Cyberloafing Keadilan Organisasi DEFINISI OPERASIONAL

33

BAB III METODE PENELITIAN

A. IDENTIFIKASI VARIABEL

Dalam sebuah penelitian perlu dilakukannya identifikasi terhadap variabel yang digunakan dalam penelitian. Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel tergantung. Variabel bebas merupakan variabel yang dianggap menjadi penyebab dari beberapa akibat dan variabel tergantung merupakan variabel yang dianggap akibat dari variabel bebas Field, 2009. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini ialah: 1. Variabel Bebas Independent Variable : Keadilan Organisasi 2. Variabel Tergantung Dependent Variable : Cyberloafing

B. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional merupakan suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati Azwar, 2010. Berikut ini merupakan definisi operasional dari variabel yang digunakan dalam penelitian :

1. Cyberloafing

Cyberloafing merupakan kegiatan yang dilakukan oleh karyawan untuk tujuan pribadi dan tidak berkaitan dengan pekerjaannya dengan menggunakan serta menyalahgunakan internet perusahaan maupun penggunaan internet pribadi. Cyberloafing mencakup kegiatan seperti Universitas Sumatera Utara 34 menerima, memeriksa, ataupun mengirim e-mail pribadi, serta mencakup kegiatan browsing mengenai hal-hal yang tidak berkaitan dengan pekerjaan seperti membuka situs berita, situs olahraga, situs hiburan, instant messaging , mengunduh hal yang tidak berkaitan dengan pekerjaan, belanja online, serta bermain game online. Cyberloafing diukur dengan mengembangkan skala Lim dan Chen 2012 yang mencakup dua aktivitas dari cyberloafing, yaitu emailing dan browsing . Skor total yang dihasilkan dari skala menunjukkan frekuensi cyberloafing yang dilakukan oleh karyawan. Semakin tinggi skor cyberloafing maka semakin tinggi frekuensi karyawan melakukan cyberloafing . Sedangkan semakin rendah skor cyberloafing maka semakin rendah frekuensi karyawan melakukan cyberloafing.

2. Keadilan Organisasi

Keadilan organisasi merupakan persepsi karyawan mengenai perlakuan adil yang diterima dirinya dari organisasi yang terkait dengan perlakuan adil mengenai hasil dan kontribusi, proses untuk mendapatkan hasil, perlakuan interpersonal, serta keterbukaan informasi yang diterima karyawan. Keadilan organisasi diukur dengan skala yang dikembangkan berdasarkan dimensi Colquitt 2001. Skala tersebut menggunakan empat dimensi dari keadilan organisasi, yaitu keadilan distributif, keadilan prosedural, keadilan interpersonal, dan keadilan informasional. Semakin tinggi skor keadilan organisasi maka akan semakin tinggi keadilan yang Universitas Sumatera Utara 35 dirasakan karyawan di dalam organisasi. Sedangkan ketika skor keadilan organisasi semakin rendah, maka semakin rendah keadilan yang dirasakan karyawan di dalam organisasi.

C. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN