48
2. Hasil Uji Asumsi Penelitian
Sebelum melakukan analisis data menggunakan regresi sederhana, peneliti melakukan beberapa uji asumsi terlebih dahulu. Uji asumsi tersebut berupa:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data yang dianalisis sudah terdistribusi sesuai dengan prinsip
–prinsip distribusi normal agar dapat digeneralisasikan pada seluruh populasi. Uji normalitas dilakukan dengan bantuan
SPSS 20 version for Mac dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Asumsi normalitas pada penelitian ini akan terbukti ketika nilai signifikansi residu
antar variabel data lebih besar dari 0,05. Tabel 4.4
Hasil Uji Asumsi Normalitas Variabel
Asymp.sig. 2-tailed Cyberloafing
dan Keadilan Organisasi 0,361
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi residu cyberloafing
dan keadilan organisasi sebesar 0,361. Nilai signifikansi kedua variabel lebih besar dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa data terdistribusi
dengan normal.
b. Uji Linearitas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas, yakni keadilan organisasi, berkorelasi secara linier atau tidak terhadap variabel
tergantung, yakni cyberloafing. Data dapat dikatakan linear apabila nilai
Universitas Sumatera Utara
49 signifikansi variabel lebih besar dari 0,05. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada
tabel berikut. Tabel 4.5
Hasil Uji Asumsi Linearitas Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
Y X
Between Groups
Combined 2495,3
55 45,3
1,789 0,016
Linearity 1117,8
1 1117,8
44,072 0,000 Deviation from
Linearity 1377,4
54 25,5
1,006 0,491
Within Groups
1445,8 57
25,3 Total
3941,1 112
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi dari kedua variabel sebesar 0,491. Nilai signifikansi yang didapat lebih besar dari 0,05 yang
artinya data dari variabel cyberloafing dan variabel keadilan organisasi memiliki hubungan yang linier.
3. Hasil Penelitian
Sesuai dengan yang telah dijelaskan pada bab I, penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh antara dua variabel, yaitu variabel cyberloafing dan keadilan
organisasi pada karyawan. Hipotesa yang ada dalam penelitian ini adalah keadilan organisasi berpengaruh negatif terhadap cyberloafing pada karyawan. Oleh sebab
itu, pengujian pengaruh antara kedua variabel dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi sederhana dengan bantuan program SPSS 20 for mac.
Hasil uji regresi sederhana dapat dilihat pada tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
50 Tabel 4.6
Hasil Analisa Perhitungan Regresi Model
Sum of Squares df
Mean Square F
Sig.
1 Regression
1117,8 1
1117,8 43,95
,000
b
Residual 2823,2
111 25,4
Total 3941,1
112
Berdasarkan tabel 4.5 diatas, hasil perhitungan didapat nilai F = 43,95 dan p = 0,00. Jika nilai p 0,05 maka Ho ditolak Field, 2009, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara keadilan organisasi terhadap cyberloafing.
Tabel 4.7 Sumbangan Efektif Variabel Keadilan Organisasi
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 0,533
0,284 0,277
0,42027
Berdasarkan tabel diatas, koefisien determinan R-square yang diperoleh dari pengaruh keadilan organisasi terhadap cyberloafing pada subjek penelitian
adalah sebesar 0,284. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh keadilan organisasi terhadap cyberloafing pada karyawan Kantor Bank Sumut Cabang Utama adalah
sebesar 28,4. Yang artinya, organisasi memberikan sumbangan efektif sebesar 28,4 dalam memunculkan cyberloafing, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain tidak diteliti dalam penelitian ini Ozler dan Polat, 2012.
Universitas Sumatera Utara
51 Tabel 4.8
Koefisien Regresi
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
39,805 2,307
17,257 ,000
X -0,110
0,017 -0,533
-6,630 ,000
Cyberloafing dilambangkan dengan Y dan keadilan organisasi
dilambangkan dengan X. Pada tabel 4.7 persamaan garis regresi yang dihasilkan adalah Y = 39,805
– 0,110 X.
4. Deskripsi Data Penelitian
Deskripsi data penelitian dilampirkan untuk mengetahui karakteristik data pokok yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Deskripsi data pokok
yang dilampirkan adalah perbandingan rerata empiris dan rerata hipotetik penelitian dan distribusi skor perolehan berdasarkan kategori tertentu.
Rerata empiris diperoleh dari respon subjek, sedangkan rerata hipotetik diperoleh dari rerata yang kemungkinan diperoleh subjek atas jawaban skala yang
diberikan. Dalam penelitian ini skala yang diberikan adalah skala cyberloafing dan skala keadilan organisasi. Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, maka
perbandingan data empiris dan hipotetik dari variabel cyberloafing dan keadilan organisasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
52 Tabel 4.9
Perbandingan Mean Empirik dan Mean Hipotetik Variabel
Mean Empirik Mean Hipotetik
Mean SD
Mean SD
Cyberloafing 24,84
5,932 36
8 Keadilan Organisasi
136,61 28,841
123 27
a. Kategorisasi Data Penelitian Cyberloafing