Dalam pelaksanaan pengurusan hutan, maka pemerintah dan pemerintah daerah wajib melakukan pengawasan kehutanan. Masyarakat yang tinggal di dalam
dan sekitar kawasan hutan harus dilibatkan untuk berperan serta dalam pengawasan pelaksanaan pembangunan kehutanan sehingga masyarakat akan mengetahui
rencana peruntukan hutan, pemanfaatan hasil hutan dan informasi tentang kehutanan. Dengan demikian akan menumbuhkan rasa memiliki masyarakat
terhadap sumber daya hutan. Sehubungan dengan peran serta masyarakat, pemerintah wajib mendorong peran serta masyarakat melalui berbagai kegiatan di
bidang kehutanan yang berdaya guna dan berhasil guna.
1.7. Fokus Penelitian
Setelah melakukan pengamatan secara umum dan pengumpulan informasi dari berbagai sumber serta latar belakang sebagaimana diuraikan di atas, fokus penelitian
diarahkan kepada : a. Pengelolaan Kawasan Cagar Alam Mandor Kabupaten Landak Provinsi
Kalimantan Barat. b. Faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan lingkungan di Kawasan Cagar Alam
Mandor Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat. c. Usulan pengelolaan Kawasan Cagar Alam Mandor Kabupaten Landak Provinsi
Kalimantan Barat.
1.8. Perumusan Masalah
Secara umum tekanan terhadap lingkungan disebabkan oleh faktor alam dan kerusakan yang disebabkan oleh manusia. Secara alam barangkali manusia akan
sulit atau tidak kuasa untuk menghindari, namun demikian penanganan terhadap ancaman lingkungan di Kawasan Cagar Alam Mandor tidak segera mendapat
penanganan secara dini. Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Barat adalah lembaga yang
berwenang mengelola kawasan Cagar Alam Mandor. Namun demikian kerusakan terhadap kawasan tersebut telah terjadi dan berlangsung sampai dengan sekarang,
walaupun upaya konservasi telah dilakukan. Aktivitas manusia selain telah mengakibatkan kerusakan ekosistem juga menimbulkan pencemaran lingkungan.
Konservasi sumber daya alam hayati adalah pengelolaan sumber daya alam hayati
yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman
dan nilainya. Sedangkan tujuan dari upaya konservasi adalah untuk mengusahakan terwujudnya kelestarian sumber daya alam hayati serta keseimbangan ekosistemnya
sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia. Adanya kerusakan kawasan, menunjukkan bahwa upaya
konservasi yang dilakukan masih belum sesuai dengan pengertian dan tujuan konservasi. Berdasarkan hal tersebut yang menjadi permasalahan dalam penelitian
ini adalah tingginya kerusakan lingkungan Kawasan Cagar Alam Mandor di Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat
. Pemerintah bersama dengan masyarakat seharusnya secara bersama-sama
memiliki tanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan sumber daya hutan. Di samping hak untuk menikmati kualitas lingkungan hidup yang dihasilkan hutan,
masyarakat juga memiliki kewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan menjaga kawasan hutan dari gangguan dan ancaman yang dapat menimbulkan
kerusakan hutan. Dengan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat, diharapkan mereka juga akan ikut membantu upaya perlindungan kawasan dari segala ancaman.
Berdasarkan uraian latar belakang, fokus penelitian dan permasalahan tersebut di atas, maka pertanyaan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Bagaimana pengelolaan Kawasan Cagar Alam Mandor Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat dilakukan ?
b. Apakah faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan lingkungan di Kawasan Cagar Alam Mandor di Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat ?
c. Bagaimana sebaiknya pengelolaan Kawasan Cagar Alam Mandor Kabupaten Landak Povinsi Kalimantan Barat dilakukan ?
1.9. Tujuan Penelitian