Pemeriksaan dan Laporan Hasil Pemeriksaan serta mengirimkan data perbedaan tersebut kepada Seksi Pengawasan dan Konsultasi terkait.
4.2.8 Dalam hal pemeroksaan dilaksanakan berdasarkan satu Surat Perintah Pemeriksaan
yang meliputi satu atau beberapa jenis pajak dan satu atau beberapa masa pajak, maka Nota Perhitungan dan Surat Ketetapan Pajak harus diterbitkan untuk setiap
Masa Pajak dan Jenis Pajak. Adapun prosedur Pemeriksaan Pajak yang dilakukan oleh Tim Pemeriksa Pajak
adalah : 1.
Mengevaluasi data-data yang dilaporkan Wajib Pajak. 2.
Menganalisa angka-angka yang tercantum dalam laporan keuangan Wajib Pajak. 3.
Meminta keterangan lisan danatau tulisan Wajib Pajak yang diperiksa. 4.
Memasuki tempat atau ruangan yang diduga merupakan tempat penyimpanan dokumen, uang, barang yang dapat memberi petunjuk.
5. Melakukan penyegelan tempat atau ruangan tersebut, apabila Wajib Pajak atau
kuasanya tidak memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan tersebut.
4.3 Faktor-Faktor yang Menyebabkan Dilakukannya Tindakan Pemeriksaan
Dalam hal menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban Wajib Pajak, maka Wajib Pajak dapat diperiksa apabila :
1. Surat Pemberitahuan SPT yang menyatakan kelebihan pembayaran pajak,
termasuk yang telah diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak.
2. Surat Pemberitahuan SPT Tahunan Pajak Penghasilan menunjukkan rugi.
Universitas Sumatera Utara
3. Surat Pemberitahuan SPT tidak disampaikan atau disampaikan tidak pada
waktu yang telah ditetapkan. 4.
Surat Pemberitahuan SPT yang memenuhi kriteria seleksi yang ditentukan oleh Direktur Jendral Pajak.
5. Ada indikasi kewajiban perpajakan selain kewajiban Surat Pemberitahuan SPT
tidak dipenuhi. Pemeriksaan Pajak juga dapat dilakukan karena adanya indikasi ketidakpatuhan
Wajib Pajak dalam menjalankan sistem self assessment yaitu : 1.
Ketidakpatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban intern, yaitu dalam pembayaran atau pelaporan Surat Pemberitahuan SPT Masa atau Surat Pemberitahuan SPT
Masa PPN Lebih Bayar Restitusi dan SPT Masa PPN Lebih Bayar Kompensasi Desember.
2. Ketidakpatuhan Wajib Pajak dalam kewajiban tahunan, yaitu dalam menghitung
pajak atas dasar sistem self assessment dan melaporkan perhitungan pajak dalam Surat Pemberitahuan SPT pada akhir tahun pajak serta melunasi hutang
pajaknya. 3.
Ketidakpatuhan Wajib Pajak terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan melalui pembukuan sebagaimana mestinya.
Sedangkan pemeriksaan khusus juga dapat dilakukan oleh fiskus anatara lain dapat dilakukan dalam hal :
1. Adanya dugaan melakukan tindak pidana.
2. Pengaduan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
3. Terdapat data baru atau data semula yang belum terungkap yang dilakukan
melalui pemeriksaan ulang Direktorat Jendral Pajak. 4.
Permintaan Wajib Pajak. 5.
Pertimbangan Direktorat Jendral Pajak. 6.
Untuk memperoleh informasi atau data tertentu dalam rangka pelaksanaan peraturan perundang-undangan perpajakan.
4.4 Kendala yang Dihadapi Pemeriksa Pajak dalam Menjalankan Tugasnya
4.4.1 Alamat Wajib Pajak berbeda antara yang ada di Sistem dan keadaan di lapangan.
4.4.2 Wajib Pajak melakakuan tindakan penolakan terhadap proses pemeriksaan.
4.4.3 Kurangnya sarana dan prasarana untuk melakukan pemeriksaan.
4.4.4 Semenjak modernisasi, semakin banyak prosedur administrasi formal yang harus
dilakukan Pemeriksa Pajak dalam setiap pemeriksaan. Hal tersebut memakan waktu yang tidak sedikit, sehingga Pemeriksa Pajak merasa kurang waktunya
untuk melakukan pemeriksaan secara mendalam untuk menggali penerimaan pajak karena keterbatasan jangka waktu pemeriksaan.
4.5 Solusi dan Rekomendasi untuk Mengatasi Kendala yang dihadapi Pemeriksa Pajak dalam Menjalankan Tugasnya
4.5.1Untuk menghadapi masalah alamat yang berbeda antara di Sistem dengan keadaan di Lapangan yaitu dengan melihat nomor Handphone Wajib Pajak tersebut yang
tercantum di dalam Surat Pemberitahuan. 4.5.2 Apabila Wajib Pajak menolak untuk melakukan proses pemeriksaan, Pemeriksa
Pajak harus menjelaskan bahwa Wajib Pajak tersebut akan dikenakan sanksi
Universitas Sumatera Utara
apabila tidak mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
4.5.3 Perlu dilakukan inventarisasi kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan di setiap Unit Pelaksana Pemeriksaan dan ditindak lanjuti dengan upaya untuk
memenuhinya, sehingga lebih menunjang lancarnya pemeriksaan. Contohnya mobil dinas yang akan digunakan Pemeriksa Pajak untuk ke lapangan.
4.5.4 Penyederhanaan peraturan pemeriksaan yang berisi prosedur administrasi yang harus dilakukan Pemeriksa Pajak dalam setiap pemeriksaan, sehingga Pemeriksa
Pajak merasa lebih memiliki waktu untuk melakukan pemeriksaan secara lebih mendalam. Juga lebih memperhatikan tugas dan fungsi Seksi Pemeriksaan,
misalnya pemberitahuan perpanjangan pemeriksaan dan perekaman nota perhitungan, dapat dialihkan ke seksi tersebut.
4.6 Upaya-Upaya yang Dilakukan untuk Mengoptimalkan Kepatuhan Wajib Pajak dalam Tindakan Pemeriksaan