commit to user
21 spesifik di tingkat regional. Metode ini tidak memperhitungkan adanya
kenyataan bahwa ada kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang-barang yang sebagian diekspor atau dijual secara lokal maupun kedua-duanya.
b. Metode Location Quotient LQ, merupakan suatu alat analisis untuk melihat peranan suatu sektor tertentu dalam suatu wilayah terhadap peranan sektor
tersebut ke dalam wilayah yang lebih luas. c. Metode kebutuhan minimum, merupakan modifikasi dari LQ dengan
menggunakan distribusi minimum dari employment yang diperlukan untuk menopang industri regional dan bukannya distribusi rata-rata. Metode ini
tergantung pada pemilihan presentase minimum dan tingkat disagregasi. Adanya disagragasi yang terlalu terperinci mengakibatkan hampir semua
sektor menjadi kegiatan-kegiatan basis atau ekspor. Metode yang sering digunakan dalam kalangan akademis adalah metode
Location Quotient karena dianggap mempunyai kebaikan yang mudah diterapkan, sederhana dan dapat menjelaskan struktur perekonomian suatu daerah dan dampak
umum dari perubahan-perubahan jangka pendek. Keterbatasan teori ini tidak terlalu ketat dan dapat menjadi landasan yang sangat bermanfaat bagi peramalan
jangka pendek. Penggunaan metode LQ berasumsikan bahwa Lincolin Arsyad, 2009: 142:
a. Semua penduduk di setiap daerah mempunyai pola permintaan yang sama pada pola permintaan tingkat nasional
b. Produktivitas tenaga kerja sama c. Setiap industri menghasilkan barang yang homogen pada setiap sektor
7. Struktur Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Karakteristik tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi daerah berdasarkan Tipologi Klassen digunakan untuk mengetahui gambaran tentang
pola dan struktur pertumbuhan ekonomi di tiap-tiap wilayah. Tipologi Klassen pada dasarnya membagi daerah menjadi dua indikator utama, yaitu pertumbuhan
ekonomi daerah dan pendapatan perkapita daerah. Mudrajad Kuncoro 2003: 101 mengatakan bahwa dengan menentukan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebagai
commit to user
22 sumbu vertikal dan rata-rata pendapatan domestik regional domestik bruto
PDRB perkapita sebagai sumbu horisontal, yaitu daerah cepat maju dan cepat tumbuh high growth and high income, daerah maju tapi tertekan high income
but low growth, daerah berkembang cepat high growth but low income, dan daerah relatif tertinggal low growth and low income. Kriteria yang digunakan
untuk membagi daerah adalah sebagai berikut: a. Daerah cepat maju dan cepat tumbuh high growth and high income adalah
laju pertumbuhan PDRB dan pendapatan perkapita lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan dan pendapatan perkapita rata-rata nasional.
b. Daerah maju tapi tertekan high income but low growth adalah daerah yang relatif maju, tetapi dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan ekonominya
menurun akibat tertekannya kegiatan utama daerah yang bersangkutan. Daerah ini merupakan daerah yang sudah maju, tetapi untuk masa yang akan datang,
laju pertumbuhannya tidak akan begitu cepat walaupun potensi pengembangan yang dimiliki pada dasarnya sangat besar. Daerah ini mempunyai pendapatan
perkapita lebih tinggi tetapi tingkat pertumbuhan ekonominya lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional.
c. Daerah berkembang cepat high growth but low income adalah daerah yang dapat berkembang pesat dengan potensi pengembangan yang dimiliki sangat
besar tetapi belum diolah sepenuhnya dengan baik. Tingkat pertumbuhan ekonomi daerah sangat tinggi, namun tingkat pendapatan perkapita yang
mencerminkan dari tahap pembangunan yang telah dicapai sebenarnya masih relatif rendah. Daerah ini memiliki tingkat pertumbuhan tinggi tetapi tingkat
pendapatan perkapita lebih rendah dibandingkan denga rata-rata nasional. d. Daerah relatif tertinggal low growth and low income adalah daerah yang
mempunyai tingkat pertumbuhan dan pendapatan perkapita lebih rendah dari pada rata-rata nasional. Menurut Klassen dalam Lincolin Arsyad 2009: 147
daerah tertekan
terjadi karena
kondisi wilayahnya
yang kurang
menguntungkan dan kurang bisa berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional. Daerah ini tidak dapat bersaing dengan daerah-daerah lainnya,
bahkan dalam satu cabang.
commit to user
23
Tabel 2. Matriks Klasifikasi Pertumbuhan Ekonomi Menurut Tipologi Klassen PDRB perkapita Y
Laju pertumbuhan r y
i
y y
i
y r
i
r Daerah cepat maju
dan cepat tumbuh Daerah berkembang
cepat
r
i
r Daerah maju tetapi
tertekan Daerah relatif
tertinggal Keterangan:
r
i :
rata-rata laju pertumbuhan kabupatenkota yang diamati r
: rata-rata laju pertumbuhan nasional Subosukawonosraten y
i :
rata-rata PDRB perkapita kabupatenkota yang diamati y
: rata-rata PDRB perkapita nasional Subosukawonosraten
8. BKAD Subosukawonosraten