BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian sosial dengan tipe deskriptif. Dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara akan diperoleh
gambaran dan realitas sosial berdasarkan kenyataan-kenyataan yang ada di lapangan empiris
. Pengumpulan data berupa rekaman hasil wawancara, foto, rekaman aktivitas penambangan emas di dalam kawasan cagar alam dan pengumpulan data sekunder akan
membantu selain untuk penulisan juga dalam mendiskripsikan realitas apa yang terjadi di lokasi penelitian.
3.7. Tipe Penelitian
Dalam penelitian ini, tipe yang akan digunakan adalah deskriptif kualitatif. Tipe deskriptif bertujuan agar hasil penelitian yang dilakukan dapat memberikan
gambaran yang faktual dan akurat tentang objek yang akan diteliti. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial
tertentu, melalui pengembangan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa Singarimbun dan Effendi, 1982. Menurut Hadi
2005 Penelitian kualitatif memberikan perhatian pada realitas sosial, karena ia merupakan sasaran dari penelitian sosial. Sementara itu hakekat penelitian sosial
adalah proses kegiatan yang bertujuan untuk memahami dunia empiris masyarakat manusia secara cermat berdasarkan kenyataan-kenyataan. Masih menurut Hadi
2005 penelitian kualiatif bukan membuktikan apakah teori yang dibangun di tempat lain terbukti di lapangan di mana peneliti melakukan penelitian. Yang
dilakukan peneliti dalam pendekatan kualitatif adalah membangun teori yang didasarkan atas data dimana ia melakukan penelitian.
Menurut Miles dan Taylor, dalam Basrowi Sukidin 2002, metode kualitatif berusaha mengungkap berbagai keunikan yang terdapat dalam individu, kelompok,
masyarakat danatau organisasi dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh, rinci, dalam dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
3.8. LokasiRuang Lingkup Penelitian
a Lokasi
Lokasi yang dipilih sebagai objek penelitian adalah Cagar Alam Mandor di Kecamatan Mandor Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat. Pemilihan lokasi
ini didasarkan kepada ; lokasi tersebut terletak relatif tidak jauh dari pusat pemerintahan, provinsi maupun kabupaten dan dapat ditempuh dalam waktu yang
tidak lama sekitar 2,5 jam dan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 30 menit. Berdasarkan data dan informasi terdapat kegiatan masyarakat yang melakukan
aktifitas penambangan dan aktifitas penebangan kayu secara illegal. Kegiatan tersebut dilakukan di Kawasan Cagar Alam Mandor sebagai Kawasan Konservasi
yang harusnya mendapat perlindungan.
b Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian yang dilakukan di Kawasan Cagar Alam Mandor adalah kebijakan pemerintah dalam pengelolaan yang selama ini dilakukan beberapa
hal terkait dengan keberadaan dan kelestarian Kawasan Cagar Alam Mandor di Kabupaten Landak Propinsi Kalimantan Barat, antara lain :
- Pengelolaan Kawasan Cagar Alam Mandor. - Kerusakan Kawasan Cagar Alam Mandor.
- Kegiatan masyarakat yang ada di Kawasan Cagar Alam Mandor dan sekitarnya. - Tingkat Partisipasiketerlibatan masyarat dalam pengelolaan Cagar Alam
Mandor. - Pandanganpersepsi masyarakat terhadap keberadaan Kawasan Cagar Alam
Mandor.
3.9. Populasi dan Sampel