commit to user
28 Penelitian dengan menganalisis perekonomian daerah jumlahnya masih
sangat terbatas. Oleh karena itu penulis mencoba menguji kembali dengan metode analsis yang sama yaitu Location Quotient LQ dan Tipologi Klassen. Adapun
perbedaan dengan penelitian-penelitian terdahulu, yaitu: 1. Penelitian ini menggunakan Subosukawonosraten sebagai subyek penelitian
karena dianggap sesuai dengan cakupan masalah yang penulis ajukan. 2. Periode pengamatan penelitian ini dilakukan pada tahun 2004
– 2008. 3. Penelitian dari Prasetyo Soepono hanya mengkaji sumbangan dari alat analisis
ekonomi regional
terhadap perekonomian
daerah terutama
dalam menggambarkan pertumbuhan ekonominya, sedangkan penelitian yang
dilakukan penulis langsung implementasi penggunaan alat analsis ekonomi regional terhadap daerah Subosukawonosraten.
4. Lain halnya dengan Lili Masli yang melakukan penelitian pada pengaruh dari laju pertumbuhan ekonomi terhadap ketimpangan regional, sedangkan penulis
mengfokuskan pada pengidentifikasian sektor basis di Subosukawonosraten yang dijadikan prioritas pembangunan serta bagaimana mengembangkannya.
C. Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran pada dasarnya merupakan arahan penalaran untuk dapat sampai pada pemberian jawaban sementara atas masalah yang telah
dirumuskan. Secara sedarhana kerangka pemikiran penelitian ini dapat dijelaskan dengan gambar sebagai berikut:
commit to user
29
Gambar 1. Kerangka Berpikir Pembangunan daerah, pada dasarnya difokuskan pada penetapan
formulasi kebijakan pembangunan yang telah disesuaikan dengan karakteristik dan potensi daerah masing-masing. Adapun tolok ukur yang bisa dijadikan dalam
menentukan keberhasilan pembangunan daerah adalah dengan melihat besarnya PDRB yang dihasilkan, pertumbuhan ekonomi serta pendapatan perkapita.
Perkembangan positif dari ketiga alat yang dijadikan tolok ukur tersebut menandakan bahwa strategi pembangunan yang diterapkan oleh pemerintah
berhasil, begitu pula sebaliknya. Karakteristik pertumbuhan masing-masing daerah dapat dilihat dari
pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendapatan perkapita masing-masing daerah. Sumber Daya Alam,
Kondisi Geografis, dan Potensi Ekonomi di
Subosukawonosraten
Pengembangan Sektor Unggulan
Pembangunan dan Teori Pertumbuhan
Wilayah
Penentuan Sektor Basis Metode LQ
Tipologi Daerah
Prioritas Pembangunan
Ekonomi Daerah
commit to user
30 Lain halnya dengan data PDRB, digunakan untuk mengetahui output secara fisik
yang dihasilkan oleh setiap sektor, yang dijadikan dasar dalam menentukan keunggulan atau kebasisan suatu sektor. Sektor basis dianggap sebagai penggerak
dalam perekonomian karena mampu merangsang pertumbuhan kegiatan ekonomi lain, oleh sebab itu dapat diketahui secara jelas sektor apa saja yang menjadi
prioritas dalam pembangunan ekonomi daerah. Diketahuinya sektor basis, menjadikan pemerintah mampu membuat kebijakan pembangunan lebih jelas
yaitu dengan mengupayakan pengembangan sektor unggulan sebagai penggerak perekonomian. Peneliti melihat apakah upaya pengembangan sektor unggulan
yang dilaksanakan pemerintah telah sesuai dengan teori teknik perencanaan pembangunan ekonomi daerah.
“Pengumpulan dan analisis data bukan merupakan suatu tahap dalam proses perencanaan secara keseluruhan, tetapi secara terus-menerus berfungsi
mendukung dan me nyediakan informasi pada setiap tahap perencanaan”
Bendavid-Val dalam Lincolin Arsyad, 2009:135. Diketahuinya struktur pertumbuhan ekonomi dan sektor unggulan di setiap daerah dapat dijadikan
landasan dalam perencanaan pembangunan ekonomi wilayah sehingga pembangunan akan lebih terarah, serta dengan melihat kebijakan yang telah
dirumuskan pemerintah daerah untuk mengembangkan sektor unggulan yang dibandingkan dengan teori perencanaan pembangunan daerah dapat menjadi
kajian bagi pemerintah daerah untuk merumuskan kebijakan pembangunan ekonomi daerah yang lebih matang untuk periode selanjutnya.
D. Hipotesis