PTPN III.
Adapun uraian dari hasil analisis di atas adalah sebagai berikut: •
Program CSR PTPN III ternyata memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan UKMnya. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikan
Universitas Sumatera Utara